inspirasi

Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terkaya di Dunia yang Dijuluki ‘Robin Hood’

Penulis:   | 

Nama Pablo Escobar adalah salah satu mafia narkoba terbesar yang pernah ada di dunia. Aksinya sangat sistematis dan menembus batas negara. Jalur-jalur penting untuk perdagangan narkoba di Amerika telah dikuasainya.

Dengan strategi yang sedemikian matang, demi memperkuat kekuasaannya, ia juga memasuki dunia politik dan menjadi anggota parlemen.

Di masa kejayaan, ia membersihkan namanya dengan cara menjadi orang yang dermawan di negaranya.

Di akhir masa hidupnya, ia berhasil meraup lebih dari Rp 200 triliun dalam setahun. Konon, ia pernah kehilangan uangnya Rp 11 triliun karena digerogoti tikus.

Baca juga: Berkuasa Dua Abad, VOC Jadi Perusahaan Multinasional Pertama di Dunia

Aksi kriminalnya dilakukan secara bertahap sejak usia muda

Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terkaya di Dunia yang Menjadi 'Robin Hood' di Kolombia

(foto: wallpaperflare)

Pablo Escobar bukan sembarang mafia. Tentu saja ia tidak langsung lihai dalam melaksanakan perdagangan barang terlarang.

Aksinya dalam hal kriminalitas dilaksanakan secara bertahap sejak usia muda. Pada usia muda ia adalah seorang buruh pertanian yang punya obsesi terpendam. Beberapa malam ia mencuri batu nisan di kuburan.

Saat usianya 24 tahun, namanya tercatat di kepolisinan karena mencuri mobil. Selang dua tahun, ia menjadi pembunuh bayaran sekaligus kedapatan memiliki sebanyak 39 kg kokain. Ia tertangkap lagi, walau akhirnya bebas karena semua saksi meninggal.

Meninggalnya saksi pun juga termasuk bagian strateginya. Para pengedar narkoba di Kolombia saat itu memang sistematis dalam bekerja.

Dengan cepat ia jadi seorang mafia narkoba di akhir 1970-an. Dengan ‘pasukan khusus’, ia kuasai jalur-jalur penting dalam menyalurkan obat bius ke Amerika Serikat.

Memasuki panggung politik dan jadi anggota parlemen agar lebih kebal hukum

Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terkaya di Dunia yang Menjadi 'Robin Hood' di Kolombia

(foto: rarehistoricalphotos)

Belajar dari Carlos Lehder, raja kokain dari generasi pendahulunya yang membentuk partai dengan aliran fasisme, ia juga masuk ke panggung politik.

Nama Pablo Escobar berhasil tercatat di Partido Liberal pada tahun 1982. Strateginya terbilang cerdik karena Partido Liberal adalah partai besar waktu itu.

Dengan bergabung ke partai yang lebih besar, ia lebih mudah masuk ke parlemen. Kedudukan menjadi anggota di parlemen membuatnya kebal hukum.

Sementara itu, bisnis gelapnya masih berjalan autopilot dan mengalirkan pendapatan miliaran dollar AS.

Meski segalanya tampak aman terkendali, tapi ada batu sandungan datang dari media yang berpengaruh di Bogota, El Espectador.

Begitu media nasional mengorek rekam jejaknya, posisinya tertekan secara politik dan hukum. Partido Liberal didorong untuk memecat anggota yang punya catatan kriminal.

Begitu status kebal hukumnya dicabut, ia terdakwa sebagai pengedar obat terlarang terbesar di negara Kolombia.

Seperti sebelum-sebelumnya, ia pernah tertangkap berkali-kali. Tapi, orang-orang yang mengancamnya segera dimusnahkan. Termasuk orang terpenting di media El Espectador pun dihabisi.

Baca juga: Madiun Affair, Pemberontakan PKI Terbesar Setelah Indonesia Merdeka

Tetap dicintai di kampung halaman karena aksi sosialnya

Pablo Escobar, Mafia Narkoba Terkaya di Dunia yang Menjadi 'Robin Hood' di Kolombia

(foto: allthatsintersting)

Faktanya memang kejahatan terkait dengan narkoba di Kolombia sebagian besar menyeret namanya. Akan tetapi sebagian kelompok di dalam negerinya sangat menghargainya, khususnya golongan miskin Medellin.

Tidak sedikit dari keuntungan jual beli obat narkoba yang disumbangkan ke kelompok yang dianggap membutuhkan.

Gaya hidupnya sendiri pun awalnya sangat sederhana. Ia sudah biasa naik mobil Reanult yang tua, memakai kaos, dan sepatu olahraga.

Ia pun berdedikasi pada orang-orang miskin dengan cara menerbitkan koran khusus dan LSM di Medellin.

Ia membangun tempat bermain untuk anak-anak, memberi lampu penerang pada stadion sepak bola. Bahkan membangun permukiman untuk gelandangan, layaknya sebuah kota baru.

Orang-orang memanggilnya penuh penghormatan: Don Pablo. Media setempat juga menyebutnya Robin Hood seorang kriminal yang dermawan.

Setelah meninggal, rumahnya sempat jadi wisata khusus ‘Tur Pablo Escobar’

Mafia Narkoba Terkaya di Dunia yang Menjadi 'Robin Hood' di Kolombia

(foto: pinterest)

Bagaimanapun lihainya strategi bisnis illegal yang dijalani, akhirnya ia jadi buronan nomor 1 di Kolombia. Ia tertangkap tanpa bisa lari lagi karena mati terkena peluru polisi pada tanggal 2 Desember 1993.

Ia meninggalkan keluarga, tumpukan harta triliunan, rumah mewah dan deretan villa mewah di Kepulauan Rosario yang segera disita negara saat ia tewas.

Rumahnya sendiri seperti istana yang berisi kebun hijau, kolam renang, dan beberapa sudut untuk memandang ke arah Pantai Karibia. Lokasinya yang telah ditata ulang biasa dipilih untuk liburan musim panas orang-orang kaya di Medellin.

Rumah dan villanya sempat ‘disulap’ jadi tempat wisata khusus ‘Tur Pablo Escobar’. Pengunjung bisa membayangkan jejak hidupnya yang mewah.

Dahulu di sana juga didatangkan para perempuan yang cantik untuk menghibur di lantai dansa, atau bahkan untuk sekadar menemani di sudut-sudut ruangan saat merencanakan strategi perdagangan narkoba.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.