inspirasi
Menelusuri Batu Rusia, Bukti Geologis di Pulau Terluar Indonesia
Indonesia dengan sejuta keindahannya seolah tidak pernah kehabisan destinasi untuk dijelajahi.
Mulai dari yang terkenal hingga yang masih tersembunyi dan terjaga, negeri ini selalu memiliki pesona yang berbeda di setiap tempatnya.
Bagi yang mulai bosan dengan destinasi pantai atau pegunungan dan ingin mencari sensasi menikmati keindahan alam yang lain, wisata geologis mungkin bisa menjadi pilihan.
Siapa sangka ternyata di salah satu wilayah terluar Indonesia ada satu tempat yang memiliki bukti geologis.
Terletak di Kabupaten Natuna, Kepualauan Riau, pulau kecil ini tidak hanya menawarkan wisata bahari yang cantik tapi juga struktur geologi yang menarik yang bernama Batu Rusia.
Di sana, pengunjung yang datang bisa menemukan beragam batuan geologi.
Baca juga: Tradisi Kebo-Keboan, Wujud Syukur Masyarakat Petani Banyuwangi
Batu Rusia adalah peninggalan bersejarah di Kabupaten Natuna
Pernahkah kamu mendengar Batu Rusia? Meskipun tidak termasuk dalam daftar geosite, batu besar dengan bentuk unik ini sayang untuk dilewatkan jika datang ke Natuna.
Letaknya yang moncolok karena sangat besar dan ada di pinggir jalan, sukses menarik perhatian siapa pun yang melewatinya.
Karena memiliki banyak situs-situs geologi, pada tahun 2018 Natuna ditetapkan sebagai Kawasan Geopark Nasional.
Sehingga sambil mengagumi keindahan alam di Natuna, pengunjung juga akan mendapat wawasan baru mengenai bebatuan.
Batu Rusia terletak di Dusun Beringin Jaya, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Wujudnya seperti mendongak ke atas dan disangga batu lain.
Dikaitkan dengan hubungan Rusia dan Indonesia saat perang dingin antara Rusia dan Amerika
Ada latar belakang tersendiri mengapa diberi nama Batu Rusia. Menurut penduduk setempat, dulu ada kapal Rusia yang karam lalu diterjang ombak besar hingga terdampar tidak jauh dari lokasi Batu Rusia. Tapi tidak ada catatan tahun kejadian yang pasti.
Dugaan ini muncul karena pada batuan granit terdapat pahatan berupa tulisan USSR (Union of Soviet Socialist Republics) beserta lambang jangkar dan bintang.
Meski tulisan tersebut bisa jadi hanya keisengan para awak kapal, namun nyatanya hal ini jadi masuk akal jika dikaitkan dengan hubungan Rusia dan Indonesia saat perang dingin antara Rusia dan Amerika terjadi.
Sebagaimana tempat wisata bersejarah lainnya, Batu Rusia juga memiliki ceritanya sendiri mengenai bagaimana kapal Rusia itu bisa terdampar dan seperti apa lanjutan kisahnya.
Baca juga: Tari Topeng Kelana, Kesenian Khas Cirebon yang Menyimpan Makna
Beginilah cerita masyarakat tentang kapal Rusia yang terdampar di dekat Batu Rusia
Masyarakat Natuna telah hafal ceritanya sejak lama, bahwa cerita dimulai ketika kapal milik Rusia menabrak karang lalu kandas di Pulau Senoa.
Setelah terombang-ambing, 40 orang penumpang termasuk 3 wanita yang berada di dalam kapal berhasil menyelamatkan diri dan mendarat tidak jauh dari Pulau Senoa, yaitu Desa Sepempang.
Mereka lalu beristirahat di sebuah batu besar yang terletak di pinggir pantai sambil menunggu bantuan.
Selama menunggu itu, menggunakan belati yang mereka miliki, mereka memahat sebuah tulisan beserta lambang jangkar pada batu tersebut seolah untuk menandai keberadaan mereka.
Orang-orang Rusia saat itu lalu menuju Kota Ranai, meminta bantuan tokoh masyarakat setempat yang saat itu menjabat sebagai Datuk Kaya Pulau Bunguran, Tok Kaya Wan Muhammad Rasyid. Kebutuhan makanan mereka pun dijamin oleh Tok Kaya.
Banyak yang mengabadikan uniknya Batu Rusia dalam lensa kamera
Batu Rusia seolah menjadi destinasi wajib siapapun pendatang yang baru pertama kali datang ke Natuna.
Meski sekilas objek wisata satu ini tidak lebih dari sekedar batu besar, faktanya sisi sejarahnyalah yang membuatnya menarik.
Tidak hanya itu, bentuk Batu Rusia yang unik membuatnya tampak artistik dan indah secara alami, sehingga banyak wisatawan yang ramai-ramai ingin berfoto untuk mengabadikan momen di depan batu ini.
Momen kunjungan yang disarankan adalah pagi atau sore hari ketika cuacanya tidak terlalu panas sehingga lebih nyaman untuk menikmati suasana. Bagaimana, tertarik untuk mengunjungi Batu Rusia?
0 comments