lifestyle

5 Cara Menatasi Anak yang Mengalami Fobia, Orangtua Harus Tahu

Penulis:   | 

Ketika anak memiliki rasa takut, hal ini bisa jadi hal yang wajar dan positif, karena hal ini bisa membuat anak terhindar dari suatu kejadian yang membahayakan dan juga sebuah ancaman.

Contohnya, ketika anak takut bertemu atau bahkan berbicara dengan orang asing, tindakan ini niscaya bisa menghindarkan mereka dari adanya kasus penculikan anak ataupun tindakan berbahaya lainnya.

Namun, bagaimana jika anak mengalami ketakutan akan hal tertentu hingga menjadi fobia? Hal ini memang perlu diatasi, karena jangan sampai perasaan fobia ini akan memberikan sebuah pengaruh yang bisa merusak keadaan hati dan produktivitas anak.

Namun, sebelum menjalani beberapa cara, orangtua perlu tahu terlebih dahulu, asal muasal anak mengalami rasa takut yang berlebih hingga menjadi fobia.

Nah, setelah para orangtua tahu apa yang menjadi penyebab rasa fobia ini, yuk simak langkah-langkah selanjutnya yang ada di bawah ini.

Baca juga: 6 Tanda Orang Punya Sifat Egois, Suka Mengkritik & Takut Mengambil Resiko

1. Berikan anak penjelasan

5 Cara Mengatasi Fobia Anak

(foto: unsplash/broke)

Pahamilah anak sering paham akan hal-hal apa yang membawa diri mereka ke rasa cemas dan bahkan ketakutan. Tapi ketika mereka ditanya, alasan apa yang membuat mereka merasa cemas, anak akan merasa kebingungan akan jawabannya.

Disinilah peran orangtua untuk mengambil bagian dalam proses memberikan sebuah penjelasan dan pengertian, ketika anak merasa cemas dan takut, mereka bisa lari ke orangtua mereka untuk menceritakannya.

Jangan menyalahkan anak, namun berilah mereka rasa aman bahwa ketakutan dan kecemasan itu sangatlah wajar.

Jadilah sahabat dengan mengatakan dan memberikan jaminan bahwa orangtua akan selalu berada dengan mereka untuk menghadapi rasa takutnya.

2. Jangan memberikan label pemalu atau penakut kepada anak

5 Cara Mengatasi Fobia Anak

(foto: unsplash/etienne)

Hal ini biasanya terjadi kepada anak yang memiliki fobia sosial yang menyebabkan mereka takut dan malu untuk bertemu dengan orang banyak terutama orang yang belum dikenalnya.

Dalam posisi ini, janganlah memberikan mereka label yang negatif, karena hal ini justru akan membuat mereka merasa tertekan dan tidak akan berusaha untuk menghilangkan ketakutannya.

Daripada mengatakan mereka pemalu atau penakut, katakanlah kepada mereka bahwa mereka mudah bergaul ketika si anak sudah mulai mengenal orang tersebut dengan baik. Percayalah, perkataan ini bisa membangun rasa percaya diri anak di depan orang lain.

3. Bimbinglah cara untuk menenangkan diri

5 Cara Menenangkan Anak Fobia

(foto: unsplash/ben)

Orangtua tidak akan selamanya bisa berada di samping anak, terlebih ketika orangtua harus pergi bekerja, sehingga menjadi hal yang cukup penting untuk anak-anak ketahui cara bagaimana mereka menenangkan diri ketika rasa cemas mulai merajai perasaan mereka.

Ajarkan untuk menarik nafas secara perlahan dan dalam, guna memberikan rasa tenang terutama di area detak jantung jika dirasa sudah berdetak cepas.

Jika dirasa anak mulai merasakan nafas yang pendek, cepat, dan pusing. Tirukan cara bernafas layaknya meniup balon, yaitu tariklah nafas dalam 4 hitungan, tahan selama 4 ketukan, dan lepaskan perlahan dalam 4 ketukan.

Atau bisa ajarkan menenangkan diri dengan cara membentuk kepalan tangan yang kuat selama 5 detik, perlahan lepaskan. Manfaatnya untuk melepaskan ketegangan otot ketika berada di keramaian, untuk anak yang mengalami fobia sosial.

Baca juga: 7 Tips Agar Hubungan Langgeng dan Terhindar dari Perceraian

4. Berikan stimulan berupa pemikiran positif

5 Cara Mengatasi Anak Fobia

(foto: unsplash/sia)

Bagi anak yang memiliki fobia sosial, kita harus tahu bahwa seringkali mereka memiliki pikiran akan ditertawakan, diejek atau bahkan mendapat hinaan dari orang lain.

Dan orangtua perlu mengambil bagian dan semangat dengan cara tanamkan pemikiran yang positif kepada anak, bahwa mereka tidak mendapat perlakuan negatif dari orang lain.

Ubahlah hal negatif yang sekiranya anak dengar, menjadi pemikiran positif di pikiran anak-anak, agar terus termotivasi menjadi berani.

Salah satu contoh sederhana, ketika anak merasa takut teman-temannya akan menertawakannya ketika anak maju di depan kelas untuk membacakan cerita.

Bertanyalah sebuah alasan, mengapa seorang anak memiliki pemikiran sedemikian rupa. Berikan penjelasan bahwa teman-temannya tidak memiliki maksud untuk mengejek, karena bisa saja mereka tertawa diakibatkan merasa senang dan suka dengan cerita dari si anak.

5. Motivasi anak untuk pandai bergaul

5 Cara Mengatasi Anak Fobia

(foto: unsplash/georg)

Berilah mereka motivasi untuk berani membuka lingkaran perteman dengan langkah awal dari keluarga sendiri.

Melalui permainan sederhana seperti cara bermain peran disertai sebuah cerita, bisa memberikan stimulasi anak untuk mulai memikirkan betapa menyenangkannya memiliki teman yang banyak.

Melalui permainan peran, ajarkan mereka bagaimana cara menyapa, mendengarkan cerita orang lain, serta memberikan tanggapan ketika temannya bercerita, belajar bertanya dengan orang lain.

Langkah nyata dan sederhana untuk memulai mengaplikasikannya adalah dengan mengajak keluarga sendiri seperti sepupu yang seumuran dengannya.

Jadi, jangan menyerah dulu ketika kamu memiliki anak yang fobia. Komunikasi dan mengeratkan hubungan dengan anak, bisa menjadi kunci utama agar anak menjadi lebih berani.