inspirasi

Tari Balumpa, Kesenian Sulawesi Tenggara untuk Menyambut Tamu

Penulis:   | 

Apa yang akan kamu lakukan setelah pandemi usai? Jika sudah berencana untuk liburan, coba mengunjungi Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

Di sana, kamu bisa menyaksikan pemandangan alam yang indah dan juga melihat pertunjukan tari Balumpa.

Balumpa adalah salah satu tarian tradisional Wakatobi yang digunakan dalam berbagai acara, misalnya menyambut kedatangan tamu penting, festival budaya maupun pertunjukan seni.

Selayaknya kesenian tradisional lain, tari Balumpa juga memiliki sejarahnya sendiri. Konon, tarian ini menceritakan tentang sekelompok gadis yang sedang menari dan berdendang sambil diiringi lagu daerah serta musik gambus.

Pada awal-awal kemunculannya dulu, tarian ini juga sering ditampilkan oleh penari pria dan wanita dalam acara kesultanan Buton.

Baca juga: Menelusuri Shani Shingnapur, Desa Tanpa Pintu dan Tetap Aman

Dahulu pertunjukan tari Balumpa digelar untuk menyambut Portugis dan Belanda

Tari Balumpa, Kesenian Sulawesi Tenggara untuk Menyambut Tamu

(foto: kompas)

Sejarah penampilan tari Balumpa sudah ada sejak zaman penjajahan. Dahulu, masyarakat Sulawesi Tenggara menggelar pertunjukan tari Balumpa untuk menyambut bangsa Portugis dan Belanda.

Sekarang tarian ini biasa ditampilkan dalam acara penyambutan tamu penting seperti Presiden, Gubernur, Bupati atau tamu terhormat dari daerah lain yang berkunjung.

Para penari Balumpa tampil menggunakan busana adat Sulawesi Tenggara, yakni blus lengan pendek berwarna cerah dan dilengkapi dengan kain yang panjang.

Selanjutnya untuk pakaian bagian bawah, para penari mengenakan kain panjang dengan corak garis yang berwarna-warni.

Di bagian kepala biasanya dipasang berbagai aksesoris seperti anting atau kalung. Hal ini bertujuan untuk menambah keanggunan para penari.

Ada filosofo dalam gerakan dan musik dalam pertunjukan tarian Balumpa 

Tari Balumpa, Kesenian Sulawesi Tenggara untuk Menyambut Tamu

(foto: medcom)

Tarian Balumpa ini memiliki ciri khas gerakannya sendiri yang juga lengkap dengan filosofinya.

Gerakan khas tarian ini adalah tangan yang bergerak dengan gemulai, tubuh yang melenggak-lenggok secara energik, serta gerakan kaki yang mengayun ke depan dan belakang secara beraturan.

Setiap gerakan tubuh penari, termasuk kaki dan tangan, jika digabungkan dengan ekspresi bahagia dari wajah penari akan membuat Tari Balumpa semakin indah.

Seluruh gerakan ini memiliki arti perasaan bahagia yang dirasakan masyarakat Wakatobi saat menyambut tamu terhormat.

Setidaknya ada empat ragam gerakan dalam tarian Balumpa, yaitu potabhea, poliughi, poli-loli, dan kaukuruno.

Baca juga: Sejarah Pekerjaan Kurir, Sejak Zaman Kuno sampai Era Digital

Inilah penjelasan untuk masing-masing gerakan tariannya

Tari Balumpa, Kesenian Sulawesi Tenggara untuk Menyambut Tamu

(foto: direktoripariwisata)

Dari keempat ragam gerakan tarian Balumpa memiliki keunikan seperti berikut;

Potabhea

Dalam gerakan potabhea, penari akan membentuk pola baris lalu mengawali tarian dengan penghormatan, yaitu mengangkat tangan kanan sampai sejajar dengan dada, dan tangan kiri di ayun ke belakang. Setelah itu, diikuti dengan kepala yang sedikit membungkuk.

Poliughi

Gerakan ini dibentuk dari hentakan pinggul dan kaki, serta diikuti oleh kibasan selendang secara berpasangan. Sementara itu, satu penari lain disimbolkan sebagai kepala.

Lalu gerakan mengayunkan selendang harus mengikuti iringan musik, pandangan penari pun mengikuti gerakan propertinya.

Poli-loli

Gerakan poli-loli adalah gerakan di mana penari berjajar ke belakang lalu mengayunkan tangan secara berlawanan, yaitu tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah, sambil memegang selendang.

Kaukuruno

Dalam gerakan kaukuruno, siku penari bergerak seperti pada gerakan poliughi, lalu diikuti dengan mengangkat kedua siku sampai sejajar dengan dada.

Setelah itu, para penari memiringkan badannya ke kiri. Saat itu, pandangan penari fokus ke siku bagian kiri, lalu berputar secara perlahan sampai kembali ke titik awal.

Iringan musiknya ceria dan masih sering digelar sampai sekarang 

Kesenian Sulawesi Tenggara untuk Menyambut Tamu

(foto: pinterest)

Selain gerakan, satu hal yang menjadi ciri khas adalah iringan musiknya. Gambus adalah musik dan lagu tradisional Sulawesi Tenggara yang digunakan untuk mengiringi tari Balumpa.

Biasanya lagu yang dibawakan adalah yang memiliki lirik ceria serta bahagia.

Dengan pemilihan lagu yang ceria, perpaduan antara seluruh unsur dalam tari Balumpa pun menghasilkan pertunjukan yang tidak hanya selaras, namun indah juga memanjakan mata penontonnya.

Sampai saat ini, Tari Balumpa sering ditampilkan saat pemerintah menggelar acara seperti promosi destinasi wisata atau acara festival budaya lainnya.

Selain itu, tarian ini juga semakin berkembang dengan penambahan variasi dalam segi kostum, gerakan, musik, dan aksesoris.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.