lifestyle
8 Alasan Kita harus Punya Sikap Empati dan Dampaknya
Dalam kehidupan bersosial, kita harus memiliki sikap empati terhadap seseorang yang sedang mendapatkan musibah. Mengapa kita harus memiliki sikap empati? Karena sikap tersebut merupakan salah satu cara agar kita bisa memahami perasaan orang lain dan memberikan tanggapan yang sesuai.
Sikap empati merupakan salah satu cara untuk membangun hubungan erat dengan orang lain. Dengan adanya sikap ini, maka akan timbul tali persaudaraan sehingga akan terhindar dari sifat tercela.
Sikap ini juga membantu kita menjadi orang lebih baik. Sebab, saat kita ikut merasakan kesedihan seseorang, kita pasti akan segera menolongnya tanpa berpikir panjang. Lantas, apa sebenarnya pengertian dari empati?
Baca juga: 5 Manfaat Tumbuhan bagi Lingkungan Sekitar dan Manusia
Pengertian empati
Empati merupakan sikap yang tidak dimiliki semua orang. Seseorang yang memiliki sifat ini akan memiliki kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Kemudian, ia akan memberikan tanggapan berupa tindakan, yakni menolong untuk meringankan beban orang tersebut.
Sikap ini harus kita kenalkan dan ajarkan kepada anak sejak dini. Tujuannya, agar anak bisa menempatkan diri, memahami perasaan orang lain, serta tidak melakukan perbuatan tercela terhadap orang lain.
Selain itu, dengan diajarkannya sikap empati sejak dini, diharapkan anak tidak memiliki sikap egois dan terhindar dari tindak bullying.
Jenis-jenis empati
Empati dibagi menjadi tiga jenis, yakni empati kognitif, empati emosional, dan empati welas asih.
1. Empati kognitif
Empati kognitif merupakan kemampuan kita dalam memahami perasaan seseorang dengan cara memberikan respons berupa komunikasi yang baik.
Dalam jenis empati ini, kita bisa memilih kata-kata yang sesuai dan mudah dijangkau sebagai bentuk tanggapan dari permasalahan orang lain.
2. Empati emosional
Empati emosional merupakan sikap yang berhubungan dengan emosional. Ketika ada seseorang yang sedang merasakan sakit di hatinya akibat dikhianati oleh pasangan, maka kita juga akan merasakan emosi yang sama.
Dengan adanya sikap ini, maka akan membantu kita membangun hubungan emosional dengan orang lain.
3. Empati welas asih
Empati welas asih merupakan sikap lebih mengutamakan tindakan dibanding hanya dengan memahami perasaan saja.
Misalkan, ketika ada seseorang mendapat musibah bencana alam, kita langsung segera membantunya dengan memberikan bantuan berupa materi yang memang benar-benar dibutuhkan.
Baca juga: 4 Contoh Energi Alternatif, Kelebihan & Kekuranganya
Manfaat memiliki sikap empati
Dengan memiliki sikap empati terhadap orang yang sedang mendapatkan musibah, secara tidak langsung akan membuat hubungan kita dengan orang lain semakin erat, baik secara fisik maupun emosional.
Manfaat lain dari sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari di antaranya:
1. Melatih sikap tolong menolong
Ketika kita memiliki sikap empati, pada saat ada teman atau orang lain yang sedang kesusahan, kita pasti juga akan merasakan hal yang sama.
Rasa itu mendorong kita untuk membantu atau menolong dengan suka rela agar beban masalah orang tersebut berkurang.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa manfaat dari sikap empati adalah mampu melatih kita untuk saling tolong menolong, terutama bagi orang yang sedang merasa kesusahan.
Dengan selalu saling tolong menolong, maka akan timbul sikap rukun sehingga bisa membangun persatuan dan kesatuan.
2. Mempererat tali persaudaraan
Sikap empati juga bermanfaat untuk mempererat tali persaudaraan antar orang lain.
Sebab, ketika kita membantu orang yang sedang tertimpa musibah, maka secara tidak langsung kita telah membangun hubungan sosial dengan orang tersebut.
Selain itu, dengan selalu membantu orang lain kita akan lebih peka terhadap lingkungan sekitar, sehingga dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama.
3. Mengendalikan emosi diri sendiri
Emosi merupakan bentuk ekspresi ketika sedang marah terhadap seseorang atau sesuatu yang mengganggu hati.
Biasanya, ekspresi ini dikeluarkan secara meluap-luap dan bahkan bisa membuat orang berpikiran pendek.
Manfaat memiliki sikap empati juga berdampak pada emosional kita sendiri. Jika sebelumnya kita tidak bisa mengendalikan emosi dan selalu menumpahkannya secara terus menerus, namun setelah memiliki sikap empati kita bisa mengendalikannya.
Sebab, dengan kita selalu menolong orang lain yang sedang kesusahan, maka secara tidak langsung kita juga mengatur emosi kita agar selalu bagus. Emosi yang bisa dikendalikan mampu menghindarkan kita dari stres.
4. Disukai banyak orang
Siapa yang tidak mau disukai oleh banyak orang? Disukai banyak orang artinya kita adalah orang yang selalu bersikap baik terhadap orang lain.
Memiliki sikap yang baik, tentu saja akan membuat orang lain merasa suka terhadap kita.
Apalagi, jika kita selalu menerapkan sikap empati dalam kehidupan sehari-hari, maka aura yang terpancar dari dalam tubuh akan tampak positif dan selalu terlihat bahagia.
Dengan demikian, orang lain yang melihatnya juga akan merasakan kebahagiaan yang sama. Tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian besar dari mereka akan menyukai kita.
5. Mendapatkan balasan yang baik
Menolong orang merupakan suatu tindakan yang sangat terpuji, apalagi menolong dengan sukarela tanpa mengharap imbalan. Kemungkinan besar kita juga akan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan.
Sebab, orang baik akan memperoleh kebaikan juga. Kebaikan tersebut bisa berupa kebahagiaan, kesehatan, rezeki melimpah, dan lain sebagainya.
6. Menjauhkan diri dari sikap egois
Egois merupakan sikap mementingkan diri sendiri tanpa peduli dengan perasaan orang lain. Sikap ini termasuk sikap tercela karena dapat menyakiti hati orang lain.
Selain itu, dampak buruk dari sikap egois adalah dapat menyebabkan rasa stres.
Sikap tersebut sebaiknya harus kita hindari karena akan berpengaruh terhadap diri sendiri. Caranya, dengan menumbuhkan sikap empati.
Sebab, dengan kita selalu memahami perasaan orang lain, maka kita tidak akan mementingkan diri sendiri. Sehingga, kita bisa menjauhkan diri dari sikap egois.
7. Menciptakan perdamaian
Memiliki sikap empati terhadap orang lain yang sedang terkena musibah dapat menjalin hubungan interaksi yang baik.
Dengan interaksi yang baik tersebut, maka terciptalah hidup rukun sehingga muncullah perdamaian.
Dalam kehidupan, perdamaian sangatlah penting. Sebab, dengan hidup damai maka tidak akan ada kejahatan dan perbuatan tercela lainnya.
Seperti yang kita tahu bahwa sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang juga membutuhkan kehadiran orang lain. Oleh sebab itu, sangat perlu untuk menciptakan perdamaian agar hidup selalu aman dan tenteram.
8. Menjadi pribadi yang bijak dan dewasa
Tidak semua orang dewasa memiliki sikap bijak dalam menyelesaikan masalah. Bahkan, ada orang usia dewasa namun sikapnya masih sedikit kekanak-kanakan.
Hal tersebut dikarenakan mereka belum bisa memahami orang lain, sehingga selalu mengambil keputusan berdasarkan kesimpulan pribadi tanpa mementingkan perasaan orang lain.
Manfaat memiliki sikap empati adalah kita akan lebih bijak dan dewasa dalam menentukan mana yang salah dan mana yang benar. Sehingga, masalah akan terselesaikan dengan baik tanpa harus ada yang tersakiti.
Sebab, dengan memiliki sikap empati, kita bisa memahami bagaimana perasaan orang lain berdasarkan sudut pandang berbeda.
Dampak negatif tidak memiliki empati
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa empati merupakan sikap yang wajib dimiliki untuk menumbuhkan sikap saling tolong menolong, toleransi, dan mempererat tali persaudaraan, sehingga tercipta hidup yang damai.
Akan tetapi, perlu diketahui pula tentang dampak negatif ketika seseorang tidak memiliki rasa empati. Beberapa dampak tersebut di antaranya:
1. Mempersulit kehidupan
Seseorang yang tidak memiliki rasa empati terhadap sesama, maka akan menciptakan kehidupan yang sulit untuk dirinya sendiri.
Hal ini dikarenakan manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang artinya selalu membutuhkan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri.
Namun, jika tidak memiliki sikap empati terhadap sesama, ia akan menjadi orang yang anti sosial dan bisa dipastikan bahwa ia tidak akan berinteraksi dengan orang lain.
Akibatnya, saat ia membutuhkan pertolongan dari orang lain, ia akan merasa kesulitan sebab tidak punya teman atau orang dekat di sampingnya.
Mau tidak mau, ia harus menyelesaikan masalah dan keluar dari masa sulitnya dengan bantuan diri sendiri. Padahal, bantuan orang lain lebih memudahkan dalam mencari solusi atau menyelesaikan masalah yang cukup berat.
Oleh karenanya, jadilah orang yang memiliki sikap empati agar bisa hidup bersosial dengan orang lain sehingga bisa menjalani kehidupan dengan mudah.
2. Memicu permusuhan
Tidak adanya rasa empati dalam diri dapat menimbulkan konflik dan perselisihan yang akhirnya berujung pada permusuhan.
Hal tersebut terjadi karena seseorang yang tidak bisa merasakan perasaan orang lain, ia akan menjadi pribadi yang egois dan mementingkan kepentingan diri sendiri.
Ia tidak akan peduli dengan perasaan sedih ataupun susah yang dirasakan oleh orang lain, yang ada di pikirannya hanyalah rasa senang dan kepuasan diri sendiri.
Dengan demikian, akan timbul rasa ingin menjatuhkan orang lain dan tidak menerima masukan dari mereka. Akibatnya, timbullah perselisihan yang akhirnya berujung pada permusuhan.
Jika tidak segera diselesaikan dengan baik, kemungkinan besar dapat menimbulkan perpecahan atau lebih buruknya lagi terjadi pertengkaran.
Oleh sebab itu, jadilah pribadi yang mau menghargai orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri agar hidup terasa damai dan tenteram.
3. Tidak terbentuknya lingkungan harmonis
Jika kita hidup bersama dengan orang sekitar, baik teman, tetangga, orang asing, hingga keluarga dalam lingkungan yang harmonis, pasti akan terasa lebih indah dan damai.
Keharmonisan tersebut dapat diperoleh dari sikap dan rasa empati yang tertanam dalam diri. Sebab, dengan adanya sikap tersebut, kita akan menjadi pribadi yang lebih menghargai orang lain dan mengedepankan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi.
Akan tetapi, saat sikap empati tidak dimiliki oleh seseorang yang hidup bersama dengan orang lain, maka lingkungan harmonis yang diinginkan tidak akan pernah tercipta.
Sebagai contoh, dalam sebuah daerah di mana mayoritas masyarakatnya tidak memiliki rasa empati, maka daerah tersebut akan menjadi suram.
Tidak akan ada rasa peduli, rasa tolong menolong antar sesama, sikap gotong royong, dan berbaur dengan masyarakat lainnya.
Hal tersebut bisa dikatakan jauh dari kata harmonis yang pada akhirnya akan membuat masyarakat di dalamnya tidak berkembang dan memiliki rasa egois yang cukup tinggi.
4. Berkurangnya kemanusiaan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tidak adanya rasa empati dapat membuat seseorang menjadi pribadi egosi yang tidak memedulikan kepentingan orang lain.
Akibatnya, tidak akan ada saling tolong menolong antar sesama dan menjadikan rasa kemanusiaan berkurang.
Bahkan, mereka yang tidak bisa merasakan perasaan orang lain akan menutup mata dan telinga ketika ada orang terdekat mengalami kesusahan.
Jangankan mengulurkan bantuan, mendengarkan keluh kesahnya saja sudah merasa tidak peduli dan merasa masa bodoh.
Bagaimana cara membangun empati?
1. Jauhi sikap tinggi hati
Memang, tidak semua orang memiliki sikap empati. Namun, bukan berarti tidak bisa membangunnya.
Setiap orang bisa membangun sikap empati dalam dirinya, tergantung pada seberapa besar komitmen untuk melakukan itu.
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menjauhi sikap tinggi hati atau sombong. Apakah tanpa sadar kamu selama ini memiliki sifat tersebut? Jika iya, maka kini saatnya untuk mulai mengurangi.
Sikap sombong akan membuatmu sulit berempati kepada orang lain dan justru akan membangun dinding pembatas dalam bergaul.
2. Jadi pendengar yang baik
Mungkin terdengar sepele, namun inilah faktanya. Ketika kamu mencoba menjadi pendengar setia, maka kamu akan mulai bisa membangun rasa empati.
Coba kamu amati di sekitarmu. Adakah dari rekan atau temanmu yang sangat suka mendengarkan keluhan orang lain atau menjadi pendengar setia yang baik? Biasanya, orang semacam ini memiliki empati yang tinggi.
Sebab, tanpa sadar tak sedikit orang yang bersikap menyebalkan dengan terus saja menceritakan kisahnya tanpa mau memberi kesempatan orang lain untuk berbicara.
Orang semacam ini tidak akan mau mendengarkan orang lain karena dia sendiri tidak ingin bergantian saat berbicara.
Alhasil, dia akan sulit berempati kepada orang lain. Jika kamu merasa seperti itu, maka sebaiknya perbaiki sikap itu mulai dari sekarang.
3. Keluar dari zona nyaman
Jika selama ini kamu hidup berkecukupan dan merasa hidupmu baik-baik saja karena semua berjalan sesuai apa yang kamu inginkan, maka ini saatnya kamu keluar dari zona nyaman.
Maksudnya di sini adalah, cobalah keluar dan amati kondisi di sekitarmu. Lihatlah apakah orang lain juga mendapatkan kenikmatan hidup seperti yang kamu dapat?
Kamu akan menemui banyak orang yang bergulat dengan masalahnya masing-masing, baik itu maslah finansial, percintaan, sosial, dan masih banyak lagi.
Ketika sudah mengetahui kondisi semacam itu, cobalah untuk memosisikan dirimu di posisi orang itu dan kamu akan merasakan kesulitan dan kesedihan yang dialaminya.
Dari sini, kamu bisa menumbuhkan rasa empati. Rasa empati memang tidak bisa dipaksakan, namun cobalah untuk menjadi orang baik dengan melatih sikap empatimu.
4. Belajar lebih peka
Ada baiknya kok kamu tidak terlalu fokus pada dirimu sendiri. Memang, memperhatikan diri sendiri adalah hal penting.
Namun, ingatlah bahwa kamu juga makhluk sosial sehingga juga harus memperhatikan keadaan orang di sekitarmu.
Bisa jadi, ada orang yang membutuhkan bantuanmu atau sekadar memerlukan teman untuk bercerita. Oleh sebab itu, bersikaplah lebih peka terhadap kondisi orang-orang di sekitarmu.
5. Biasakan menawarkan bantuan
Ketika kamu sudah bisa membangun kepekaan terhadap kondisi orang lain di sekitarmu, maka dengan sendirinya kamu akan berupaya untuk menolong semampumu.
Tawarkanlah bantuan untuk mengurangi beban masalah orang yang membutuhkan. Dengan bersikap peka, kamu akan bisa berempati dan turut merasakan kesulitan atau kesedihan orang tersebut.
Semakin sering kamu memberikan bantuan maka tanpa kamu sadari hal itu akan semakin mempertebal sikap empati dalam dirimu.
Akhir kata
Demikianlah penjelasan tentang sikap empati, dan mengapa kita harus memiliki sikap empati. Sejatinya, menumbuhkan sikap empati tidaklah mudah.
Namun, kita bisa melakukannya dengan cara bergaul dengan banyak orang, memperhatikan bahasa tubuh orang lain saat sedang berbicara, berusaha mendengarkan orang lain sebaik mungkin, dan cobalah untuk menempatkan posisi diri kita dengan orang lain yang sedang dalam kesusahan.
Dengan menerapkan cara tersebut, maka kita bisa melatih diri untuk lebih berempati terhadap orang lain.
0 comments