inspirasi

Menelusuri Khurasan, Lokasi Bersejarah Kemunculan Dajjal

Penulis:   | 

Beberapa lokasi di muka bumi disebut-sebut akan menunjukkan tanda-tanda kiamat suatu saat nanti. Salah satu lokasi tanda kiamat adalah Khurasan, karena di sanalah Dajjal akan muncul.

Tapi belum diketahui dengan pasti kapan waktunya dan di titik sebelah mana. Wilayah Khurasan kini mencakup beberapa negara yaitu Persia, Afghanistan, Turkmenistan, dan Iran.

Dalam bahasa Persia, Khurasan artinya tanah matahari terbit. Bukan hanya disebut-sebut menjadi lokasi munculnya Dajjal, tapi  tempat ini juga memiliki sejarah panjang seperti yang akan diulas berikut ini.

Baca juga: Kisah Nabi Ismail, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban

Khurasan menurut hadits disebut sebagai arah timur tempat keluarnya Dajjal

Menelusuri Khurasan, Dianggap sebagai Lokasi Munculnya Dajjal

(foto: konspirajica)

Kemunculan Dajjal adalah salah satu tanda akhir zaman atau hari kiamat. Tidak ada satupun manusia yang mengetahui tentang hari kiamat, tapi ada beberapa petunjuk dari hadits.

Misalnya sebuah hadits dari Fathimah binti Qais bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang Dajjal.

Tidaklah dia (Dajjal) di laut Syam atau laut Yaman. Tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur.” (HR. Muslim 2942, dan Abu Daud 4326)

Begitu juga Abu Bakar ash Shidiq, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan.” (HR. Ahmad 33, Tumudzi 2237, Ibnu Majah 4072).

Arah timur dalam hadits di atas pada awalnya menjadi sebuah tanda tanya, tapi kemudian ditegaskan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Timur yang dimaksud adalah Khurasan.

Sejarah peradaban di Khurasan sudah dimulai sejak tahun sebelum masehi

Menelusuri Khurasan, Dianggap sebagai Lokasi Munculnya Dajjal

(foto: wikipedia)

Khurasan adalah sebuah wilayah yang sangat luas di timur Jazirah Arab. Sekarang, yang termasuk ke dalam wilayahnya adalah Afganistan, Persia, dan Turkmenistan.

Beberapa riwayat juga menyebutkan termasuk Iran dan negara kecil di selatan sungai Amu Dary.

Sekarang, namanya tetap tercatat menjadi salah satu provinsi di Iran. Luasnya mencapai 314 ribu km2, berbatasan dengan wilayah Republik Turkmenistan di utara dan dengan Afganistan di sebelah timur.

Letaknya secara geografis termasuk strategis, sehingga menjadi incaran berbagai bangsa lain dari masa ke masa.

Sejarah juga mencatat, bahwa sebelum Aleksander Agung atau Alexander The Great pada 330 SM menguasainya, Khurasan berada di bawah kekuasaan Imperium Achamenid Persia.

Sejak saat itu, Khurasan dikenal jadi wilayah stategis yang jadi rebutan penguasa.

Baca juga: Siapa Punakawan, Tokoh Pewayangan Jawa Penuh Makna Filosofis

Sempat menjadi daerah yang strategis untuk penyebaran beberapa agama

Menelusuri Khurasan, Dianggap sebagai Lokasi Munculnya Dajjal

(foto: wikipedia)

Memasuki abad ke-1, Dinasti Khusan menguasai wilayah timur Khurasan Raya. Dinasti Khusan yang beragama Buddha datang untuk mengajarkan agama. Tidak heran ada banyak kuil yang didirikan di wilayah Afghanistan

Selain Dinasti Khusan yang menguasai wilayah timur, ada juga Dinasti Sasanid yang menguasai wilayah barat. Dinasti Sasanid menganut agama Zoroaster yang menyembah api.

Khurasan menapaki sejarah baru saat pasukan umat Islam datang pada era Khalifah Umar bin Khattab melalui Isfahan.

Dari kota Isfahan, pasukan tentara Islam bergerak lewat dua jalur; Nishapur dan Rayy. Meskipun pada awalnya mendapat perlawanan, satu demi satu wilayahnya berhasil dikuasai.

Sepeninggal Khalifah Umar bin Khatab, sempat terjadi gejolak kemudian digantikan oleh Khalifah Utsman bin Affan dan kembali memperkuat kekuasaan.

Berlanjut saat era kekuasaan Bani Umayyah, Khurasan menjadi bagian wilayah pemerintahan yang pusatnya di Damaskus.

Wilayahnya tidak lagi seluas dahulu, tapi menyimpan banyak peninggalan sejarah

Menelusuri Khurasan, Dianggap sebagai Lokasi Munculnya Dajjal

(foto: archnet)

Perebutan kekuasaan tidak berhenti karena pada tahun 700-an Masehi, penduduknya justru ikut menggulingkan Bani Umayyah dan berpihak pada Bani Abbasiyah.

Setelah satu dinasti jatuh, maka dinasti yang lain menduduki. Begitulah seterusnya sampai ribuan tahun, ketika kekuasaan silih berganti.

Sempat menjadi daerah kekuasaan dinasti Seljuk, kemudian terjadi gejolak besar. Pada abad ke-13 M, ada invasi bangsa Mongol dengan cara menghancurkan banyak bangunan bersejarah dan bahkan menyerang penduduk.

Lain lagi dengan situasinya pada abad 14-15 M saat Dinasti Timurid di bawah pimpinan Timur Lenk juga datang menguasai dan menanamkan pengaruh.

Memasuki abad pertengahan saat itu, terjadi peningkatan pesat dalam hal ajaran Islam, perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Pada era Dinasti Timurid itulah banyak lahir ilmuwan dan seniman Persia yang terkemuka. Meskipun saat ini Khurasan tidak lagi seluas di masa lalu, tetap saja banyak nilai-nilai sejarah yang tersimpan dalam manuskrip kuno.

Begitu juga bangunan-bangunan peninggalan sejarah dan menjadi bagian dari warisan budaya.