style

8 Pakaian Adat Sumatera Utara, Punya Ciri Khas Unik

Penulis:   | 

Pakaian Adat Sumatera Utara – Indonesia memiliki ragam kebudayaan, seperti rumah adat, pakaian adat, suku, bahasa daerah, agama, tari tradisional, dan masih banyak lainnya.

Keberagaman budaya tersebut tentu di setiap daerahnya berbeda-beda. Sebut saja provinsi Sumatera Utara.

Sumatera Utara memiliki ragam budaya yang tak kalah unik dan menarik, salah satunya adalah pakaian adat. Pakaian Adat merupakan identitas dari sebuah daerah yang memiliki keunikan tersendiri.

Daerah yang terkenal akan keindahan danaunya ini, rupanya tidak hanya memiliki satu pakaian adat saja.

Hal ini dikarenakan, ada beberapa suku yang mendiami Sumatera Utara seperti suku batak, suku Nias, dan suku Melayu.

Uniknya, masing-masing suku tersebut memiliki pakaian adat dengan ciri khas berbeda. Berikut beberapa jenis pakaian adat Sumatera Utara.

Baca juga: 12 Model Rambut Pendek Wanita, Bisa Menutupi Wajah Tembem

1. Pakaian adat Batak Karo

6 Jenis pakaian adat sumatera utara, berciri khas unik

(foto: instagram)

Pakaian adat Sumatera Utara yang pertama adalah pakaian adat Batak Karo yang memiliki istilah lain yakni uis gara.

Kata uis gara sendiri berasal dari bahasa Karo yang berarti kain merah. Hal ini bisa dilihat dari warna pada pakaian adat Batak Karo yang dominan warna merah.

Lalu, sebagai pelengkapnya terdapat warna hitam, dan putih, serta tenunan dari benang warna emas dan perak.

Kain dari pakaian adat ini terbuat dari kapas yang ditenun dan dipintal menggunakan alat tenun manual, kemudian diberi pewarna alami.

Konon, pakaian ini dikenakan oleh masyarakat tradisional Karo dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, seiring berjalannya waktu, pakaian adat Batak Karo hanya dikenakan pada saat acara resmi dalam kegiatan adat dan budaya yang dilaksanakan di daerah Karo maupun daerah lain.

2. Pakaian adat suku Batak Toba

suku Batak Toba

(foto: instagram)

Sesuai namanya, pakaian adat ini berasa dari suku Batak yang tinggal di sekitar danau Toba. Pakaian adat Batak toba dikenal dengan nama ulos. Ulos merupakan kain yang ditenun secara tradisional sama seperti uis gara.

Sebutan pakaian adat ini memiliki perbedaan antara pria dan wanita. Ulos untuk pria disebut dengan ampe-ampe pada bagian atasan, dan di singkot pada bagian bawahannya.

Sementara untuk wanita, disebut hoba-hoba pada bagian atas dan haen pada bagian bawah.

Sebenarnya, ulos memiliki banyak jenis dengan fungsi yang berbeda. Namun, yang paling terkenal hanyalah dua jenis yakni ulos ragi hotang yang biasanya dikenakan pada saat menghadiri pesta suka cita, kemudian ulos sibolang yang dikenakan pada saat berduka.

Untuk mempercantik penampilan saat mengenakan ulos, ditambahkan aksesoris seperti penutup kepala pada pria yang disebut dengan bulang-bulang. Sementara, pada wanita ditambah tali-tali dan selendang ulos.

Pakaian adat ini dikenakan pada saat upacara adat, acara resmi seperti pernikahan, dan pesta syukuran.

3. Pakaian adat suku batak Mandailing

batak Mandailing

(foto: instagram)

Pakaian adat suku Batak Mandailing sama dengan pakaian adat suku Batak Toba, yakni sama-sama menggunakan kain ulos. Bedanya, hanya terletak pada kain yang dililitkan di pinggang dan juga hiasan kepala.

Hiasan kepala pria Batak Mandailing disebut dengan ampu, yang memiliki warna hitam dan berciri khas unik.

Sementara, hiasan kepala untuk wanita terbuat dari bahan emas murni atau logam dengan sepuhan emas, yang kemudian di kaitkan ke kuning. Hiasan tersebut dikenal dengan nama bulang.

Tidak hanya sebagai hiasan kepala saja, rupanya bulang memiliki arti tersendiri yakni sebagai simbol kemuliaan sekaligus simbol dari urutan masyarakat.

Pakaian adat suku Batak Mandailing kini dikenakan pada acara resmi seperti upacara adat atau bahkan sebagai pakaian pengantin yang sedang melangsungkan pernikahan.

4. Pakaian adat suku Batak Angkola

6 Jenis pakaian adat sumatera utara, berciri khas unik

(foto: instagram

Bentuk pakaian adat suku Batak Angkola hampir sama dengan pakaian adat suku Batak Mandailing. Bedanya, hanya terletak pada warnanya saja.

Batak Mandailing didominasi oleh warna emas, sedangkan Batak Angkola di dominasi oleh warna merah yang dikenakan bersama selendang.

Persamaan lainnya adalah, hiasan kepala yang dikenakan oleh pria dan wanita Angkola. Pria Angkola dan pria Mandailing sama-sama mengenakan ampu yang berwarna hitam dan dihiasi dengan warna emas.

Warna hitam pada ampu memiliki fungsi dan makna magis, sementara hiasan warna emas memiliki makna kebesaran dan kemuliaan.

Sementara pada wanita, mengenakan hiasan kepala yang disebut bulang berwarna emas.

Baca juga: Tampil Menarik Saat Interview Kerja, Begini 10 Cara Berpakaiannya

5. Pakaian adat suku Batak Simalungun

6 Jenis pakaian adat sumatera utara, berciri khas unik

(foto: instagram)

Pakaian adat suku Batak Simalungun juga menggunakan kain ulos, sama seperti pakaian adat Batak toba, Batak Karo, Batak Mandailing, dan Batak Angkola, yang disebut dengan hiou.

Bentuk dari pakaian adat ini hampir serupa dengan pakaian adat Batak toba, namun bedanya terletak pada hiasan kepala pria Batak Simalungun yang bentuknya lebih lancip dan tinggi.

Tidak hanya itu saja, Batak Toba didominasi oleh warna merah, sedangkan Batak Simalungun didominasi oleh warna merah dan kuning.

6. Pakaian adat suku Batak Pakpak

6 Jenis pakaian adat sumatera utara, berciri khas unik

(foto: instagram)

Pakaian adat suku batak Pakpak berbeda dari pakaian adat suku Batak lainnya. Jika biasanya pakaian adat Batak berbahan dasar kain ulos, berbeda dengan pakai adat suku ini yang terbuat dari bahan dasar katun berwarna hitam.

Pakaian adat suku Batak Pakpak disebut dengan merapi-api yang dikenakan dengan oles atau tenunan khas Pakpak. Disebut merapi-api karena dihiasi banyak manik-manik.

Pakaian adat pria suku Pakpak bagian atasan bentuknya sama seperti pakaian Melayu yang dihiasi oleh manik-manik di area leher, serta berwarna hitam.

Sementara, untuk bawahan berupa celana hitam yang dikenakan bersama oles sidosdos atau sarung, dengan ujung depan terbuka.

Kemudian, untuk pakaian adat wanita suku Pakpak, bagian atasannya juga berwarna hitam dengan potongan leher segitiga yang dihiasi manik-manik.

Lalu, pada bagian bawah berbentuk sarung yang dililitkan secara melingkar pada pinggang.

Tidak lupa juga aksesoris sebagai tambahan seperti hiasan kepala, kalung, dan juga aksesoris lainnya.

7. Pakaian adat suku Nias

suku Nias

(foto: instagram)

Pakaian adat suku Nias tentu berbeda dari pakaian adat suku Batak. Sebab, letak kedua daerah tersebut terpisah sehingga tak hanya pakaian adat saja, melainkan adat budayanya juga berbeda.

Pakaian adat suku Nias memiliki nama baru oholu untuk pria dan baru ladari untuk wanita. Dahulu, bahan untuk membuat pakaian tersebut adalah rumput atau serat kulit pohon yang ditenun.

Pakaian sudut adat Nias berbentuk rompi panjang berwarna coklat atau hitam yang dihias dengan hiasan berwarna kuning, merah, dan hitam. Sementara pakaian untuk wanita hanya kain yang dililitkan pada pinggan tanpa baju.

Seiring berjalannya waktu, mendapatkan kain sangatlah mudah. Sehingga, bahan yang digunakan untuk membuat pakaian tidak menggunakan serat kulit pohon atau rumput lagi.

Tidak hanya menggunakan bahan kain, pakaian adat Nias juga ditambah dengan penggunaan aksesoris sebagai pelengkap, seperti ikat kepala atau mahkota, dan anting.

8. Pakaian adat suku Melayu

suku Melayu

(foto: instagram)

Pakaian adat Sumatera Utara yang terakhir adalah pakaian adat suku melayu. Seperti yang kita tahu bahwa suku Melayu tersebar luas di Indonesia, sehingga mempunyai adat istiadat sendiri, terutama pada pakaian adatnya.

Pakaian adat Melayu untuk wanita menggunakan baju kurung atau kebaya panjang yang terbuat dari brokat atau sutera yang dihiasi oleh ornamen berwarna emas. Tak lupa juga, dilengkapi dengan songket yang membuat pakaian ini semakin menarik.

Sementara bagi pria Melayu, mengenakan pakaian adat yang disebut dengan teluk belanga yang dipadukan dengan celana panjang bermotif sama. Untuk aksesorinya memakai tengkulok, yakni kain songket yang dipakai sebagai penutup kepala.

Akhir kata

Demikianlah beberapa jenis pakaian adat dari Sumatera Utara yang memiliki ciri khas tersendiri. Pakaian adat masing-masing daerah memanglah berbeda, mulai dari bentuk hingga ciri khasnya.

Hal itulah yang menjadikan Indonesia penuh dengan keunikan. Oleh sebab itu, jangan sampai keunikan tersebut musnah akibat tergerus jaman.

Untuk itu, kita harus selalu melestarikan semua adat dan budaya yang ada di Indonesia agar anak cucu kita nanti bisa merasakannya secara langsung

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.