inspirasi

Mengenal Suku Bajo, Para Pemburu dan Penjaga Lautan Nusantara

Penulis:   | 

Indonesia terdiri dari kepulauan di mana dalam suatu pulau menetap suku yang berbeda dengan kepulauan lainnya. Setiap suku memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing.

Indonesia yang terdiri dari kepulauan juga memiliki kekayaan yang berupa hasil laut. Hasil laut inilah merupakan salah satu yang dapat menghidupi rakyat Indonesia.

Dikaitkan dengan suku yang ada di Indonesia, maka ada suku yang memang bermukimnya hanya di lautan saja bahkan tanpa menyentuh daratan sekalipun.

Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah suku Bajo. Suku Bajo tidak hanya tinggal di satu pulau tertentu, namun mereka berada di beberapa pulau di Indonesia diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Kung Fu: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Suku Bajo disebut-sebut aslinya berasal dari daerah Filipina Selatan

Mengenal Suku Bajo, Para Pemburu dan Penjaga Lautan Nusantara

(foto: majalahpeluang)

Sebenarnya suku Bajo sendiri bukanlah suku asli Indonesia. Konon katanya, mereka awal mulanya berasal dari Kepulauan Sulu yang berada di Filipina Selatan.

Karena suku ini hidup di lautan lepas maka mereka masuk ke berbagai lautan negara lain, salah satunya Indonesia.

Ciri-ciri yang dapat ditemui dari suko Bajo antara lain:

  • Memiliki kemampuan dalam berburu ikan
  • Mampu menyelam sampai kedalaman di bawah 70 meter di permukaan laut cukup dengan satu tarikan nafas
  • Tidak memiliki lahan di daratan
  • Lebih suka membangun rumah di atas perairan dangkal

Walau memiliki kempuan menyelam sampai di kedalaman lebih dari 70 meter, namun bukan berarti hal tersebut tidak membawa risiko.

Mereka yang sering menyelam di bawah kedalaman 70 meter rentan mengalami pecah pada gendang telinganya.

Organ tubuh yang dimiliki suku Bajo membuat banyak ilmuwan penasaran untuk meneliti

Mengenal Suku Bajo, Para Pemburu dan Penjaga Lautan Nusantara

(foto: pinterest)

Karena kemampuannya berburu ikan, maka profesi utama mereka adalah nelayan di mana mereka mampu berburu segala jenis ikan di laut dan juga gurita dengan cara tradisional.

Dari keunikan yang mereka miliki membuat beberapa ilmuwan banyak yang ingin meneliti mengenai suku tersebut, mulai dari meneliti organ tubuh sampai kehidupan mereka yang lekat dengan air.

Keunikan di dalam organ tubuh yang mereka miliki misalnya saja limpa yang ukurannya lebih besar dari manusia biasa di mana fungsi dari limpa sebagai organ tubuh manusia adalah untuk menyaring darah di dalam tubuh.

Jika memiliki limpa berukuran besar maka produksi oksigennya pun akan lebih banyak. Hal ini yang menyebabkan mereka mampu menyelam di kedalaman lebih dari 70 meter di bawah permukaan laut.

Baca juga: Keunikan Tari Serimpi, Kesenian Klasik Yogyakarta Bernuansa Mistis

Sejak dulu lebih cenderung nomaden, tapi sekarang sudah mulai banyak menetap 

Mengenal Suku Bajo, Para Pemburu dan Penjaga Lautan Nusantara

(foto: pinterest)

Daerah yang mereka tinggali adalah daerah di mana ekosistem mangrovenya masih terpelihara dengan sangat baik. Lingkungan memang menjadi perhatian khusus bagi mereka.

Jika diteliti dari budayanya, maka mereka dianggap mampu untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan pesisirnya.

Hal ini dibuktikan dengan keberadaan mereka yang mendiami pesisir Desa Torosiaje, Kecamatan Papoyato, Kabupaten Pahuwato, Gorontalo.

Jika dahulu mereka lebih senang hidup nomaden atau berpindah-pindah, maka saat ini mereka menetap di suatu tempat.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, meskipun mereka sudah menetap maka rumah mereka pun tidak jauh-jauh dari perairan atau pesisir pantai.

Pemerintah daerah menginisiasi Festival Bajo Pasakayyang di kabupaten Morowali

Mengenal Para Pemburu dan Penjaga Lautan Nusantara

(foto: travelingyuk)

Keberadaan suku Bajo di Indonesia menginisiasi pemerintah dalam menyelenggarakan festival budaya yang mengikutsertakan suku tersebut di dalamnya.

Sebut saja Festival Bajo Pasakayyang yang diadakan di kabupaten Morowali .

Bajo Pasakayyang ini memiliki arti kebiasaan pergi merantau ke suatu tempat dalam waktu tertentu yang cukup lama untuk mencari bahan makanan dan kebutuhan lainnya yang akan dibawa pulang.

Selain di kabupaten Morowali, mereka juga menetap di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di Wakatobi, mereka juga mendirikan rumah di atas air laut dengan menggunakan timbunan karang.

Demikian ulasan singkat mengenai keberadaan suku Bajo yang tinggal di beberapa pulau yang tersebar di Indonesia. Dengan keunikan yang mereka miliki, pantas saja jika mereka dijuluki sebagai penjaga lautan Nusantara.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.