inspirasi

Silsilah Prabu Angling Dharma, Lahir Setelah Perang Saudara

Penulis:   | 

Angling Dharma adalah salah satu tokoh dalam serial televisi terkenal di Indonesia pada awal tahun 2000-an. Karakter dan ceritanya cukup berkesan bagi para penonton di Indonesia.

Konon, tokoh Angling Dharma disebut-sebut terinspirasi dari sejarah di masa lalu, tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit. Sampai sekarang, terdapat beberapa lokasi yang telah dianggap menjadi petilasannya.

Tapi, sepertinya ada hal yang tidak banyak dibahas yaitu silsilah Prabu Angling Dharma.

Sebelum dipopulerkan di televisi, cerita tentang Prabu Angling Dharma dianggap sebagai sejarah sekaligus mitos. Tidak sedikit pendapat yang menyatakan kisah sejarahnya sebenarnya adalah fiktif.

Baca juga: Menguak Keberadaan Suku Mante, Makhluk Misterius di Pedalaman Aceh

Prabu Angling Dharma dipercaya pernah hidup di masa lalu

Silsilah Prabu Angling Dharma, Lahir Setelah Perang Saudara

(foto: gurupendidikan)

Untuk memahami silsilahnya, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Sebagian masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah percaya bahwa sosok Angling Dharma pernah menorehkan sejarah pada masa lalu.

Di Desa Mlawat, Pati, Jawa Tengah terdapat sebuah bangunan makam tua yang dipercaya menjadi lokasi Prabu Angling Dharma dikebumikan.
Desa Mlawat sering dihubung-hubungkan dengan nama Malawapati yang tidak lain adalah kerajaan tempatnya bertahta dahulu.

Ternyata hanya di Pati, melainkan di Bojonegoro, Jawa Timur yang terdapat Situs Mlawatan. Mlawatan pun diyakini sebagian masyarakatnya sebagai petilasan Prabu Angling Dharma.

Sebelum dikenal di Indonesia, ceritanya juga sudah pernah muncul di era Hindu-Buddha sebagai sastra lisan bernuansa sejarah yang tidak lepas dari legenda.

Beberapa literatur Jawa menceritakan tentang silsilah Prabu Angling Dharma

Silsilah Prabu Angling Dharma, Lahir Setelah Perang Saudara

(foto: commomwealmagazine)

Silsilah Prabu Angling Dharma banyak dihubungkan dengan sosok Jayabaya yang menguasai Kerajaan Kadiri pada tahu 1135-1157 M.

Asal usulnya tercantum dalam sejumlah literatur mulai dari Mahabarata, Asmaradahana Panjalu-Janggala, dan Menelusuri Figur Bertopi dalam Relief Candi Zaman Majapahit.

Dalam literatur Jawa, silsilah Prabu Angling Dharma bisa ditelusuri cukup panjang mencapai tujuh turunan.

Yang pertama dikisahkan adalah Arjuna dengan putra bernama Abimayu. Abimanyu memiliki putra bernama Parikesit, kemudian Parikesit memiliki putra bernama Yudayana.

Yudayana memiliki putra bernama Gendrayana, kemudian Gendrayana memiliki putra Jayabaya. Sosok Jayabaya di Kadiri mendapatkan putri bernama Premesti. Dari Pramesti itulah lahir putra bernama Prabu Angling Dharma.

Baca juga: Kisah Inspiratif Setsuko Thurlow, Korban Selamat Bom Hiroshima

Sebelum lahirnya Angling Dharma, sempat terjadi perang saudara yang panjang

Silsilah Prabu Angling Dharma, Lahir Setelah Perang Saudara

(foto: komik-antik)

Suatu hari, Gendrayana yang merupakan kakek buyut Angling Dharma pernah dihukum oleh Bathara Narada.

Hukuman Gendrayana adalah akibat tindakan karena salah paham dengan sang adik yang memicu perang saudara di Yawastina.

Gendrayana yang menjalani hukuman di hutan membangun sebuah kerajaan yang baru dengan nama Mamenang.

Di kemudian hari kekuasaannya diwariskan ke anaknya bernama Jayabaya. Sementara itu, adik Gendrayana memiliki putra bernama Sariwahana yang mewarisi kekuasaan Yawastina.

Bukan hanya Gendrayana dan adiknya yang terlibat konflik, tapi Yawastina dan Mamenang juga terlibat sebuah perang saudara yang cukup panjang.

Kedua kerajaan berdamai dengan pernikahan putri Jayabaya, yaitu Pramesti dengan Astradarma yang tidak lain adalah putra Sariwahana.

Dari pernikahan Pramesti dan Astradarma itulah yang kemudian melahirkan Angling Dharma

Prabu Angling Dharma juga dikenal sebagai titisan Batara Wisnu

Silsilah Kerajaan Dulu, Lahir Setelah Perang Saudara

(foto: inibaru)

Sebenarnya kelahiran Angling Dharma juga sempat diliputi prahara. Konon Angling Dharma juga disebut titisan Batara Wisnu. Melalui sebuah mimpi ajaib, Pramesti bertemu Batara Wisnu.

Dalam mimpi, Batara Wisnu berkata kepada Pramesti bahwa akan terlahir atau hadir ke dunia melalui rahimnya.

Saat bangun, mendadak perut Pramesti mengandung. Melihat hal itu, Astradarma murka dan menuduh bahwa Pramesti sudah berbuat asusila tanpa sepengetahuannya.

Diusirlah Pramesti ke kerajaan Mamenang. Menyaksikan Pramesti yang diusir, Jayabaya sebagai ayah pun marah. Kerajaan Yawastina segera dikutuk kena banjir lumpur sampai menewaskan Aatradarma.

Pramesti masih di Mamenang setelah suaminya tewas. Dari dalam kandungannya kemudian terlahir putra yang kelak dikenal dengan Prabu Angling Darma.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.