inspirasi

Sumo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Penulis:   | 

Setiap mendengar kata sumo, mungkin hal yang terlintas di pikiran kita yaitu pegulat dengan tubuh yang besar dan kuat dari negeri Jepang.

Pesumo harus memiliki badan yang besar karena semakin besar badan seorang pesumo, maka semakin besar kemungkinannya untuk menang.

Ketika pertandingannya berlangsung ada beberapa upacara unik seperti menaburkan garam disekitar area pertandingan untuk mengusir bala. Berikut ulasan lengkap mengenai olahraga beladiri sumo.

Baca juga: Jiu-Jitsu: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Daftar isi

Sudah ada sejak zaman prasejarah dan dikaitkan dengan ritual agama

Sumo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: artforia)

Pada awalnya beladiri ini dikenal dengan sebutan ‘sumai’. Hal ini berdasarkan literatur klasik Jepang abad ke-8 Masehi.

Akan tetapi, pertandingannya yang sekarang mengalami banyak perubahan peraturan dibanding yang dahulu.

Menurut catatan sejarah yang ada, pada awalnya olahrga ini diselenggarakan sebagai bagian dari festival penanaman padi di Jepang, pada masa Kaisar Suinin tahun ke-23 SM.

Dari catatan pertama mengenai pertandingan sumo dalam buku Nihon Shoki, disebutkan bahwa seorang bangsawan bernama Hakusai mengatur festival sumo untuk merayakan pembukaan kuil yang ia bangun.

Selanjutnya, olahraga ini dikaitkan dengan festival agama Shinto untuk pemujaan pada Tuhan yang disebut dengan Sumai no sechie.

Selama lebih dari 300 tahun hingga tahun 1174, festivalnya diadakan setiap tanggal 7 Juli di Kyoto untuk menghibur Kaisar.

Pada tahun 1185-1336 (zaman Kamakura), olahraga beladiri ini digunakan sebagai alat politik dan untuk melatih para samurai.

Selanjutnya pada zaman Muromachi (abad ke-14), sumo menjadi olahraga professional dan juga digunakan dalam acara penggalangan dana untuk membangun kuil.

Ketika memasuki zaman Edo (abad ke-19), turnamen besarnya diadakan dan juga menjadi olahraga nasional. Pada 28 Desember 1925 berdiri Asosiasi Sumo Jepang atau Dai-Nihon Sumo Kyokai.

Teknik dasar olahraga sumo

Sumo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: quora)

Para atlet sumo memiliki bobot tubuh yang besar, sehingga pertandingan sumo mempunyai teknik berbeda dibanding olahraga beladiri jenis lain. Teknik-teknik tersebut yaitu:

  • Hikiotoshi: menarik di bahu, lengan, atau sabuk sumo (mawashi) lawan dan memaksa mereka ke tanah
  • Tsuridashi: mengangkat lawan keluar dari lingkaran
  • Hatakikomi: menampar lawan ke tanah
  • Oshidashi: mendorong lawan dari lingkaran tanpa memegang sabuk (mawashi).
  • Yori kiri: mendorong lawan keluar dari lingkaran dengan memegang sabuk (mawashi)
  • Uwatenage: melempar lawan ke tanah dengan meraih mawashi (lemparan ketiak)
  • Shitatenage: melempar lawan ke tanah dengan meraih mawashi (lemparan ketiak)

Baca juga: Kendo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Aturan pertandingan sumo

Sumo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: artforia)

Aturan dalam pertandingan sumo yaitu:

  • Syarat untuk menjadi pesumo adalah memiliki berat badan minimal 75 kg dan tinggi 173 cm.
  • Pemain sumo (rishiki) dipanggil ke arena pertandingan dari yang terendah sampai tertinggi dengan memakai apron upacara (kesho mawashi) yang terbuat dari bahan sutra. Apron ini memiliki motif sulaman dari benang emas dan memiliki harga sekitar 400 yen sampai 5 juta yen.
  • Pertandingan tidak akan dimulai sebelum kedua pegulat meletakkan kedua tangan diatas tanah secara bersamaan.
  • Pertandingan dianggap berakhir jika salah satu pegulat keluar dari lingkaran (dohyo) atau bagian anggota tubuhnya (kecuali telapak kaki) menyentuh tanah
  • Pertandingan juga bisa berakhir apabila salah satu pesumo kehilangan mawashi (apron) yang dipakainya. Pesumo yang ‘telanjang’ tersebut mengalami diskualifikasi.
  • Pegulat yang menggunakan teknik tidak sah otomatis dinyatakan kalah. Pegulat yang tidak muncul sewaktu tiba gilirannya untuk bertanding juga dinyatakan kalah secara fusenpai.
  • Terdapat ritual unik selama pertandingan yang disebut dengan ritual dohyo Ritual ini adalah sebuah ritual naiknya yokozuna (pegulat sumo peringkat teratas) ke atas dohyo. Kemudian, seorang risiki yang disebut tsuzuharai naik dan memberikan beberapa pengumuman, sambil membawa katana (pedang) yang sangat indah sebagai lambang kekuatan yokozuna.

Istilah dalam olahraga sumo

 Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: artforia)

Beberapa istilah dalam olahraga sumo yaitu:

  • Dohyo: arena untuk pertandingan. Memiliki ukuran panjang tiap sisi 570 cm, tingginya 66 cm, dan diameter lingkaran pertandingannya 455 cm yang dibangun di atas tanah.
  • Tsuriyane: atap arena tanding yang menyerupai atap kuil agama Shinto. Atap ini memiliki berat mencapai 6 ton.
  • Banzuke: nama untuk peringkat pegulat yang diterbitkan 2 minggu sebelum turnamen.
  • Rishiki artinya atlet atau pegulat sumo.
  • Yokozuna: pegulat tingkat teratas yang memenangkan juara divisi diakhir turnamen
  • Peringkat pegulat sumo, yaitu:
  • Makuuchi terdiri dari 42 pegulat
  • Juryo terdiri dari 28 pegulat
  • Sandame terdiri dari 200 pegulat
  • Jonidan terdiri dari 230 pegulat
  • Jonokuchi terdiri dari 80 pegulat
  • Sekitori: pegulat yang berada pada peringkat teratas (makuchi dan juryo). Pegulat pada peringkat sekitori berhak mendapat gaji.

Demikian ulasan menjadi olahraga beladiri sumo. Semoga bermanfaat.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.