inspirasi

Tradisi Karaci, Permainan Adu Ketangkasan dari Sumbawa

Penulis:   | 

Beladiri adalah salah satu jenis olahraga yang banyak digandrungi oleh pemuda di seluruh dunia. Berbagai jenis beladiri jenis baru pun kian berkembang menambah ragamnya.

Indonesia yang memang kaya akan keanekaragaman hayati, seni dan budaya juga menyimpan banyak jenis beladiri tradisional.

Tapi tidak hanya untuk olahraga saja, beberapa di antaranya memang sangat cocok disebut seni beladiri karena unsur kesenian yang kental.

Salah satu seni beladiri yang lekat dengan nilai budaya tradisional adalah karaci yang berasal dari Sumbawa. 

Baca juga: Asal Usul Fashion Week, Acara yang Ditunggu-tunggu di Industri Mode

Dahulu tradisi karaci dilakukan untuk mencari laskar kerajaan

Tradisi Karaci, Permainan Adu Ketangkasan dari Sumbawa

(foto: indonesiakaya)

Seperti umumnya kesenian tradisional di Indonesia, tradisi karaci yang masih ada saat ini dipertontonkan pada wisatawan atau dijadikan bagian tradisi adat sebagai bentuk usaha pelestarian warisan budaya daerah dan nasional.

Dikutip dari lama Kompas, Sahabudin S.Sos MSI, Pembina Sanggar Tari Desa Kakiang mengatakan bahwa di zaman kerajaan dulu, karaci diadakan oleh seorang raja Sumbawa untuk mencari laskar kerajaan.

Sekilas tariannya memang terlihat menyeramkan, karena adanya senjata yang dipakai dalam tarian.

Untuk menjadi laskar kerajaan tentunya dibutuhkan ketangkasan, keberanian dan kekuatan fisik yang mumpuni selain budi pekerti yang baik.

Tentunya karaci juga menuntut kualitas-kualitas kepribadian yang dapat menunjang tugas sebagai laskar kerajaan yang tugasnya tidak hanya menjaga diri sendiri, tapi juga mengabdi untuk kerajaan, bahkan sebuah lingkup yang lebih luas. 

Butuh kesiapan mental dan fisik karena permainannya cukup berbahaya

Tradisi Karaci, Permainan Adu Ketangkasan dari Sumbawa

(foto: indonesiakaya)

Karaci sebagai permainan dan juga tari beladiri ini dilakukan oleh dua orang dewasa laki-laki Sumbawa dari suku Samawa, suku asli Sumba.

Sementara itu, seperti dalam pertandingan bela diri pada umumnya, jalannya permainan bela diri ini dipimpin pula oleh seorang wasit pemisah.

Wasit pemisah dibekali gala dari bambu untuk memisahkan pemain dalam permainan Karaci. 

Selain sikap tangkas dan berani,  serta kekuatan fisik pemain, yang tidak kalah penting dari permainan wasit pun dituntut memiliki kualitas pribadi yang baik.

Seorang wasit pemisah dituntut untuk mampu bertindak adil, dan mampu mengatur jalannya permainan agar tidak berlari ke arah yang membahayakan.

Baca juga: Mengenal Pala Siau, Komoditas Ekspor dari Ujung Sulawesi

Para pemainnya memakai pakaian berwarna merah yang khas dengan senjata tongkat bambu

Tradisi Karaci, Permainan Adu Ketangkasan dari Sumbawa

(foto: indonesiakaya)

Kedua pemain karaci memakai pakaian berwarna merah yang tebal, digunakan di kepala dan badan bagian atas, biasa disebut dengan Pabualang. Fungsinya adalah untuk melindungi para pemain dari pukulan lawan. 

Perlengkapan fisik keduanya pun disempurnakan dengan senjata berupa tongkat dari bambu untuk memukul yang disebut sesambu, dan perisai (tameng dari kulit Menjangan, kambing atau kerbau). 

Para pemain memulai dengan gerak tari yang disebut dengan ngumang, diiringi lantunan pantun berbalas yang tujuannya adalah mencari lawan main.

Ketika lawan main sudah didapatkan, dan keduanya telah siap, maka permainan pun dimulai.

Ketika permainan dimulai, banyak wisatawan internasional yang melihatnya

Tradisi Permainan Adu Ketangkasan dari Sumbawa

(foto: pinterest)

Permainan diisi dengan adu pukul menggunakan sesambu tadi, dan kedua pemain tentu boleh melindungi diri dengan perisai masing-masing. Permainan terus berjalan hingga didapatkan pemenang diantara keduanya.

Tidak jarang kedua pemain sampai mendapat luka memar akibat pukulan tongkat satu sama lain. Nah, di sinilah perlu kita perhatikan bahwa permainan ini tidak terlalu cocok ditonton anak-anak berusia belia.

Pembahasan seni dan budaya tradisional Indonesia memang belum bertemu ujungnya, termasuk tradisi karaci.

Kalau dulu lebih banyak dikenal dengan tradisi Barapan Kebo, Sumbawa sendiri semakin dikenal semenjak banyaknya traveler internasional dan domestik.

Melalui wisatawan itulah, karaci dan keunikan lain di Sumbawa juga semakin terkenal melalui berbagai media informasi dan media sosial.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.