inspirasi

Magic Mushroom, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

Penulis:   | 

Ada ribuan jenis jamur di dunia yang sebagian aman dikonsumsi, tapi ada juga yang berbahaya karena beracun. Salah satu jamur beracun adalah magic mushroom yang bisa memicu halusinasi.

Memang jamur ajaib yang satu ini cukup kontroversial. Meskipun terlarang, ternyata ada orang yang sengaja mengonsumsi untuk kesenangan sesaat.

Cara mengonsumsinya bisa dengan cara dicampur ke dalam masakan, diseduh ke dalam teh, atau menjadi olahan seperti kue kering. Beberapa informasi di bawah ini mungkin bisa membantumu untuk mengenalinya.

Baca juga: Tenis: Sejarah, Luas Lapangan, Aturan Main, dan Istilah Penting

Mengandung zat psilosibin yang sering disalahgunakan untuk kesenangan sesaat

Magic Mushroom, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: fungipedia)

Magic mushroom sebenarnya bukanlah nama dari salah satu jenis jamur, tapi menjadi sebutan untuk banyak jamur sekaligus yang mengandung zat psilosibin.

Ada lebih dari 75 spesies jamur liar yang mengandung sebuah zat kimia bernama psilosibin.

Psilosibin termasuk zat yang cukup rentan untuk disalahgunakan untuk bisa ‘fly’ seperti saat mengonsumsi narkoba jenis LSD (Lysergic acid diethylamide). Tempatnya tumbuh biasanya di sekitar kotoran sapi atau kerbau.

Itulah mengapa jamur ini juga disebut jamur kotoran sapi. Kandungan psilosibin itulah yang dapat memunculkan sensasi yang intens dan menyerang sistem otak.

Kinerja otak pun jadi melambat karena oksigen yang masuk ke otak terhambat. Efek yang terjadi mungkin berbeda pada masing-masing orang, tergantung kondisi psikologis orang yang mengonsumsi.

Di masa lalu pernah dipakai untuk sesembahan suku Aztec untuk para dewa

Magic Mushroom, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: hellosehat)

Lalu seperti apa ciri-cirinya? Jamur terlarang ini terlihat seperti jamur kering biasanya yang memiliki tangkai panjang. Warna bagian atasnya cokelat tua, ada bintik putihnya, dan cokelat muda di tengahnya.

Ada satu jenis yang disebut dengan Psylocybe cubensis yang secara harfiah artinya kepala botak (bald head) karena memang bentuknya mirip kepala manusia tanpa rambut. Keberadaannya di bumi sudah sejak ribuan tahun.

Bahkan dahulu jamur ini dipakai untuk salah satu sesaji dan persembahan saat upacara spiritual suku Aztec di Amerika selatan.

Konon suku Aztec pernah menyebutnya flesh of gods atau daging para dewa, sehingga tidak sembarangan untuk dikonsumsi.

Seiring perubahan peradaban, manusia mengonsumsinya untuk mencari ‘kesenangan’ dalam kondisi halusinasi.

Baca juga: Basket: Sejarah, Luas Lapangan, Aturan Main, dan Istilah Penting

Setelah dikonsumsi dalam dosis tertentu, bisa memicu efek secara fisik maupun mental

Magic Mushroom, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: mixmag)

Dalam perdagangan gelap, nama lain untuk magic mushroom cukup banyak, misalnya; mushies, shrooms, blue meanies, liberty caps, golden tops, philosopher’s stone, agaric dan amani.

Pada kadar tertentu, penggunanya yang mengalami halusinasi merasakan bahwa segala hal di sekelilingnya sangat lucu atau malah menyedihkan.

Selain memiliki efek secara psikologis, ada pula efek secara fisik yaitu sakit kepala, pupil membesar, jantung berdebar kencang, kondis lemas, mengantuk, demam parah, atau mati rasa.

Efeknya bisa terjadi dalam waktu setengah jam setelah dikonsumsi dan bisa tahan antara 4-6 jam lamanya.

Psilosibin tidak selalu memicu halusinasi pendengaran atau penglihatan dalam sekejap, tapi bisa mengaburkan pandangan manusia pada kondisi lingkungan di sekitarnya.

Semakin sering seseorang mendapat asupan psilosibin, maka tingkat sensitivitasnya menurun dan jika dosisnya kecil maka tidak terasa lagi pada tubuh.

Maka perlu dosis yang lebih tinggi agar bisa mendapatkan sensasi yang diinginkan.

Berisiko kecanduan, tapi juga ada bermanfaat untuk dokter yang membantu pasien gangguan mental

Magic Mushroom, Jamur Ajaib yang Bisa Memicu Halusinasi

(foto: doktersehat)

Kondisi yang membahayakan adalah saat seseorang kecanduan dan terus menerus meningkatkan dosisnya. Meskipun fisiknya ‘toleran’ atau merasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tapi risiko tetap ada.

Termasuk pada seseorang yang berusaha lepas dari ketergantungan pada magic mushroom, gejala psikologis yang muncul bisa seperti depresi. Inilah alasan mengapa ada larangan untuk konsumsi zatnya secara bebas.

Jika dikonsumsi berlebihan menjadi kecanduan dan bisa berisiko kematian.

Berdasarkan Undang-undang No. 35 tahun 2009, magic mushroom sudah dimasukkan ke dalam narkotika golongan I. Konsumsi atau peredarannya dilarang dan bisa terkena pidana.

Di antara banyak bahayanya, sebenarnya ada juga manfaat. Dokter jiwa menggunakannya untuk membantu pasien gangguan mental seperti gangguan kecemasan (Anxiety Disorder), OCD (Obsessive Compulsive Disorder), dan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).