inspirasi

7 Nama Rumah Adat Sumatera Utara yang Masih Lestari

Penulis:   | 

Rumah adat Sumatera Utara memiliki ciri khas unik dan sarat akan filosofis. Terdapat beberapa jenis rumah adat berbeda berdasarkan ragam suku yang ada di provinsi tersebut.

Jika diperhatikan lebih teliti, perbedaan yang cukup terlihat jelas pada rumah adat Sumatera Utara adalah dari segi atapnya yang memiliki bentuk berbeda.

Tidak hanya dari segi atap, bagian depan dan hampir keseluruhan rumah memilki bentuk yang tidak sama. Walau demikian, masing-masing dari mereka memiliki keunikan dan filosofis tersendiri.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 7 jenis rumah adat Sumatera Utara yang wajib diketahui.

Baca juga: 8 Pakaian Adat Sumatera Utara, Punya Ciri Khas Unik

1. Rumah adat batak karo

7 Nama Rumah Adat Sumatera Utara, tidak hanya Rumah Bolon

(foto: instagram)

Rumah adat karo atau yang kerap disebut dengan siwaluh jabu merupakan rumah adat milik suku karo. Rumah ini paling terkenal di Sumatera Utara.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya turis yang datang, mulai dari lokal hingga mancanegara hanya untuk melihat kemegahan dari rumah adat ini.

Selain lebih terkenal dari rumah umah adat suku lainnya, rumah adat karo juga memiliki bangunan lebih besar dan megah. Bahkan, ada juga yang tingginya hingga mencapai 12 meter.

Keunikan dari rumah ini adalah pada saat dibangun tidak menggunakan paku sama sekali, namun tetap terlihat kokoh dan kuat. Padahal, rumah ini ukurannya paling tinggi dan besar.

Hal unik lainnya adalah tiang penyangga rumah ini disandarkan pada batu sehingga bangunannya menjadi lebih kuat. Jumlah tiangnya adalah enam belas.

Tidak sampai disitu saja, atap pada rumah ini masih terbuat dari ijuk hitam yang diikat mengikuti kerangka bambu, yang dianyam sehingga menjadi lebih kuat.

Siwaluh jabu, nama lain dari rumah adat karo memiliki arti bahwa penghuni rumah tersebut berjumlah delapan belas orang dengan peran dan tugas yang berbeda-beda.

2. Rumah adat bolon

7 Nama Rumah Adat Sumatera Utara, tidak hanya Rumah Bolon

(foto: instagram)

Rumah adat bolon merupakan salah satu rumah adat yang dimiliki oleh semua suku batak, seperti rumah bolon Toba, rumah bolon Angkola, rumah bolon Pakpak, rumah bolon Simalungun, rumah bolon Karo, dan rumah bolon Mandailing.

Rumah adat bolon memiliki tinggi sekitar 1,7 meter. Konon, rumah ini menjadi tempat tinggal para raja. Namun, seiiring berjalannya waktu, siapapun boleh membangun rumah ini sebagai tempat hunian mereka.

Awal dibangun, rumah ini tidak memiliki kolong. Namun, saat ini bentuknya sedikit berubah menjadi seperti rumah panggung. Hal ini dikarenakan kolong rumah akan difungsikan sebagai tempat hewan peliharaan atau dan hewan ternak.

Terdapat tangga di bagian tengah rumah yang digunakan sebagai pintu masuk bagi para tamu. Hal tersebut bermaksud agar tamu yang datang menunduk menghormati sang tuan rumah.

Sangat disayangkan, karena sekarang rumah dengan bentuk yang cukup unik ini, keberadaannya sudah jarang dan cukup sulit untuk ditemukan.

3. Rumah adat batak mandailing

7 Nama Rumah Adat Sumatera Utara, tidak hanya Rumah Bolon

(foto: instagram)

Suku Batak Mandailing rupanya memiliki rumah adat yang tak kalah unik, yang diberi nama rumah adat Bagas Godang. Kata Bagas sendiri memiliki arti yakni rumah, sementara Godang berarti banyak.

Konon, awal mula dibangunnya rumah ini adalah sebagai tempat tinggal khusus para raja. Akan tetapi, saat ini masyarakat Mandailing kerap menggunakan bangunan ini sebagai tempat balai pertemuan warga untuk melaksanakan kegiatan musyawarah.

Ciri khas dari rumah adat Mandailing ini adalah bentuknya persegi panjang ke belakang, namun atapnya berbentuk segitiga yang diatasnya diberi hiasan mirip seperti gunting. Atap ini mereka sebut dengan bentuk atap pedati alias bentuk tarup silengkung dolok.

Bahan yang digunakan untuk membuat atap rumah adalah ilalang atau dedaunan yang dikeringkan. Terdapat ciri khas yang unik pada bagian depan, yakni adanya ornamen berwarna merah, putih, dan hitam.

Keunikan lainnya dari rumah adat Mandailing adalah tiang penyangga utama harus berjumlah ganjil yang terbuat dari kayu-kayu besar.

4. Rumah adat batak pakpak

7 Nama Rumah Adat Sumatera Utara, tidak hanya Rumah Bolon

(foto: instagram)

Rumah adat suku Batak Pakpak rupanya memiliki perbedaan dari rumah adat suku Batak lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada cat warna rumah yang lebih terang, yakni medah dan oranye pada bagian atap dan dindingnya.

Rumah adat ini difungsikan sebagai balai pertemuan warga untuk membahas suatu masalah dalam kegiatan musyawarah bersama.

Ciri khas dari rumah adat suku Batak Pakpak adalah bentuk atapnya yang menyerupai tanduk kerbau. Konon, bentuk tersebut memiliki filosofi yakni simbol semangat kepahlawanan yang dimiliki oleh si empunya rumah.

Baca juga: Bukan Sekedar Karangan, Karakter Animasi Disney Ini Terinspirasi dari Tokoh Nyata

5. Rumah adat suku Batak Angkola

Batak Angkola

(foto: instagram)

Rumah adat suku Batak Angkola kerap disamakan dengan rumah adat Bagas Godang. Padahal, keduanya sangat berbeda, mulai dari bentuk hingga suku yang mendiaminya.

Rumah adat ini terbuat dari papan kayu untuk bagian dinding dan lantainya. Sementara, untuk bagian atapnya terbuat dari ijuk atau tanah liat.

Rumah adat Angkola memiliki bentuk seperti persegi dengan dengan atapnya lebih besar di bagian depan, sementara bagian belakang lebih kecil dan berbentuk segitiga.

Cat dinding rumah adat ini di dominasi oleh warna oranye, coklat tua, dan putih.

6. Rumah adat suku batak simalungun

batak simalungun

(foto: instagram)

Rumah adat yang dimiliki oleh suku Batak Simalungun lebih besar daripada rumah adat suku lainnya di Sumatera Utara. Rumah adat ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1939 oleh Raja Simalungun.

Rumah ini memiliki ciri khas yakni bentuknya menyerupai limas dengan tipe panggung. Untuk menghindari serangan babi hutan dan hewan buas lainnya, maka kolong rumah dibuat lebih tinggi yaitu dua meter.

Kayu penyangga rumahnya sangat unik karena diukir dan diberi warna. Keunikan lainnya terletak pada pintu yang ukurannya lebih pendek yang bertujuan untuk supaya tamu yang datang bisa menghormati si empunya rumah dengan sedikit membungkukkan badannya.

Kamu bisa melihat rumah adat suku simalungun di dua kota yakni Kota Pematang Siantar dan Simalungun, Sumatera Utara.

7. Rumah adat suku nias

suku nias

(foto: instagram)

Tidak hanya suku Batak, suku Nias juga memiliki rumah addat yang bentuknya cukup unik.Rumah adat Nias dibagi menjadi dua jenis, yakni Omo Sebua dan Omo Hada.

Omo Sebua merupakan tempat tinggal yang diperuntukkan bagi kalangan bangsawan, sementara Omo Hada merupakan rumah adat uang digunakan oleh kalangan masyarakat biasa.

Walaupun kasta penghuninya berbeda, namun bentuk dari kedua jenis rumah tersebut tak jauh berbeda. Hanya dari ukurnnya saja yang tidak sama, yakni Oma Sebua bentuknya panggung dengan tinggi sekitar 2-5 meter. Sementara tinggi Oma Hada hanya sekitar 1-2 meter saja.

Rumah adat Nias ini dibangun dengan menggunakan material kayu nibung pada bagian penyangganya. Sedangkan untuk bagian atap dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Oma Sebua menggunakan tanah liat, sementara Oma Hada menggunakan rumbia.

Rumah ini juga dikatakan sebagai rumah yang sangat kuat, bahkan tidak mudah goyah walau terjadi gempa bumi. Sebab, terdapat blok diagonal yang diletakkan di dalam pondasinya sehingga membuatnya kokoh.

Demikianlah 7 jenis rumah adat Sumater Utara yang masing-masingnya memiliki ciri khas unik. Kita wajib bangga, sebab Indonesia memiliki ragam budaya yang sangat indah, salah satunya adalah rumah adat ini.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.