inspirasi

Sejarah Filateli, Berawal dari Mahalnya Ongkos Kirim Surat

Penulis:   | 

Filateli adalah hobi mengumpulkan prangko dan beragam benda pos lain. Orang yang hobi mengoleksi benda-benda pos kemudian disebut filatelis.

Untuk orang-orang yang belum tahu, mungkin akan bertanya-tanya: apa yang menarik dari hobi filateli?

Padahal saat ini teknologi sudah maju, dan manusia berkabar sudah tidak lagi menggunakan surat.

Filateli ternyata termasuk salah satu hobi yang tertua di seluruh dunia dan sempat dianggap eksklusif, karena hanya kalangan kerajaan Eropa yang melakukannya.

Jika zaman dulu perangko adalah benda yang paling dicari saat bertukar informasi jarak jauh, kini perangko berubah fungsi menjadi sebuah hobi yang tidak murah.

Baca juga: Sejarah Tari Panarat, Ada Kisah Kehidupan Petani Teh Jawa Barat

Sejarah filateli di dunia tidak lepas dari lahirnya perangko pertama dari Inggris

Sejarah Filateli, Berawal dari Mahalnya Ongkos Kirim Surat

(foto: albanystamps)

Kata filateli dahulu ditulis dengan ejaan philateli. Asalnya dari bahasa Yunani, yaitu philos dan ateleia. Philos artinya kawan, dan ateleia berarti bebas biaya.

Secara harfiah, istilah filateli berarti membebaskan kawan dari biaya pos, dengan wujud perangko yang sudah dibayarkan oleh si pengirim.

Perangko ditaruh di sampul surat untuk tanda pembayaran.

Sejarahnya di dunia tidak lepas dari sejarah lahirnya perangko pada tahun 1840 di Inggris dengan sebutan Black Penny dan bergambar Ratu Victoria.

Dari tahun ke tahun, perangko mengalami perubahan bentuk dan desainnya.

Sementara itu, di Amerika Serikat perangko pertama kali dikeluarkan tahun 1893 untuk mengingat dan menghormati sejarah Christopher Columbus.

Beberapa dari perangko Kolombia tahun 1893 saat ini bernilai ribuan dolar.

Dulu perangko dikoleksi karena memang dianggap sebagai barang yang berharga

Sejarah Filateli, Berawal dari Mahalnya Ongkos Kirim Surat

(foto: dailycourier)

Dahulu, untuk berkirim surat saja harus mengalami beberapa kendala, selain waktu dan biaya.

Ternyata surat yang tertolak tidak dibayar oleh si penerima surat. Kerugiannya menimpa institusi pos yang saat itu mengandalkan pemasukan dari ongkos kirim surat.

Tapi, para pejabat di kerajaan Inggris sebelum abad ke-19 berhak mengirim surat, tapi tanpa kena pungutan dan jumlah suratnya tidak terbatas. Ketidakadilan seperti itu merugikan institusi pos.

Melihat penolakan sistem pembayaran surat yang makin meluas, Sekjen Pos di Inggris, Rowland Hill terpikir untuk menciptakan sebuah sistem bayar di muka dengan tarif satu harga.

Terlepas dari kesan dari sebuah surat, orang-orang yang mendapat kesan saat mengirim surat sering menyimpan isi suratnya lengkap dengan amplop, dan terutama perangko di yang tertempel di sudut amplop.

Sejak saat itulah perangko menjadi barang yang berharga dan dikoleksi oleh masyarakat.

Baca juga: Perbedaan Kopiah, Peci, dan Songkok, Ada Kisah di Baliknya

Hobi filateli zaman dahulu hanya biasa dilakukan oleh kalangan bangsawan Eropa

Sejarah Filateli, Berawal dari Mahalnya Ongkos Kirim Surat

(foto: bukalapak)

Sejarah filateli sebagai hobi, ternyata tidak semua orang yang mampu melakukannya di zaman dahulu.

Hanya kaum bangsawan dan masyarakat yang bisa membaca dan menulis yang punya hobi filateli.

Yang dikoleksi pada awalnya juga bukan surat biasa, tapi surat-surat diplomatik antar raja atau kepala negara di negara Eropa.

Koleksi perangko antar negara Eropa menjadi tanda bahwa para pemimpin punya hubungan diplomatik yang baik dengan banyak kerajaan lain di Eropa.

Karena itulah, muncul istilah filateli adalah hobby of the kings atau hobi para raja.

Ketika surat-menyurat menjadi hal yang umum di masyarakat, maka hobi filateli menjadi umum bagi masyarakat dunia.

Dengan filateli, masyarakat bisa lebih mengenal sejarah tokoh dunia atau bahkan menjelajahi sejarah masa lampau walaupun tidak hidup pada zamannya.

Perkumpulan filateli di Indonesia sempat mengalami pergantian nama

Sejarah Filateli, Berawal dari Mahalnya Ongkos Kirim Surat

(foto: balitimes)

Sejarahnya cukup panjang, bahkan kini setiap tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Filateli Indonesia.

Terkait Hari Filateli Indonesia, ternyata dulu berawal dari perkumpulan kolektor prangko di Jakarta.

Pada pertemuan tanggal 29 Maret 1940, terbentuklah komunitas filateli yang diberi nama Postzegelverzamelaars Club Batavia.

 Ternyata perkumpulan para kolektor perangko menjadi sebuah gerakan besar dan terorganisir di kancah nasional, terbukti dengan terwujudnya Nederlandsch Indische Vereeniging van Postzegel Verzamelaars.

Namanya sempat berubah-ubah. Pada tahun 1953, nama perkumpulannya diganti menjadi Algemene Vereeniging Voor Philatelisten In Indonesia yang artinya Perkumpulan Umum Philateli Indonesia.

Pada tahun 1965 berganti lagi menjadi Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI).

Bahkan, perubahannya tidak selesai di situ saja, karena PPI berganti jadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 sampai sekarang.

Memang belum semua orang memahami keseruan hobi filateli, walaupun di dalamnya ada sesuatu yang berharga sebagaimana barang antik.

Benda-benda pos juga bisa bernilai fantastis dan dijadikan sebagai investasi. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tertarik mencoba hobi filateli?

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.