kuliner

Mengenal Taybeh Beer, Bir Halal Asli dari Palestina

Penulis:   | 

Bir adalah salah satu minuman yang identik dengan alkohol. Berbeda dengan wine, champagne dan berbagai jenis minuman beralkohol lainnya, bir punya ciri khas rasa, dan visual yang berbeda karena ada buih yang keluar ketika dituang. 

Tahukah kamu bahwa saat ini tidak sedikit produsen yang memproduksi bir dengan klaim halal, karena tidak ada kandungan alkohol di dalamnya? 

Di Indonesia kita kenal dengan nama minuman khas Betawi, yaitu bir pletok. Walaupun ada unsur bir pada namanya, tetapi tidak ada kandungan alkohol di dalamnya.

Ternyata, Palestina pun punya produsen bir yang diklaim halal dan kosher. Kosher adalah standar ketat untuk makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi kaum Yahudi. Tersebutlah nama Taybeh Beer dari Palestina. 

Baca juga: Sejarah Bakso, Berawal dari Ketulusan Anak pada Ibunya

Pada awalnya merupakan produk rumahan atau home-made

Mengenal Taybeh Beer, Bir Halal Asli dari Palestina

(foto: notif)

Saat ini banyak sekali produk atau brand besar yang pada awalnya merupakan produk rumahan atau dibuat dari dalam dapur di rumah keluarga. Ketika sudah banyak pelanggan, baru dibuat dengan industri dengan pabrik besar.

Seperti itu pulalah awal mula produksi Taybeeh Beer. Taybeeh adalan nama dari sebuah desa kecil di daerah West Bank, Palestina.

David dan Nadiem Khoury adalah orang yang pertama meracik dan memproduksi, serta membangun tempat pembuatan bir mikro di Timur Tengah.

Keduanya terinspirasi oleh mendiang sang ayah yang bernama Cannan D. Khoury. Nadiem Khoury yang memiliki hobi untuk meracik bir buatan sendiri, kemudian mengembangkannya ke produksi yang lebih masif. 

Hanya dibuat dengan bahan baku yang paling segar

Mengenal Taybeh Beer, Bir Halal Asli dari Palestina

(foto: minenews)

Sebelum menjelaskan tentang bagaimana proses bir menjadi non alkohol, kamu perlu tahu bahwa Bir Taybeeh dibuat menggunakan bahan baku yang paling segar.

Keluarga Khoury mengacu pada German Purity Law dalam proses pembuatan bir.

Disebutkan dalam berbagai sumber bahwa pembuatannya hanya menggunakan bahan baku yang segar, terjangkau dan terjamin kualitasnya.

Keluarga Khoury menggunakan anggur yang tumbuh di perkebunan anggur di dekat Kota Birzeit, West Bank, sekitar 10 kilometer timur laut Ramallah. Air yang dipakai adalah air dari salah satu mata air alami di desa terdekat.

Tidak hanya itu, untuk biji-bijiannya, mereka menggunakan malt impor dari Belgia dan Prancis, serta ragi dari London.

Mereka meracik semua bahan tersebut tanpa bahan pengawet atau gula tambahan atau penstabil rasa seperti yang banyak digunakan dalam proses pembuatan bir. 

Baca juga: Cerita di Balik Kue Maksuba, Ada Nilai Kesabaran saat Membuatnya

Target penjualannya menyasar warga sekitar dan konsumen internasional

Mengenal Taybeh Beer, Bir Halal Asli dari Palestina

(foto: okezone)

Taybeh Beer memiliki 6 jenis, dan dijual di pasar domestik dan ekspor. Keenam jenis bir tersebut adalah bir terang, bir gelap, putih, emas, kuning, dan bir bebas alkohol untuk umat Muslim dan Yahudi.

Dengan variasi tersebut, keluarga Khoury memang menyasar pasar dimana 90% dari warga sekitar adalah pemeluk agama Islam yang tidak boleh meminum minuman beralkohol, dan sebagian kaum Yahudi yang memiliki kategori ketat dalam konsumsi makanan dan minuman. 

Waktu untuk minum secara umum adalah saatnya beristirahat dari semua penat seharian.  Khoury memutuskan produksi bir tanpa alkohol agar dapat menjangkau warga sekitar.

Tidak hanya itu, bir yang diproduksi juga mengusung nama Palestina, setelah Perjanjian Oslo ditandatangani pada tahun 1993 untuk mendukung Palestina sebagai negara yang berdaulat.

Meskipun ada bir yang tanpa alkohol, sebagian orang masih enggan untuk meminumnya

Mengenal Bir Halal Asli dari Palestina

(foto: okezone)

Dalam proses pembuatan bir, ada dua proses yang memungkinkan untuk membuat bir tidak memiliki kandungan alkohol atau memiliki kandungan alkohol rendah (batas kritis).

Caranya adalah alkohol dihilangkan, atau tidak diproduksi sama sekali dalam proses fermentasinya, yaitu dengan tidak membiarkan kandungan pati menjadi gula pada proses fermentasinya.

Tetapi, cara tersebut sebenarnya tidak serta merta memastikan bahwa produknya halal.

Sebagai contoh saja bahwa di Indonesia ada SK Direktur LPPOM MUI yang menyebutkan bahwa produk makanan dan minuman dengan unsur penamaan minuman keras tidak bisa disertifikasi halal.

Di antara alasannya adalah adanya unsur tasyabuh bagi umat Muslim. Itulah mengapa sebagian orang Muslim pun masih belum bisa meminum Taybeh Beer meskipun diklaim halal.

Itulah sedikit cerita di balik bir produksi Palestina yang diimpikan oleh keluarga Khoury untuk dapat berinvestasi dalam mendorong pariwisata di wilayah mereka. 

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.