inspirasi

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron Terkenal Cantik Tapi Mematikan

Penulis:   | 

Danau Natron merupakan danau garam di sebelah utara negara Tanzania, di dekat perbatasan Kenya, atau di sebelah timur Great Rift Valley, South Africa.

Jika dilihat dari foto memang sangat cantik dengan warna warni kemerahan atau oranye dan kadang ada burung flamingo terbang di sekitarnya.

Ditambah pemandangan gunung yang jadi latar belakangnya, tentu menarik untuk difoto. Tapi siapa sangka di balik kecantikannya Danau Natron menyimpan bahaya yang mematikan.

Tidak sembarang makhluk bisa menjamahnya dengan aman. Pada umumnya hewan di sana tidak bisa beradaptasi dan terjatuh, mati mengeras jadi seperti batu.

Baca juga: Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terkaya di Dunia yang Dijuluki ‘Robin Hood’

Daftar isi

Permukaan danau mirip dengan kaca, jadi mengelabuhi beberapa hewan

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron di Tanzania Terkenal Cantik tapi Mematikan

(foto: mysterious)

Sudah ada di muka bumi sejak 1 juta tahun lalu, Danau Natron terlihat indah. Airnya berwarna merah seperti sirup strawberry menjadi keunikan tersendiri.

Tapi jangan dibayangkan kalau airnya berasa manis. Justru di balik keunikan dan keindahannya, Danau Natron sangat mematikan bagi makhluk hidup sekitarnya.

Belum dapat dipastikan bagaimana hewan terjun ke dalam air yang mematikan. Kemungkinan karena permukaan danaunya ada kemiripan dengan kaca, jadi mengelabuhi beberapa hewan untuk menyelam ke dalam.

David Harper seorang ahli ekologi dari University of Leicester mengatakan kalau di tempat lain pada umumnya bangkai hewan mati akan cepat terurai.

Akan berbeda halnya dengan di danau ini. Hewan yang mati menjadi patung seringkali menjadi objek yang menarik untuk dipotret.

Airnya mengandung garam yang bercampur abu beracun dari gunung berapi

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron di Tanzania Terkenal Cantik tapi Mematikan

(foto: random-times)

Kalau dihitung dari ibukota Tanzania, perjalanan ke Danau Natron bisa ditempuh dalam waktu 9 jam. Tapi siapapun yang ingin mengunjungi danau ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami.

Nama dari Danau Natron terinspirasi dari mineral natrium karbonat dekahidrat yang umumnya dipakai bangsa Mesir untuk pengeringan organ tubuh dalam proses membuat mumi.

Panjang danau ini 56 km dan lebarnya 24 km. Menurut sejumlah penelitian, suhunya mencapai lebih dari 60 derajat Celsius. Dengan kedalaman 3 meter, air danau mengandung pH sebesar 10,5 dan dapat membuat kulit terbakar.

Garam di dalam danau berasal dari Gunung Oi Doinyo Lengai, yang lokasinya tidak jauh dari danau. Garam keluar bersama lava yang menjadi abu beracun lalu masuk ke perairan danau.

Baca juga: Berkuasa Dua Abad, VOC Jadi Perusahaan Multinasional Pertama di Dunia

Warna merah dihasilkan oleh pigmen fotosintesis cyanobacteria

Berusia 1 Juta Tahun, Danau Natron di Tanzania Terkenal Cantik tapi Mematikan

(foto: livescience)

Danau Natron didominasi warna merah tua dengan respirasi yang tinggi. Ketika air menguap di musim kemarau, maka kadar garam meningkat ke titik di mana mikroorganisme pencinta garam dapat berkembang biak.

Contohnya adalah beberapa cyanobacteria yang memproduksi makanannya sendiri melalui fotosintesis sebagaimana tumbuhan.

Pigmen fotosintesis cyanobacteria dapat menghasilkan warna merah tua di permukaan danau, dan warna oranye di bagian dangkal danau.

Kerak garam alkali di permukaan danau juga menjadi merah atau pink karena mikroorganisme pencinta garam yang hidup di sana.

Ada beberapa spesies yang hanya cocok tinggal di sana

Berusia 1 Juta Tahun, di Tanzania Terkenal Cantik tapi Mematikan

(foto: atlasobscura)

Meskipun mematikan bagi sebagian besar hewan, Danau Natron adalah habitat penting burung flamingo (Hoenicopterus minor), alga endemik, dan beberapa invertebrata.

Pertumbuhan alga juga mendorong perkembangan sarang flamingo endemik. Jadi meskipun dianggap sebagai tempat yang sangat tidak ramah, ada beberapa spesies yang justru hanya cocok tinggal di sana.

Sejauh ini jutaan flamingo dan cyanobacteria menjadikan Danau Natron sebagai satu-satunya ‘rumah’ mereka. Maka dari itu sebisa mungkin danau jangan sampai rusak karena ulah tangan manusia.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.