inspirasi

Meski Bentuknya Aneh, Kpinga Jadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

Penulis:   | 

Ada banyak macam senjata yang mematikan, baik senjata modern maupun tradisional. Khususnya senjata tradisional, umumnya akan terkait dengan budaya setempat di mana senjata itu diciptakan.

Salah satu senjata paling mematikan yang dimiliki masyarakat benua Afrika adalah Kpinga.

Kpinga yang juga disebut mambele adalah sejenis pisau belati lempar yang dipakai oleh para pejuang suku Azande yang sudah berpengalaman.

Suku Azande sendiri merupakan penduduk wilayah Nubia, yang meliputi Mesir selatan dan Sudan utara. Selain itu, sebagian pemilik kpinga juga terdapat di Republik Afrika Tengah dan Republik Demokratik Kongo.

Baca juga: Dulunya Bukan Alat Makan, Inilah Sejarah Sendok yang Jarang Orang Tahu

Bukan sekadar senjata, tapi juga simbol kekuatan pemiliknya

Meski Bentuknya Aneh, Kpinga Jadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

(foto: monstersandcritics)

Bentuknya cukup banyak variasinya. Akan tetapi, setiap jenis pisau kpinga berciri khas mata pisau tiga bilah bilah yang mengarah ke penjuru berbeda.

Dibuat dengan ukuran panjang 56 cm can tiga bilah yang sedikit aneh. Senjata yang juga dikenal dijuluki Hunga Munga bagian bagian bilah tengahnya memanjang.

Mata pisaunya yang terdekat dengan gagang sengaja dibentuk menyerupai alat vital karena dipercaya dapat menunjukkan kekuatan dan maskulinitas pemiliknya.

Saat orang yang memiliki senjata akan menikah, ia harus memberikan kpinga untuk keluarga istrinya sebagai hadiah atau sejenis mahar pernikahan.

Bentuknya yang aerodinamis membuatnya mudah meluncur dan mengenai target

Meski Bentuknya Aneh, Kpinga Jadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

(foto: ebay)

Kpinga memang sengaja dibuat dengan desain unik. Ini tidak terlepas dari fungsinya sebagai sebuah senjata lempar selayaknya bumerang dan kapak tomahawk.

Saat akan digunakan, gagang bagian bawah yang tertutup kain harus dipegang dulu. Setelah itu diayunkan ke arah depan.

Bentuknya yang memang aerodinamis membuatnya mudah meluncur dan mengenai target dengan luwes dan akurat.

Bilah yang berjajar pada semua jenis kpinga akan secara drastis meningkatkan kemungkinan untuk dapat menusuk target.

Selain digunakan untuk senjata lempar jarak jauh, kpinga pun dapat berfungsi untuk menjadi senjata berjarak dekat seperti kapak.

Dapat melibas dan mematikan musuh dalam satu kali lemparan saja

Meski Bentuknya Aneh, Kpinga Jadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

(foto: tumblr)

Jika dipegang oleh tangan terampil, senjata ini dapat melibas anggota fisik musuhnya dalam satu kali lemparan saja.

Bahkan kalau misalnya pihak lawan sempat melawan terjangan pisau kpinga dengan tamengnya, maka kpinga justru bisa memantul lalu mengenai yang lain.

Tak jarang, sebuah kpinga yang  melayang dapat terbelok setelah dilempar. Jadi musuh akan kesulitan untuk menangkisnya.

Kalau semisal mengenai target tepat di bagian tumpul, tetap saja akan menyebabkan sakit dan nyeri.

Karena efek yang ditimbulkan cukup fatal dan mematikan, tidak semua prajurit boleh menggunakannya sebagai senjata.

Prajurit golongan rendah sering diberi bekal dengan panah atau lembing untuk jarak jauh. Saat bertempur, pasukan Azande juga memakai senjata lain bernama makrigga atau semacam tombak dengan mata logam dan makraka atau semacam pedang yang mirip celurit.

Baca juga: Kisah Narcissus, Legenda Yunani Kuno yang Jadi Asal Usul Istilah ‘Narsis’

Hanya para raja dan orang-orang terpilih yang boleh memilikinya

 Jadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

(foto: sketchfab)

Selain tidak boleh dipakai oleh semua prajurit, masih ada aturan lain. Kpinga hanya boleh disimpan oleh para raja dan klan Avoranga.

Merekalah para pria yang terpilih yang punya hak menyimpan senjata kpinga di dalam kediamannya masingg-masing.

Khusus untuk para raja, disediakan sebuah gudang khusus sebagai tempat penyimpanan kpinga. Persediaan kpinga baru diambil dan diberikan untuk para prajurit Azande saat hendak terjun ke kampanye kemiliteran penting.

Saat berada di medan pertempuran pun ada peraturan dan etika yang secara khusus mengatur cara menggunakannya. Prajurit harus memberitahu teman-temannya kalau ia akan menggunakan pisau tiga bilah tersebut.

Sudah tidak banyak dipakai untuk bertempur di medan perang

Meski Bentuknya Aneh, adi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

(foto: magsramsay)

Pasukan tradisional Azande memang banyak menjalani pertempuran, tapi tidak berskala besar. Saat satu pihak kubu kehilangan beberapa prajurit, umumnya mereka langsung menyerah dan mundur sendiri.

Perang antar suku juga tidak terjadi sepanjang zaman. Penggunaan kpinga sendiri secara berangsur-angsur tergantikan senjata api.

Pisau bilah tiga ini sekarang lebih banyak disimpan dan dipamerkan sebagai benda kuno sebagai penghormatan kepada leluhur, sebagai mahar pernikahan, atau dikubur pada acara pemakaman tokoh masyarakat yang dianggap penting.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.