inspirasi

Asal Usul Jabat Tangan, Tradisi Yunani Kuno Untuk Perdamaian

Penulis:   | 

Jabat tangan adalah salah satu gestur yang sudah identik dengan sopan santun ketika bertemu orang baru, orang penting, anggota keluarga, maupun teman lama.

Walaupun masih banyak gestur lain hasil kearifan lokal Indonesia yang juga identik dengan sopan santun, tapi jabat tangan adalah yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh penduduk dunia.

Mungkin kamu juga sudah sering melakukannya. Penasarankah apa sebenarnya arti dari gerakan yang satu ini dan bagaimana asal muasalnya? Ternyata orang orang Yunani Kuno pada tahun sebelum Masehi sudah mengenalnya.

Baca juga: Mengenal Bunga Tabebuya, Tanaman yang Indah dan Mirip Sakura

Sudah ada sejak lama dan dilakukan oleh banyak bangsa

Asal Usul Jabat Tangan, Tradisi Yunani Kuno Untuk Perdamaian

(foto: unsplash)

Bersalaman atau berjabat tangan memang biasa dilakukan di berbagai forum, tapi sebenarnya ini ternyata bukan suatu tradisi modern. 

Berdasarkan penemuan para arkeolog berupa naskah kuno dan artefak-artefak bisa diketahui beberapa hal.

Ada bukti yang menggambarkan bahwa berjabat tangan adalah hal yang umum sejak zaman dahulu, dilakukan antar umat manusia dan tersebar di berbagai bangsa. 

Di antara banyak bangsa yang sudah terbiasa melakukannya adalah bangsa Romawi, kerajaan Babylonia dan juga bangsa Mesir kuno. 

Artefak kuno yang ditemukan di antaranya adalah batu-batu nisan dari abad 4 atau 5 sebelum Masehi dari kerajaan Mesir.

Di sana terdapat gambar antara mendiang dan keluarga mendiang berjabat tangan sebagai tanda perpisahan antara mereka yang disebabkan oleh kematian seseorang. 

Bangsa Romawi pun memiliki koin mata uang mereka dengan gambar tangan yang sedang berjabat. 

Dilakukan sebagai simbol transaksi sampai bukti perdamaian

Asal Usul Jabat Tangan, Tradisi Yunani Kuno Untuk Perdamaian

(foto: pixabay)

Walaupun saat ini berjabat tangan dianggap sebagai bagian dari gestur sopan santun yang umum, tetapi dulu kala gerakan berjabat tangan sempat menjadi simbol persahabatan dan perdamaian.

Tidak hanya itu, dari beberapa artefak dari tahun ke-5 Sebelum Masehi, ditemukan pula bahwa jabat tangan adalah simbol kesepakatan dalam transaksi bisnis.

Ternyata di Yunani sendiri, selain ditemukan di batu nisan, jabat tangan ini merupakan bagian dari bukti bahwa seseorang atau sebuah kaum datang tanpa ancaman.

Gerakan menyatukan kedua telapak tangan menunjukan bahwa kedua belah pihak sama-sama tidak menyimpan senjata dalam genggaman tangan mereka.

Tangan yang digoyangkan naik dan turun dimanfaatkan kedua belah pihak untuk memastikan bahwa tidak satupun dari mereka menyimpan senjata di dalam lengan baju.

Secara tidak langsung, gestur ini pun menunjukan tanda perdamaian antara dua belah pihak yang bertemu. 

Baca juga: Sejarah Sunan Gunung Jati, Ulama Wali Songo dari Cirebon

Ada maksud tersendiri mengapa orang berjabat tangan dengan tangan kanan

Asal Usul Jabat Tangan, Tradisi Yunani Kuno Untuk Perdamaian

(foto: freepik)

Menariknya, berjabat tangan ini justru sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari orang-orang zaman dulu, baik dalam urusan bertransaksi sehari-hari, maupun dalam urusan penting menyangkut hidup dan mati.

Masih dari zaman Yunani Kuno, tepatnya ketika masa perang, diketahui bahwa pada masa itu prajurit perang terbiasa membawa pedang di sisi kiri badannya.

Pedang diletakan di sisi kiri agar dapat dihunus dengan tangan kanan ketika kondisi mendesak. 

Saat itu, jika prajurit memiliki maksud untuk berkenalan dengan damai, mereka akan melakukan jabat tangan menggunakan tangan kanan. 

Inilah yang menjadi penguat bahwa kedua belah pihak memang datang dengan perdamaian bukan untuk peperangan.

Karena dengan berjabat tangan menggunakan tangan kanan maka kemungkinan salah satu ‘berkhianat’ atau menghunuskan pedang sangat kecil. 

Saat ini tetap digunakan sebagai kaidah sopan santun atau ramah tamah

Asal Usul Jabat Tangan, Tradisi Yunani Kuno Untuk Perdamaian

(foto: burst)

Walau sudah tidak lagi menjadi simbol utama perdamaian seperti di zaman Yunani kuno atau ketika zaman perang, tetapi hari ini berjabat tangan tetap menjadi gestur paling aman digunakan dalam kaidah sopan santun atau ramah-tamah sehari-hari.

Gerakannya pun berkembang dan mengalami perbedaan dari satu bangsa ke bangsa lain, dan dipengaruhi berbagai hal. Hanya saja, dalam beberapa situasi ada orang yang tidak bisa berjabat tangan entah.

Seperti saat masa pandemi ini, memang perdamaian atau sopan santun tidak disimbolkan lewat jabat tangan sebagai usaha saling melindungi dan menjaga kesehatan. 

Lalu, kalau di tempatmu, gestur apa yang menjadi simbol salam dan perdamaian?

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.