musik

Nostalgia, 10 Lagu Lawas 80an Indonesia

Penulis:   | 

Mungkin dari kamu membayangkan tahun 80an hanya miliki orang yang sudah lebih setengah abad. Apalagi soal musik, banyak sekali lagu baru yang diputar dan bikin senang.

Padahal lagu lawas juga gak kalah enak dibandingkan lagi baru yang kekinian di zaman sekarang.

Utamanya lagu lawas 80an, bisa memberikan muansa yang berbeda. Walaupun saat lagu diciptakan kamu belum lahir tapi tetap relate kok dengan kehidupan sekarang.

Jadi gak ada salahnya untuk mendengarkan lagu lawas 80an sebagai teman kegaitan hari-harimu.

Coba deh sekali-kali untuk mendengarkam 1 atau 2 lagu sebagai perkenalan. Seperti lagu-lagu lawas 80an ini nih, pasti ketagihan dan ingin mendengarkan beberapa lagu sejenis lagi.

Baca juga: 10 Lagu Barat 90an Populer & Hits

1. Mimpi – Anggun C Sasmi

 

Dalam hitam kelap malam
Ku berdiri melawan sepi
Di sini di pantai ini
Telah terkubur sejuta kenangan
Di hempas keras gelombang
Dan tertimbun batu karang
Yang tak kan mungkin dapat terulang

Wajah putih pucat pasi
Tergores luka di hati
Matamu membuka kisah
kasih asmara yang telah ternoda
Hapuskan semua khayalan
Lenyapkan satu harapan
Ke mana lagi harus mencari

Kau sandarkan sejenak beban diri
Kau taburkan benih kasih
Hanyalah emosi

Melambung jauh terbang tinggi
Bersama mimpi
Terlelap dalam lautan emosi
Setelah aku sadar diri
Kau tlah jauh pergi
Tinggalkan mimpi yang tiada bertepi

Kini hanya rasa rindu
Merasuk di dada
Serasa sukma melayang pergi
Terbawa arus kasih membara

2. Cemburu – The Rollies

Pertama kali ku heran
kau pergi tanpa pamit
kepadaku
Aku tunggu kau di depan
engkau datang sembunyi
dari belakang

Aku sungguh sungguh sungguh
sungguh sungguh
benar-benar tak mengerti
Kau tersenyum
kau melirik main mata
pada sahabat karibku

Aku cemburu
melihat tingkahmu
Jalan bergandengan
berpeluk ciuman
Aku cemburu

Hutan beton ranting neon
parade Mercy terhampar
untukmu sayang
Apa lagi yang kau mau
yang kau pinta
kan kubelikan sekarang

Terlena bulu matamu sejuk
karena memikirkan kemegahan
Intan berlian cerminmu jamrud
sutra gaunmu kenyataan

3. Memori – Ruth Sahanaya

Sekedip matamu seakan dalam mimpi
Senyummu, lesungmu, wajahmu menjelma
Khayalan lembut memukau hati
Ke dulu kala hari yang bahagia

Kau lari, kukejar, tertawa, bercanda
Sumpahmu, sumpahku, yang kini tak tercapai
Kau pergi jauh, janji kembali
Kini kau pulang membawa kekasih

Memori
Kau membuka luka lama
Yang ku ingin lupa
Memori
Tolong daku pergi jauh
Janji takkan kembali
Memori

Sekedip matamu seakan dalam mimpi
Senyummu, lesungmu, wajahmu menjelma
Hayalan lembut memukau hati
Ke dulu kala hari yang bahagia

Memori
Kau membuka luka lama
Yang ku ingin lupa
Memori
Tolong daku pergi jauh
Janji takkan kembali
Memori

Kau pergi jauh, janji kembali
Kini kau pulang membawa kekasih

Memori
Kau membuka luka lama
Yang ku ingin lupa
Memori
Tolong daku pergi jauh
Janji takkan kembali
Memori

Memori
Tolong daku pergi jauh
Janji takkan kembali
Memori

4. Yang Tersendiri – Iwan Fals

Terhempas kuterjaga
Dari lingkar mimpi
Pada titik sepi

Suaramu terngiang
Menembus khayalku
Yang juga tentangmu

Dan kuakui tanpa kemunafikan
Kucinta kau
Bahwasanya keakuanku bersumpah
Kucinta kau

Bayangmu menghantui
Setiap gerakku
Dan kemauanku

Dahagaku akanmu
Matikan emosi
Juga ambisiku

Dan kuakui tanpa kemunafikan
Kucinta kau
Bahwasanya keakuanku bersumpah
Kucinta kau

Bayangmu menghantui
Setiap gerakku
Dan kemauanku

Dahagaku akanmu
Matikan emosi
Juga ambisiku

Dan kuakui tanpa kemunafikan
Kucinta kau
Bahwasanya keakuanku bersumpah
Kucinta kau

Dan kuakui tanpa kemunafikan
Kucinta kau
Bahwasanya keakuanku bersumpah
Kucinta kau
Dan kuakui tanpa kemunafikan
Kucinta kau

5. Aku Cinta Kau – Vina Panduwinata

Kutatap sinar mentari
dari balik tirai kabut misteri
Yang seolah takkan henti
menghangatkan sang pagi
Walaupun kemarau di ujung sisi
namun kemilaumu masih memberi
berjuta arti

Kubelai rindu di hati
dengan untai nada berbunga
impi
Dan kuisi gelora ini
pada relung naluri
Walaupun mungkin
tak sempat berarti
Kendati pancar matamu
menggoda diriInikah isyaratmu
Inikah mula
membelitnya sutra indah
di antara kita
ataukah hanya bunga khayalku

Wahai mentari di sana
dan aku bumi di sini
jalinan kita kelak abadi

6. Resesi – Chrisye

Kehidupan disana-sini
Kini tengah dilanda depresi
Muda-mudi banyak yang mencari
Kepastian identitas diri

Resesi ekonomi
Dunia gelisah semakin nyata
Tuntutan hidup serba harmoni
Hanya mimpi belaka

Kehidupan disana-sini
Kini tengah dilanda histeria
Muda-mudi banyak yang frustrasi
Orang tua acuh tak perduli

Broken home dan segalanya
Melanda hidup remaja kota
Kokain morfin dan ganja
Dunia pelariannya

Terbang-terbang melayang
Segala pikirannya
Mencoba melupakan
Segala problema

Hello kawan sahabat muda
Dirimu jauh terperosok sudah
Kokain morfin dan ganja
Merusak segalanya

Terbang jauh tinggalkan
Lupakan segalanya
Sambutlah hari depan
Yang penuh harapan

Kehidupan disana-sini
Kini tengah dilanda depresi
Muda-mudi banyak yang mencari
Kepastian identitas diri

Resesi ekonomi
Dunia gelisah semakin nyata
Kokain morfin dan ganja
Dunia pelariannya

Terbang terbang melayang
Segala pikirannya
Mencoba melupakan semua
Segala problema

Terbang jauh tinggalkan
Lupakan segalanya
Sambutlah hari depanmu
Yang penuh harapan

7. Rumah Kita – God Bless

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita sendiri

Hanya alang-alang pagar rumah kita
Tanpa anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita sendiri

Haruskah kita beranjak ke kota
Yang penuh dengan tanya?

Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita

Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita

Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini

Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita

8. Kekagumanku – Candra darusman

Tiba saat yang kunanti
Sejak lama ‘ku melawani di hati
Barulah kini ‘ku mengerti
Hanya kaulah satu-satunya di hati

Meskipun tabir
Terlambat hadir
Namun engkau mengisi
Kembali kehidupan ini, kasih

Kusangka
Masih banyak bunga berwana
Ternyata
Hanya harummu yang terbawa

Tiba saat yang kunanti
Sejak lama ‘ku melawani di hati

Meskipun tabir
Terlambat hadir
Namun engkau mengisi
Kembali kehidupan ini kasih

Kusangka
Masih banyak bunga berwana
Ternyata
Hanya harummu yang terbawa

Kulepas segala arus mimpi
Yang mengganggu pendirian lagi
Tak salah ‘ku, kau yang kukagumi
Di hatiku kini

Kusangka
Masih banyak bunga berwana
Ternyata
Hanya harummu yang terbawa

Barulah kini ‘ku mengerti
Hanya kaulah satu-satunya di hati

Meskipun tabir
Terlambat hadir
Namun engkau mengisi
Kembali kehidupan ini, kasih

Kusangka
Masih banyak bunga berwana
Ternyata
Hanya harummu yang terbawa

Kulepas segala arus mimpi
Yang mengganggu pendirian lagi
Tak salah ‘ku, kau yang kukagumi
Senantiasa lahir di hatiku kini
Senang kau kembali

Kusangka
Masih banyak bunga berwana
Ternyata
Hanya harummu yang terbawa

Kusangka
Masih banyak bunga berwana
Ternyata
Hanya harummu yang terbawa

Kusangka
Masih banyak bunga berwana

9. Gila – Gombloh

Ku tak tahu mengapa? Adakah berlaku karma
Atau puber kedua menjadi mode di kota?
Tante-tante oh di siang malam
Kelayapan ratu malam

Menggandeng bocah ingusan
Menganggap kayak perawan
Tak mengingat anak di rumah berjumlah belasan, gila (gila)

Om-om, tak mau ngerti ikut mode di luar negeri
Uang bukan masalah walau sumber entah darimana
Pacaran eh dengan gadis muda
Mandi uap katanya pengganti senam pagi

Dia tak mau memikir takkan pula berkaca
Tak melihat kulitnya membentuk peta kota, gila (gila) keriput

Hu-uh, hah

Uh, maafkan kami tante, maafkan deh om
Bukan maksud kami, juga bukan maksud dia
Mungkin jaman ini yang disebut jaman edan
Dimana manusia diperhamba oleh setan, gila

Anak lupa sekolah, tenggelam di narkotika
Harta melimpah ruah membuat mereka salah tingkah

Broken home, kenakalan remaja, kriminalitas makin berkuasa
Om dan tante tak peduli apapun akibatnya
Yang penting om dan tante terobat seleranya (gila) ya, gila

Ingatlah om dan tante generasi mendatang
Bukanlah generasi sebagai barang hiasan, (gila) wah ya betul, gila
Ini salah siapa? Kami tak bisa jawab
Kami hanya bisa berkata itu yang disebut (gila)

10. Aku Ini Punya Siapa – January Christy

Susah juga ternyata
Punya pacar bermata liar
Seringkali memalukan
Dibuatnya aku tiada berharga

Mau marah percuma
Paling hanya menelan ludah
Daripada naik darah
Kuputuskan saja tali cintanya

Untung saja seluruh diriku
Dapat kujaga utuh
Sejak kucinta dia
Sehingga kini berpisah
Oh syukur tiada ternoda

Aduh aduh bisa gila
Punya pacar berhati dua
Aku ini punya siapa
Kuputuskan saja tali cintanya

Baca juga: 10 Lagu Anime yang Enak Didengar, Ear Catching Banget!

Walaupun lagu lawas 80an tapi tetap enak didengarkan kok. Apalagi jika didengarkan dengan seksama, lirik ceritanya masih nyambung dengan anak sekarang

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.