inspirasi
10 Kebiasaan orang Sulawesi, Sangat Menjaga Warisan Leluhur
Indonesia memiliki ragam budaya dan adat istiadat yang sangat kaya. Setiap daerah memiliki ciri khas dari budaya dan kebiasaan sendiri.
Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari letak daerah, kondisi masyarakat dan sebagainya.
Salah satu daerah diIndonesia yang memiliki banyak keunikan pada adat dan kebiasaan adalah Sulawesi.
Kali ini kita akan bahas tentang 10 kebiasaan orang Sulawesi. Khususnya kebiasaan yang berkaitan dengan warisan leluhur.
Baca juga: Mengenal Hobi Aquascape, Bisa Jadi Pilihan Cari Cuan
1. Ma’nene di Tana Toraja

(foto: pegipegi)
Tradisi Ma’nene berlangsung di daerah Sulawesi selatan. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Sulawesi selatan, roh para leluhur tidak pernah meninggalkan keluarga.
Setiap bulan Agustus, setelah panen besar berlangsung, mereka mengadakan tradisi untuk membawa pulang jenazah para leluhur untuk diganti pakaiannya dan didandani. Terkadang, tradisi ini juga dilakukan selama 3 kali dalam setahun.
2. Tradisi rambu solo

(foto: tempo)
Tana Toraja memiliki ragam ritual budaya yang terkenal unik. Salah satunya adalah rambu solo. Ritual ini dilakukan ketika ada yang meninggal.
Ritual ini dilakukan agar arwah orang yang meninggal tidak memberikan kemalangan kepada keluarganya yang tinggalkan.
Ritual ini berlangsung dengan memberikan berbagai sesaji seperti makanan, minuman, sirih dan sebagainya.
3. Sayyang pattudu

(foto: sulbarkita)
Salah satu warisan budaya dari daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Acara ini diadakan dalam rangka syukuran untuk khataman Al-Qur’an. Sayyang pattudu memiliki arti kuda yang menari.
Acara diadakan dengan menghias kuda lalu ditunggangi mengelilingi kampung yang diiringi musik rebana.
Ritual ini diadakan untuk memberi pesan kepada anak-anak suku mandar agar menyelesaikan bacaan Al-Quran dengan semangat.
Selain itu, acara ini juga ditampilkan sebagai tarian untuk menyambut tamu kehormatan.
4. Berlayar dengan perahu Sandeq

(foto: keboen-ikan)
Perahu Sandeq merupakan perahu tradisional yang digunakan masyarakat Mandar untuk mencari nafkah dan mengarungi lautan serta menjadi penghubung antar pulau. Perahu ini menajdi simbol kehebatan para pelaut dari pulau mandar.
Dalam catatan sejarah, perahu Sandeq mampu berlayar mengarungi lautan hingga ke Malaysia, Jepang, Australia, hingga ke daerah Madagaskar.
Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI, warga daerah Mandar mengadakan aksi berlayarnya perahu Sandeq tersebut.
5. Ritual songkabala accera kalompoang

(foto: gnfi)
Tradisi ini merupakan tradisi pencucian benda-benda pusaka dari kerajaan Gowa di daerah Sulawesi Selatan.
Benda-benda kerajaan dicuci dengan air suci sambil dibacakan surah Al-Fatihah oleh semua masyarakat yang ikut upacara.
Ritual lain dalam tradisi ini adalah penimbangan mahkota emas salokoa. Tujuan penimbangan adalah untuk mengetahui, jika berat mahkota berkurang maka menjadi pertanda berita buruk, sedang jika bertambah maka menjadi tanda kemakmuran.
0 comments