inspirasi

Apa yang Harus Kamu Ketahui Tentang Shalat Jumat?

Penulis:   | 

Selain shalat lima waktu, yakni subuh, Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya’, terdapat shalat wajib lainnya yang harus dilakukan, sebut saja shalat Jumat. Apa yang harus kamu ketahui tentang shalat Jumat?

Shalat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh seluruh umat muslim di dunia. Shalat masuk ke dalam rukun Islam bulir dua, yang artinya wajib untuk dilakukan. Ada dua macam shalat, yakni shalat wajib dan shalat sunah.

Baca juga: Pengertian Ekonomi Kreatif. Ciri & Jenis Bidangnya

Pengertian shalat Jumat

Pengertian, Ketentuan, serta Syarat Wajib & Sah Sholat Jumat

(foto: istockphoto)

Apa yang harus kamu ketahui tentang shalat Jumat? Shalat Jumat merupakan shalat yang wajib dilakukan oleh kaum laki-laki setiap satu minggu sekali, tepatnya di hari Jumat.

Jika mereka meninggalkannya sebanyak 3 kali tanpa alasan, maka akan masuk ke dalam golongan orang kafir. Hal tersebut telah tertuang dalam surat Al Jumuah ayat 9, yang bunyinya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا
اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Ketentuan-ketentuan shalat Jumat

Pengertian, Ketentuan, serta Syarat Wajib & Sah Sholat Jumat

(foto: istockphoto)

Ada beberapa ketentuan shalat Jumat yang perlu diketahui sebagai syarat sah agar ibadah shalat yang kamu lakukan diterima oleh Allah SWT. Ketentuan-ketentuan tersebut, di antaranya:

1. Niat bacaan shalat 

Sebelum melakukan shalat, baik shalat wajib maupun sunah, harus diawali dengan membaca niat, begitu pula dengan shalat Jumat.

Perlu diingat bahwa dalam melafalkan niat shalat, haruslah dengan baik dan benar agar shalat yang dilakukan terjamin keabsahannya.

Ada dua jenis niat shalat Jumat, yakni niat menjadi makmum dan niat menjadi imam. Isi dari niat shalat tersebut sebagai makmum adalah sebagai berikut.

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushollii fardhol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta’aala.

“Aku berniat sholat Jumat dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah ta’ala.”

Sementara, untuk bacaan niat shalat Jumat sebagai imam adalah

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli fardlol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta’aala.

“Aku niat melakukan shalat jum’at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi imam, karena Allah ta’ala.”

2. Hukum pelaksanaan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hukum pelaksanaan shalat Jumat adalah wajib bagi kau laki-laki sudah balig dan merdeka atau tidak memiliki uzur.

Sementara, bagi kaum perempuan hukumnya sunah dan boleh jika tidak dilaksanakan.

Selain tertuang dalam surat Al Jumuah ayat 9, kewajiban shalat melaksanakan shalat ini juga diriwayatkan dalam beberapa hadits, yang menyebutkan bahwa jika seorang laki-laki meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan yang jelas, maka ia masuk ke dalam golongan orang kafir.

“Siapa saja yang meninggalkan tiga kali ibadah shalat Jumat tanpa uzur, niscaya ia ditulis sebagai orang kafir nifaq/munafiq,” (HR At-Thabarani).

Hadist lainnya yang menjelaskan tentang kewajiban shalat Jumat adalah Hadist Riwayat At-Turmudzi, At-Thabarani, Ad-Daruquthni, yang menyebutkan bahwa jika seorang laki-laki meninggalkan shalat ini lebih dari tiga kali tanpa alasan yang jelas seperti uzur, atau alasan lain yang diperbolehkan, maka ia akan memiliki hati yang tertutup.

“Siapa meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan, niscaya Allah menutup hatinya,” (HR At-Turmudzi, At-Thabarani, Ad-Daruquthni).

3. Waktu pelaksanaan

Masih banyak orang yang bingung tentang waktu pelaksanaan shalat Jumat, khususnya bagi perempuan.

Sebab, mereka juga ingin melaksanakan shalat Zuhur, dan apakah waktunya setelah atau bersamaan dengan shalat Jumat?

Shalat Jumat dilaksanakan pada siang hari dengan waktu yang sama seperti shalat Zuhur, tepatnya saat matahari tergelincir ke arah barat dan bayangan berada dalam satu garis tepat berada di atas kepala.

Hal ini diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim yang berbunyi:

“Waktu Dhuhur dimulai saat matahari tergelincir ke barat (waktu zawal) hingga bayangan seseorang sama dengan tingginya dan selama belum masuk waktu Ashar.”

Baca juga: 8 Nama Neraka dalam Islam dan Calon Penghuninya

Syarat wajib shalat Jumat

Apa yang harus kamu ketahui tentang shalat Jumat?

(foto: istockphoto)

Shalat Jumat memiliki beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi. Syarat tersebut berupa sifat-sifat yang ada pada diri seseorang sehingga bisa ditentukan apakah wajib melaksanakannya atau tidak. Syarat-syarat tersebut di antaranya:

  • Beragama Islam.
  • Balig, yakni sudah mencapai usia minimal 15 tahun dan pernah mengalami mimpi basah.
  • Berakal sehat.
  • Merdeka (khusus untuk jaman perbudakan).
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Kondisi fisik sehat.
  • Bermukim.

Syarat sah shalat Jumat

Apa yang harus kamu ketahui tentang shalat Jumat?

(foto: istockphoto)

Syarat sah shalat Jumat sama seperti syarat sah shalat Zuhur dan shalat wajib lainnya. Syarat ini harus terpenuhi agar shalat yang dijalankan diterima oleh Allah SWT. Adapun syarat sah tersebut, di antaranya:

1. Dilaksanakan saat shat Dzuhur

Ketika ingin melaksanakan shalat Jumat, maka kita harus memperhatikan waktu pelaksanaannya, yakni saat matahari tergelincir ke barat dan sebelum memasuki waktu Ashar.

Sebagaimana telah diriwayatkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

أَنَّ النَّبِيَّكَانَ يُصَلِّي الْجُمُعَةَ حِيْنَ تَمِيْلُ الشَّمْسُ

“Sesungguhnya Nabi Muhammad melakukan shalat Jumat saat matahari condong ke barat (waktu Zuhur).” (HR. Al-Bukhari)

2. Harus dilaksanakan di pemukiman

Shalat Jumat harus dilaksanakan di tengah pemukiman masyarakat dan tidak boleh dilaksanakan di padang pasir, di mana kita tahu bahwa di tempat tersebut tidak terdapat pemukiman.

Akan tetapi, shalat ini tidak diwajibkan dilakukan di dalam suatu ruangan. Kita bisa melaksanakannya di luar ruangan, seperti lapangan atau ruang terbuka lainnya selagi masih dalam lingkup pemukiman.

3. Dilaksanakan secara berjamaah

Shalat Jumat wajib dilaksanakan secara berjamaah, terutama pada bagian rakaat pertama. Jika seorang makmum ingin memisahkan diri dari imam saat masuk rakaat kedua, maka shalatnya masih dianggap sah.

4. Jumlah jamaah paling sedikit 40 orang

Shalat ini wajib dilaksanakan secara berjamaah dengan jumlah jamaah minimal 40 orang laki-laki mukmin yang sudah memenuhi syarat wajib shalat Jumat.

5. Dilarang melaksanakannya di dua tempat

Tidak boleh dilaksanakan di beda tempat, misalnya, dalam satu tempat masih cukup menampung jamaah, namun memilih untuk dilaksanakan di dua tempat, maka yang diterima shalatnya adalah tempat yang melaksanakan takbiratul ihram terlebih dahulu.

6. Dimulai setelah khutbah

Shalat Jumat bisa dilaksanakan setelah dua khutbah Jumat yang telah memenuhi syarat dan rukun. Seperti dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ قَائِمًا ثُمَّ يَجْلِسُ ثُمَّ يَقُومُ فَيَخْطُبُ قَائِمًا

“Rasulullah berkhutbah dengan berdiri kemudian duduk, kemudian berdiri lagi melanjutkan khutbahnya.” (HR. Muslim).

Sunah-sunah sebelum shalat Jumat

Ada beberapa sunah yang dilakukan sebelum shalat sunah. Walaupun tidak diwajibkan, namun jika dilakukan akan mendapatkan pahala. Beberapa sunah tersebu di antaranya:

  • Mandi sampai badan bersih
  • Memotong kuku dan mencukur kumis
  • Memakai pakaian yang rapi dan bersih (diutamakan yang berwarna putih)
  • Memakai wangi-wangian namun tidak mengganggu penciuman orang lain
  • Saat masuk masjid, mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid. Berikut adalah dua bacaan doa masuk masjid yang sebaiknya dihafalkan dan diamalkan. Pilih salah satu saja
  • Melaksanakan shalat sunah Tahiyatul Masjid
  • Ber’itiqaf (duduk) sambil membaca Alquran, zikir, atau bershalawat.
  • Menghentikan zikir atau bacaan lainnya saat khatib naik ke atas mimbar untuk menyampaikan khotbah Jumat.

Shalat sunah terlebih dahulu

Setelah sampai di Masjid, usahakan untuk melaksanakan shalat sunah terlebih dahulu, yakni shalat sunah Qabliyah Jumat, yang memiliki 2 rakaat dan 4 rakaat.

Shalat ini dilaksanakan sebelum khatib naik ke atas mimbar dan dapat dikerjakan semampunya saja.

Dasar hukumnya adalah hadis Bukhari di mana Rasulullah telah bersabda yang artinya, Seseorang datang dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang berkhotbah pada hari Jumat, maka Nabi berkata kepada orang tersebut, ‘Apakah engkau telah shalat?’ Ia menjawab, ‘Belum’. Nabi berkata, ‘Bangun dan shalatlah!’.” (HR. Bukhari)

Untuk bacaan niat shalat sunah tersebut, bisa disimak berikut ini.

Niat sholat sunah Qabliyah Jumat 2 rakaat

Ushalli sunnatal jum’ati rak’ataini qabliyyatal-lillahi ta’ala

Aku niat sholat sunah sebelum Jumat dua rakaat karena Allah Taala.”

Niat shalat sunah Qabliyah Jumat 4 rakaat dengan satu kali salam:

Ushalli sunnatal jum’ati arba’a rakaatin qabliyyatal-lillahi ta’ala

“Aku niat sholat sunah sebelum Jumat empat rakaat karena Allah Taala.”

Tata cara shalat jumat

Bagi kamu yang masih belum mengerti mengenai tata cara shalat Jumat yang baik dan benar, maka sebaiknya perhatikan penjelasannya berikut ini.

Sama halnya dengan shalat sunah, shalat Jumat juga dilaksanakan dengan mengawali niat dan mengakhirinya dengan salam.

Akan tetapi, shalat ini dikerjakan setelah khatib selesai menyelesaikan dua khutbah dan turun dari mimbar.

Membaca niat

1. Niat bacaan shalat Jumat sebagai imam

Ushalli fardal jum’ati ada’an mustaqbilal qiblati imaman lillahi ta’ala

“Aku niat melakukan shalat Jumat 2 rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

2. Niat bacaan shalat Jumat sebagai makmum

Ushalli fardal jum’ati ada’an mustaqbilal qiblati makmuman lillahi ta’ala.

“Aku niat melakukan sholat Jumat 2 rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Membaca takbiratul ihram

اللَّهُ أَكْبَرُ

“Allah maha besar”

Membaca doa iftitah

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan  orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

Membaca surat al-fatihah

1.بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhirraḥmānirraḥīm

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

2. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Alḥamdu lillāhi rabbil’ālamīn

“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

3. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Ar raḥmānir raḥīm

“Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

4. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Māliki yaumid dīn

“Pemilik hari pembalasan.”

5. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

6. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.”

7.صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Sirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ ḍāllīn

“(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Membaca surat pendek

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

Qul huwallāhu aḥad

1. “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

Allāhuṣ-ṣamad

2. “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Lam yalid wa lam yụlad

3. “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.”

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

4. “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Rukuk dengan tumaninah

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ

Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi Subhaana rabbiyal ‘adzhiimi

I’tidal dengan tumaninah

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ

Allahumma robbanaa lakal hamdu mil-assamawaati wa mil-al ardhi, wa mil-a maa syi’ta min syai-in ba’du

“Ya Allah, Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Sujud dengan tumaninah

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى

Subhaana robbiyal a’laa (tiga kali)

“Maha Suci Robb-ku yang Maha Tinggi.”

Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

“Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku.”

Tasyahud akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ

مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ

إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Attahiyyatul mubarakatush shalawatut thoyyibatu liLlah, assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh, assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin, asyhadu al-la ilaha illa-llah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad. wa alaa aali sayyidina Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahim wa’alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidina Ibraahiim fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.

“Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau-lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”

Demikianlah penjelasan lengkap tentang pengertian, ketentuan, syarat wajib, serta syarat sah shalat Jumat yang wajib diketahui dan dipelajari.

Jika tidak ingin masuk ke dalam golongan orang kafir yang memiliki hati tertutup, maka sebaiknya jangan meninggalkan shalat Jumat lebih dari tiga kali tanpa alasan yang jelas.

Sebagai seorang mukmin yang bertaqwa, hendaknya untuk selalu melaksanakan perintah wajib dari Allah Swt., salah satunya adalah melaksanakan shalat.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.