inspirasi

13 Spesies Langka di Dunia, Berpotensi Punah

Penulis:   | 

Spesies langka di dunia merupakan jenis hewan yang keberadaannya sudah tidak banyak, bahkan hampir punah. Ada banyak faktor yang menyebabkan kelangkaan pada spesies tersebut.

Selain karena waktu berkembang biak yang cukup lama, spesies langka juga disebabkan oleh perburuan liar.

Biasanya, banyak dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab memburu hewan langka tersebut untuk dimanfaatkan beberapa anggota tubuhnya.

Jika terus dibiarkan, maka beberapa hewan tersebut tidak hanya akan menjadi langka, namun akan mengalami kepunahan. Artinya, kita tidak akan bisa melihat hewan tersebut untuk selamanya. Bahkan, anak cucu kita nanti hanya akan tahu nama dan gambarnya saja.

Nah, beberapa spesies langka di dunia yang wajib kamu ketahui adalah sebagai berikut.

Baca juga: 10 Jenis Mangga, Dari Kweni hingga Golek

1. Badak jawa

8 Spesies Langka di Dunia, Penyebab Utamanya Pemburuan Bebas

(foto: istockphoto)

Badak jawa atau yang biasa disebut dengan badak bercula satu merupakan spesies yang saat ini cukup langka keberadaannya.

Hewan yang hidup di hutan tropis dan sudah ada sejak jaman kolonial ini, banyak diburu untuk dimanfaatkan culanya. Konon, cula badak ini berharga cukup mahal sehingga banyak orang memburunya.

Saat ini, badak bercula satu dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di Pulau Jawa. Untuk jumlahnya, hanya ada sekitar 58 ekor badak jawa yang berhasil dilindungi.

Dengan jumlah yang sedikit tersebut membuat badak bercula satu menjadi hewan yang cukup langka.

Hewan ini juga rentan terhadap kepunahan yang diakibatkan oleh bencana alam, penyakit, perburuan, dan keragaman genetik yang rendah.

2. Saola

8 Spesies Langka di Dunia, Penyebab Utamanya Pemburuan Bebas

(foto: pinterest)

Saola merupakan spesies yang saat ini sangat sulit untuk dijumpai, baik di alam liar maupun di penangkaran. Hal tersebut dikarenakan jumlahnya saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar puluhan ekor saja.

Jumlah saola yang terbilang langka ini diakibatkan oleh perburuan liar yang dilakukan oleh masyarakat.

Mereka menjadikan hewan ini sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional di Cina yang nantinya dikirim ke Vietnam dan Laos. Sebab, sebagian masyarakat dari kedua negara tersebut mengonsumsi obat tradisional ini.

Tidak hanya sebagai bahan baku obat tradisional, banyak masyarakat memburu hewan ini hanya untuk diambil tanduknya. Biasanya mereka menggunakannya sebagai hiasan rumah karena memiliki nilai jual yang tinggi.

Saola merupakan hewan yang jinak dan ramah kepada manusia. Itulah mengapa hewan ini mudah diburu sehingga jumlahnya menjadi langka dan berpotensi mengalami kepunahan.

3. Gorila dataran rendah

8 Spesies Langka di Dunia, Penyebab Utamanya Pemburuan Bebas

(foto: istockphoto)

Memiliki ukuran tubuh dan wajah yang cukup menyeramkan, tak membuat gorila dataran rendah terbebas dari ancaman pemburuan liar, sehingga membuat jumlahnya menjadi langka.

Hewan yang kerap disebut dengan kera liar ini diburu untuk diambil dagingnya. Sebab, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa gorila dataran rendah memiliki daging yang sangat lezat jika diolah dengan benar.

Sementara itu, untuk anak gorila yang masih bayi, mereka jadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.

Kelangkaan gorila dataran rendah tidak hanya disebabkan oleh perburuan liar saja, melainkan juga akibat terserang virus Ebola yang mematikan.

4. Gajah sumatera

8 Spesies Langka di Dunia, Penyebab Utamanya Pemburuan Bebas

(foto: istockphoto)

Jika ditanya, hewan apa yang paling besar? Jawabannya pasti gajah. Ya, gajah merupakan salah satu spesies yang memiliki tubuh berukuran sangat besar.

Salah satu spesies gajah yang keberadaannya hampir punah dan mengalami kelangkaan adalah gajah sumatera.

Terjadinya deforestasi dan konflik dengan manusia di pulau Sumatera mengakibatkan hilangnya habitat hewan besar ini, sehingga menyebabkan turunnya populasi secara drastis.

Walaupun gajah sumatera jantan memiliki gading yang berukuran lebih kecil, namun masih banyak pemburu yang membunuhnya dan mengambil gadingnya.

Gading gajah tersebut selanjutnya dijual di pasar gelap sehingga menyebabkan perbedaan jumlah antara gajah jantan dan betina yang tidak seimbang.

Diperkirakan, hanya terdapat sekitar 2.400 hingga 2.800 ekor gajah yang hidup di alam liar. Jika perburuan terus dilakukan, maka dipastikan hewan ini tidak akan bisa dilihat lagi karena mengalami kepunahan.

Baca juga: 10 Festival Unik yang Ada di Dunia, Cocok Dikunjungi Saat Liburan

5. Gorila gunung

8 Spesies Langka di Dunia, Penyebab Utamanya Pemburuan Bebas

(foto: istockphoto)

Selain gorila dataran rendah, ada spesies gorila lainnya yang juga tengah mengalami kelangkaan, ialah gorila gunung.

Hewan ini ditemukan di pegunungan perbatasan Uganda, Rwanda, dan Republik Demokratik Kongo. Tidak hanya itu, mereka juga ditemukan di Taman Nasional Bwindi.

Kelangkaan pada hewan ini disebabkan oleh adanya perburuan liar, perusakan habitat, dan juga produksi arang.

Selain itu, juga disebabkan oleh penyakit mematikan yang menyerang sehingga membuat spesies hewan ini menjadi sangat sedikit, tepatnya hanya sekitar 880 ekor.

6. Orangutan sumatera

Orangutan Sumatera

(foto: istockphoto)

Tidak hanya gajah sumatera, orangutan sumatera juga mengalami kelangkaan. Hal tersebut dikarenakan adanya peristiwa kebakaran hutan yang mayoritas dilakukan dengan sengaja oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Tujuannya adalah hanya untuk membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit, pembangunan pertanian, pembalakan liar, dan lain sebagainya.

Selain itu, hewan ini juga sengaja diburu dan ditangkap hidup-hidup untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan atau hewan sirkus.

Saat ini, keberadaan orangutan sumatera diperkirakan hanya sekitar 7.300 ekor yang mencoba bertahan hidup di alam liar.

7. Harimau siberia

Harimau Siberia

(foto: istockphoto)

Harimau merupakan salah satu hewan liar yang cukup mengerikan. Bahkan, hewan ini kerap dianggap sebagai raja hutan karena memiliki kekuatan yang luar biasa.

Salah satu spesies harimau yang kini cukup sulit dijumpai adalah harimau siberia atau yang biasa disebut dengan harimau amur.

Kelangkaan pada hewan ini disebabkan oleh pemburuan liar. Sama dengan saola, hewan ini juga diburu untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional Cina.

Tidak hanya itu, jumlah harimau siberia yang terus berkurang juga dipengaruhi oleh kebakaran hutan, pertambangan, hingga kerusakan hutan.

Akibat perbuatan yang tidak bertanggung jawab tersebut, jumlah harimau siberia yang tersisa saat ini diperkirakan hanya ada sekitar 400 hingga 500 ekor di alam liar.

8. Penyu belimbing

Penyu belimbing

(foto: istockphoto)

Penyu belimbing adalah salah satu spesies penyu yang memiliki ukuran terbesar di dunia. Penyu ini juga merupakan spesies yang paling sering bermigrasi.

Perlu diketahui bahwa keberadaan penyu belimbing saat ini sudah mengalami penurunan drastis, atau bisa dibilang mengalami kelangkaan.

Jumlah mereka kian langka karena adanya perburuan liar, memakan sampah plastik, tidak sengaja terkena jaring nelayan, perluasan pembangunan kawasan pesisir yang menjadi tempat hewan ini bertelur, dan terakhir adalah akibat perburuan telurnya.

Hingga kini, masih banyak orang yang memburu telur penyu untuk dikonsumsi karena dianggap memiliki kandungan nutrisi tinggi.

Padahal, dari sekian banyak telur penyu yang menetas, hanya sedikit yang bisa bertahan hidup dan berenang dengan selamat menuju laut.

Oleh sebab itu, dengan banyaknya perburuan telur maka jumlah penyu belimbing yang hidup di laut akan berkurang dan bisa saja akan mengalami kepunahan.

9. Macan tutul amur

13 Spesies Langka di Dunia, Berpotensi Mengalami Kepunahan

(foto: pixabay/MarkMurphy)

Sebagai salah satu kucing besar paling langka di dunia, macan tutul Amur (Panthera pardus orientalis) hanya memiliki jumlah populasi sekitar 100 ekor saja di alam liar, melansir situs worldwoldlife.org.

Saat ini, macan tutul amur hanya bisa ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok dan timur jauh Rusia. Hilangnya habitat serta kelangkaan mangsa membuat populasi satwa yang satu ini kian sedikit jumlahnya.

Belum lagi ditambah dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya yang kian marak, membuatnya menjadi spesies langka di dunia.

Juga dikenal sebagai macan tutul Timur Jauh, hewan ini dapat berlari dengan kecepatan mencapai 37 mil per jam dan mampu melompat lebih dari 19 kaki secara horizontal dan 10 kaki secara vertikal.

10. Penyu Sisik

penyu sisik langka

(foto: pixabay/Kanenori)

Penyu sisik memiliki persebaran di seluruh dunia tetapi saat ini hewan ini terancam punah. Pada dasarnya, hewan yang memiliki nama Eretmochelys imbricata ini mirip dengan penyu lainnya jika dilihat dari sisi morfologi.

Namun, perbedaan yang mencolok dari penyu ini adalah paruh melengkung dan bibir atas yang lebih menonjol. Sementara itu, pinggiran cangkangnya juga berbentuk seperti gergaji.

Perburuan oleh manusia menyebabkan satwa ini terancam punah. Cangkangnya yang berwarna dan berpola membuatnya banyak dicari untuk dijadikan hiasan dekorasi.

Penyu sisik tersebar di seluruh lautan tropis dunia. Mereka hidup dengan memakan anemon laut dan ubur-ubur.

11. Gajah Hutan Afrika

gajah hutan afrika

(foto: pixabay/PublicDomainPictures)

Seperti namanya, gajah ini mendiami hutan hujan lebat di Afrika bagian barat dan tengah. Dibandingkan dengan spesies gajah afrika lainnya, gajah hutan afrika memiliki ukuran yang relatif lebih kecil.

Menurunnya populasi gajah hutan Afrika tak lepas dari fakta bahwa mereka memiliki tingkat reproduksi yang jauh lebih lambat dibanding gajah sabana.

Akibatnya, jumlah populasi mereka terus menurun. Gajah hutan afrika terdapat di Gabon dan Republik Kongo, dengan populasi yang lebih kecil tersebar di negara-negara Afrika lainnya.

Gajah hutan lainnya hidup secara berkelompok hingga 20 ekor. Mereka memainkan peranan penting dalam menyebarkan banyak spesies pohon, mengingat makanan mereka yang didominasi buah-buahan.

12. Vaquita

vaquita meksiko

(foto: wikipedia)

Nama hewan ini mungkin masih kurang akrab di telinga kita, namun vaquita merupakan salah satu jenis lumba-lumba.

Mereka merupakan hewan endemik di Teluk utara California yang kini berstatus critically endangered atau sangat terancam punah.

Satwa yang memiliki nama ilmiah Phocoena sinus ini merupakan mamalia laut terlangka di dunia. Populasi vaquita menurun secara pesat selama beberapa tahun di Meksiko, dengan hanya ada 10 ekor yang tersisa.

Hewan ini sering ditangkap dan ditenggelamkan oleh para pelaku penangkapan ikan ilegal di kawasan laut yang dilindungi di Teluk California Meksiko.

13. Porpoise Sungai Yangtze

porpoise yangtze

(foto: wikipedia)

Sering kali, porpoise dianggap sama dengan lumba-lumba karena morfologi mereka yang memang sangat mirip. Seperti porpoise sungai yangtze.

Satwa yang satu ini merupakan satu-satunya porpoise air tawar yang masih hidup di dunia. Saat ini, mamalia air tersebut hidup di Sungai Yangtze Tiongkok dan terancam punah.

Sayangnya, degradasi lingkungan selama bertahun-tahun maupun penangkapan ikan yang berlebihan, membuat banyak spesies hewan di sana terancam. Hal itu diperburuk dengan polusi air yang terjadi.

Pada tahun 2018, dilaporkan jika jumlah populasi porpoise sungai yangtze ada masih sekitar 1.000 ekor.

Pemerintah Tiongkok juga telah menaikkan status mamalia ini menjadi ‘spesies yang dilindungi tingkat pertama’ pada 2021 lalu demi melindungi spesies ini.

Akhir kata

Nah, itulah beberapa spesies langka di dunia yang keberadaannya berpotensi mengalami kepunahan.

Jika hewan tersebut punah, maka bisa dipastikan kita dan generasi selanjutnya tidak akan pernah melihatnya lagi.

Oleh sebab itu, mulai dari sekarang perburuan liar harus dihentikan dan aktivitas pembakaran hutan yang dilakukan dengan sengaja agar populasi dari beberapa spesies tersebut tidak mengalami kelangkaan bahkan kepunahan.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.