kuliner

Cerita di Balik Kue Maksuba, Ada Nilai Kesabaran saat Membuatnya

Penulis:   | 

Pencinta kuliner khas Nusantara mungkin sudah pernah mendengar nama kue maksuba. Kue yang penampilannya mirip kue lapis legit ini adalah salah satu kue tradisional khas Palembang.

Konon, dahulu hanya panggong saja yang bisa membuat kue ini. Panggong adalah sebutan untuk juru masak tradisional Palembang yang biasanya mewarisi keterampilan memasak secara turun-temurun

Tapi sekarang berbeda ceritanya. Resepnya kini sudah bertebaran di media daring dan tidak jarang menjadi tantangan bagi yang suka memasak.

Dari seluruh bahan adonan kuenya ada satu resep tidak berwujud yang wajib disertakan dalam pembuatan kue tradisional ini. Resep itu adalah kesabaran dan ketelitian.

Baca juga: Sejarah Roti Buaya, Makanan Khas dalam Pernikahan Adat Betawi

Kue Maksuba dipercaya telah hadir di zaman kesultanan Sriwijaya

Cerita di Balik Kue Maksuba, Ada Nilai Kesabaran saat Membuatnya

(foto: makananoleholeh)

Kue ini dibuat dengan bahan-bahan yang sederhana dan relatif mudah didapatkan. Di antara bahan utama kue ini ada satu yang sangat dibutuhkan menurut resep otentiknya, yaitu telur bebek.

Selain itu, ada susu, gula dan tepung gandum yang turut menjadi bagian adonan maksuba. Sekarang ini tidak sedikit pula yang membuatnya menggunakan telur ayam. 

Menurut berbagai sumber, kue ini paling populer di momen kumpul-kumpul seperti pada saat hari raya dan juga pada perayaan pernikahan.

Sejarah kue manis ini tidak benar-benar diketahui, tetapi menurut beberapa sumber, kue ini sudah ada semenjak zaman kesultanan Sriwijaya.

Cara memasaknya melatih kesabaran dan menjadi tolak ukur kedewasaan

Cerita di Balik Kue Maksuba, Ada Nilai Kesabaran saat Membuatnya

(foto: aminahstore)

Kue Maksuba juga menjadi tolak ukur apakah seorang perempuan sudah layak atau belum untuk dijadikan istri, dengan kepiawaiannya mengeksekusi kue maksuba dari bahan mentah menjadi hidangan yang dinantikan calon mertua di meja makan. Tentu saja hal ini juga ada kaitannya dengan kesabaran.

Seperti pada umumnya proses masak-memasak kue, durasi waktu yang dibutuhkan cukup lama. Proses memasaknya adalah antara 2 sampai 4 jam lamanya, mulai dari bahan mentah hingga matang.

Kue ini dimasak dengan proses direndang, tapi bukan seperti membuat rendang daging. Proses direndang di sini maksudnya adalah dipanggang dalam oven secara berlapis.

Bisakah dibayangkan cara memanggang kue ini secara berlapis, satu demi satu? Nah, di sinilah kesabaran dipertaruhkan.

Baca juga: Filosofi Nasi Tumpeng, Hidangan Sakral dalam Setiap Syukuran

Lapisan kue dipanggang satu demi satu dengan oven yang sangat panas

Cerita di Balik Kue Maksuba, Ada Nilai Kesabaran saat Membuatnya

(foto: reseppalembang)

Setiap resep masakannya akan menggunakan ukuran tertentu untuk setiap komponen bahannya. Bahan utama kue yang berupa telur bebek ini digunakan dalam jumlah yang luar biasa. 

Setiap satu loyang kue maksuba berukuran 21×21×7 cm, menghabiskan sekitar 28 butir telur bebek. Tidak hanya itu, gramasi gula pasir yang dipakai juga cukup banyak yaitu sekitar 800 gr. 

Kue dipanggang setiap satu lapis di oven yang sangat panas. Setiap lapisannya dibuat dari sekitar 250 ml adonan, dipanggang dengan panas, dengan durasi sekitar 10 menit.

Setiap satu lapisan matang, maka loyang diangkat agar lapisan selanjutnya dapat dituang untuk dipanggang kembali. Begitu seterusnya hingga satu loyang menampung seluruh adonan.

Buat yang tidak bisa memasak tidak perlu khawatir, karena bisa membeli di toko oleh-oleh  

Cerita di Balik Kue Maksuba, Ada Nilai Kesabaran saat Membuatnya

(foto: pinterest)

Setiap kali tidak teliti ketika mengukur waktu dan memperhatikan panas oven maka kue bisa jadi tidak matang atau malah hangus. Siapa yang tidak galau jika kue masakannya tidak bisa dimakan?

Padahal zaman dulu pemanggangan masih dilakukan dengan kayu bakar atau arang kayu. Waktu, tenaga, dan fokus wajib dikerahkan. Jelas sudah kenapa sabar dan teliti menjadi kunci kenikmatan kue maksuba.

Hasil dari kesabaran memasak kue ini tentu akan membuat puas yang memasaknya, dan tentu saja yang menikmatinya.

Bagaimana tidak, sepotong kue dengan rasa manis, tekstur legit ini bisa membuat perut terasa puas dan kenyang, malah mungkin ketagihan.

Untuk penikmat kuliner yang tidak hobi masak atau tidak bisa masak, jangan sedih, kue maksuba hadir dalam bentuk oleh-oleh kekinian khas Palembang.

Tinggal pesan atau beli langsung di toko oleh-oleh tanpa harus mengukur waktu memanggang setiap lapisnya.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.