inspirasi

William Shakespeare, Penulis Romeo and Juliet yang Dikenang Sepanjang Masa

Penulis:   | 

Salah satu penulis yang karyanya dikenang sepanjang masa adalah William Shakespeare. Meskipun sudah empat abad berlalu, tapi karya-karya dan pemikirannya masih banyak dipelajari.

Misalnya Romeo and Juliet sebagai salah satu karya terbesarnya yang masih sangat familiar sampai sekarang.

Tidak hanya menulis naskah drama, tapi ia juga sering menjadi aktor untuk cerita yang dibuatnya.

Baca juga: Mesopotamia, Wilayah Peradaban Kuno yang Makmur Karena Aliran Sungai

Tidak hanya soal karya, tapi kehidupannya juga menimbulkan rasa penasaran

William Shakespeare, Penulis Romeo and Juliet yang Dikenang Sepanjang Masa

(foto: dailyexpress)

William Shakespeare yang mendapat julukan ‘Bard of Avon’ sudah pernah menulis tidak kurang dari 37 judul karya sastra, drama dan juga kumpulan puisi.

Tidak hanya karyanya saja yang menarik, begitu juga dengan kehidupannya.

Dari delapan bersaudara, ia merupakan anak ketiga. Ayahnya, John Shakespeare merupakan seorang pengusaha yang pernah menjadi anggota dewan di kotanya.

Sementara itu sang ibu, Mary Arden juga berasal dari keluarga terpandang dengan warisan tanah yang luas.

Suatu ketika kondisi keluarganya mengalami kejatuhan antara tahun 1570 sampai 1580-an.

Banyak penelitian yang mencari fakta-fakta kehidupannya, tapi masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terungkap jawabannya.

Kemampuannya untuk berkarya makin berkembang setelah pindah ke London

William Shakespeare, Penulis Romeo and Juliet yang Dikenang Sepanjang Masa

(foto: gettyimages)

Memang catatan tentang kehidupannya tidak banyak dipublikasikan. Tapi para peneliti kemudian sepakat dengan tanggal lahirnya 23 April 1564 setelah melihat dokumen pembaptisan di sebuah gereja di kota Stratford-upon-Avon.

Latar belakang keluarganya tidak ada yang pernah menjadi pujangga. Lalu dari mana ia belajar dan mengasah bakatnya?

Ia pernah menempuh pendidikan di Stratford Grammar School sampai usia ke-15 tahun.

Di sekolah ia belajar bahasa Latin, menghapal, menulis, belajar akting, dan menerjemahkan beberapa karya sastra terkenal.

Setelah itu, ia meninggalkan kota Stratford dan pindah ke London, meskipun tidak ditemukan catatan yang menunjukkan kapan tepatnya ia meninggalkan kampung halaman.

Ia bergabung dalam teater di London dan beberapa tahun awal di London itulah yang menjadi momen penting perkembangan karyanya.

Baca juga: Mengenal Jeet Kune Do, Seni Bela Diri yang Diciptakan oleh Bruce Lee

Karyanya memiliki ciri khas yang belum pernah dibuat oleh pujangga lainnya

William Shakespeare, Penulis Romeo and Juliet yang Dikenang Sepanjang Masa

(foto: foreignpolicy)

Seiring dengan daya ciptanya yang berkembang, ia pun menemukan tambatan hati.

Ada dokumen yang mencatat bahwa ia menikah pada usianya yang ke-18 tahun dengan perempuan bernama Anne Hathaway.

Tapi sebagai seorang pujangga sekaligus aktor, ia fokus dengan kariernya dan lebih sering tinggal terpisah dari keluarganya.

Tahun demi tahun, karyanya menunjukkan ciri khas dan orisinalitas yang belum pernah dicapai pujangga sebelumnya.

Pilihan katanya begitu kaya, bahkan ia disebut sebagai orang pertama yang menggunakan kata-kata yang ekspresif.

Contohnya adalah istilah-istilah ‘cinta itu buta’, ‘membunuh dengan kebaikan’, ‘memecah kebekuan’, dan ‘apalah arti sebuah nama’.

Berdasarkan sejarah, ternyata ungkapan-ungkapan tersebut awalnya dipakai untuk lakon-lakon dramanya.
Di masa tua, ia memilih kembali ke Stratford untuk tinggal dengan keluarga

William Shakespeare, Penulis Romeo and Juliet yang Dikenang Sepanjang Masa

(foto: historic-uk)

Di balik kemisteriusan hidupnya, ia diketahui memiliki ekspresi khusus tentang cinta erotis. Banyak yang menilai karyanya cenderung ‘berani’ dan vulgar.

Bukan hanya seorang pujangga dengan bakat artistik, tapi ia juga seorang pecinta ulung.

Meskipun kehidupan pribadinya dengan sang istri tidak banyak terekspos. Hanya ada salah satu karyanya yang berjudul Hamlet dan terinspirasi dari nama anaknya, Hamnet Shakespeare.

Di masa tua, ia baru kembali ke Stratford untuk tinggal dengan keluarganya. Sampai kematiannya di usia ke-52, kehidupannya memberi inspirasi besar.

Kutipan-kutipannya masih banyak disukai. Menurutnya, seluruh dunia ini adalah panggung, dan semua manusia adalah pemain. Ia bukan hanya diakui di Inggris, tapi juga menjadi milik dunia.