inspirasi

Kisah Nabi Ismail, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban

Penulis:   | 

Kisah Nabi Ismail disebutkan sebanyak 12 kali di dalam Alquran. Ada banyak hal yang bisa diteladani dari kisahnya, misalnya tentang sejarah air zam-zam dan peristiwa ketika ia hampir disembelih.

Yang diperintahkan untuk menyembelih adalah ayahnya sendiri, Nabi Ibrahim. Sebagai anak yang berbakti, Nabi Ismail percaya bahwa sang ayah mendapat perintah dari Allah sehingga harus ditaati.

Ternyata peristiwa penyembelihan adalah sebuah awal mula ibadah kurban pada hari Idul adha.

Baca juga: Sering Jadi Bahan Bercanda, Logo Kumon Punya Makna Inspiratif

Kelahirannya menjadi jawaban doa-doa Nabi Ibrahim yang lama mendambakan anak

Kisah Nabi Ismail, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban

(foto: istock)

Kisah Nabi Ismail benar-benar memberi contoh tentang keimanan dan kesabaran luar biasa. Terlahir dari ibu yang tangguh bernama Siti Hajar, Ismail menjadi seorang anak yang berbakti.

Kelahirannya adalah jawaban atas doa-doa Nabi Ibrahim yang telah lama mendambakan keturunan dari istri pertamanya, Siti Sarah.

Keadaan rahim Siti Sarah memang mandul, sehingga Nabi Ibrahim diizinkan menikah lagi dengan salah satu budaknya yang bernama Siti Hajar untuk mendapatkan keturuan yang baik.

Tidak lama setelah Ismail lahir, Allah memberi perintah Nabi Ibrahim agar pergi ke Makkah bersama  Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi.

Nabi Ibrahim segera menjalankan  perintah Allah dengan mengajak anak dan istrinya melewati gurun pasir dan berhenti di sekitar tempat yang sekarang menjadi lokasi Kakbah.

Karena perintah Allah pula, Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan bayi Ismail di tempat yang panas dan berpasir.

Bersama ibunya, menjadi bagian dari sejarah salah satu prosesi ibadah haji

Kisah Nabi Ismail, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban

(foto: republika)

Siti Hajar khawatir dengan kondisinya dan terus menerus memohon agar tidak ditinggal sendiri. Tapi ketika Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa kepergiannya adalah perintah Allah, maka Siti Hajar bisa pasrah dan menerima.

Ismail yang masih bayi menangis karena kehausan, padahal Siti Hajar juga mulai kehabisan stok air minum. Karena terpaksa, Siti Hajar pergi mendaki bukit Safa dan Marwa untuk mendapat sumber air bersih.

Siti Hajar berlari-lari kesana kemari dengan penuh harap menemukan sumber air atau menemukan orang yang bisa memberi air.

Tapi hasilnya nihil. Sampai pada akhirnya, kaki Ismail menghentakkan ke tanah. Ajaibnya, dari tempat itulah memancar air zam zam yang masih mengalir sampai sekarang.

Perjalanan yang beberapa tahun sebelumnya dilakukan Siti Hajar antara Bukit Shafa dan Bukit Marwa juga menjadi salah satu rukun dalam ibadah haji, yaitu Sa’i.

Baca juga: Legenda Orang Limun, Penduduk Kota Gaib yang Bikin Merinding

Ketika akan disembelih, tiba-tiba datang Malaikat Jibril bersama seekor domba

Kisah Nabi Ismail, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban

(foto: amscentre)

Kisah Nabi Ismail yang penuh hikmah berlanjut ketika Nabi Ibrahim mendapat mimpi yang tidak biasa.

Dalam mimpi, Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail saat beranjak remaja. Padahal saat itu keduanya sudah lama terpisah dan baru bisa bertemu kembali.

Karena menyadari kalau mimpinya berasal dari Allah, Nabi Ibrahim segera melaksanakan apa yang diperintah kepadanya.

Seperti yang dijelaskan dalam Alquran QS As Shaffat, reaksi Nabi Ismail tentang mimpi ayahnya juga mengejutkan.

“…Ismail menjawab ‘Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’” (QS As Shaffat: 102)

Nabi Ismail kemudian dibawa ke Mina, wajahnya ditutup kain agar tidak terlihat oleh Nabi Ibrahim.

Saat pisau tajam siap menyentuh leher, tiba-tiba Malaikat Jibril turun sesuai perintah Allah untuk mengganti dengan seekor domba.

Kisah bersejarah ini kemudian menjadi awal mula perintah ibadah kurban saat Idul adha setiap 10 Dzulhijjah.

Bersama Nabi Ibrahim, ikut membangun kakbah untuk pertama kali

Kisah Nabi Ismail, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban

(foto: dunyanews)

Saat turun perintah dari Allah kepada Nabi Ibrahim untuk membangun Kakbah pertama kali, Nabi Ismail juga dilibatkan.

Setelah lama mendampingi dakwah sang ayah berdakwah, Allah baru mengangkatnya sebagai seorang nabi pada tahun 1892 SM.

Tempat tinggalnya di daerah Amaliq dan menyampaikan risalah untuk Qabilah Yaman di Makkah. Nabi Ismail wafat di Makkah dan tempat wafatnya disebut Hijr Ismail.

Itulah kisah Nabi Ismail yang memberi teladan sejak usianya masih remaja. Setiap nabi memiliki hikmah yang berbeda dalam kisah perjuangannya.

Tapi, para nabi pasti semuanya diberi kelebihan untuk menghadapi ujian dari Allah.

Dari ketabahan dan kesabaran Nabi Ismail bisa dijadikan teladan tentang seorang anak berbakti pada orang tua sebagai sebuah bentuk ketaatan pada Allah SWT.