inspirasi

Mengenal Sigale-gale, Boneka Sakral Warisan Nenek Moyang Samosir

Penulis:   | 

Saat membahas Sumatera Utara, ada cukup banyak hal menarik dan menjadi ciri khas. Daerah yang merupakan kampung halaman Suku Batak tersebut memiliki banyak warisan nenek moyang.

Salah satu warisan budaya yang sampai sekarang menjadi ikon daerah adalah tarian Sigale-gale yang berbentuk boneka. Kesenian tradisional dari Samosir, Sumatera Utara ini dianggap sakral.

Bonekanya bisa bergerak luwes seperti manusia. Masyarakat Samosir menganggapnya sakral.

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria, Sabar Puluhan Tahun Memohon Keturunan

Berbentuk boneka kayu yang bisa menari dan tampak bernyawa seperti manusia

Mengenal Sigale-gale, Boneka Sakral Warisan Nenek Moyang Samosir

(foto: negerikuindonesia)

Dilansir dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tarian Sigale-gale sudah menjadi salah satu ikon pariwisata Sumatra Utara, khususnya Samosir.

Sigale-gale sebenarnya merupakan sebuah boneka dengan bentuk manusia yang bisa menari dengan iringan musik tradisional.

Tariannya biasa ditampilkan pada beberapa acara misalnya acara adat bahkan jadi salah satu daya tarik wisata. Dengan iringan musik tradisional, bonekanya digerakkan untuk menari seperti manusia.

Selain tarian boneka, ada juga beberapa orang penari yang turut mengikuti boneka.

Jika dilihat saksama, memang gerakan bonekanya mirip gerakan manusia sungguhan karena memang kerangkanya dibuat sesuai bentuk persendian tubuh manusia.

Kadang malah bonekanya tampak bernyawa karena bisa bergerak luwes seperti penari.

Ditampilkan dalam pertunjukan dan juga upacara pengantar kematian

Mengenal Sigale-gale, Boneka Sakral Warisan Nenek Moyang Samosir

(foto: kompas)

Dalam setiap pertunjukannya, ada iringan musik gondang sebagai pengiring. Musik gondang ini terdiri dari gendang, suling, dan gong. Iringan musiknya dimainkan menyesuaikan gerakan penari.

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak pertunjukan yang memilih musik rekaman yang dianggap jauh lebih praktis.

Tapi juga masih ada golongan seniman yang tetap bertahan dengan iringan musik tradisional sebagai pengiring.

Bukan hanya menari dengan iringan musik tradisional, tapi bonekanya juga diberi kostum tradisional yakni kain ulos yang merupakan pakaian tradisional adat Batak Samosir.

Menurut tradisi masyarakat Samosir, tarian Sigale-gale biasa dilakukan dalam upacara yang mengurus kematian, khususnya ketika ada laki-laki yang meninggal.

Masyarakatnya percaya kalau tariannya bisa mengantarkan arwah orang meninggal agar bisa beristirahat dengan tenang.

Baca juga: Golf: Sejarah, Ukuran Lapangan, Aturan Permainan, dan Istilah Penting

Sejarah penciptaannya dahulu karena menghibur raja yang sedang bersedih

Boneka Sakral Warisan Nenek Moyang Samosir

(foto: okezone)

Ternyata asal usulnya juga tidak jauh-jauh dari peristiwa kematian. Bonekanya diperkirakan sudah dikenal masyarakat Samosir sejak beberapa abad yang lalu.

Konon pembuatannya adalah simbol kesedihan raja Manggale dari Samosir yang ditinggal oleh anak satu-satunya.

Raja yang sedang bersedih juga begitu terpukul dan akhirnya sakit. Beragam upaya pengobatan sudah dilakukan, tapi tidak terlihat hasilnya.

Para penasihat raja punya gagasan membuat patung dari kayu yang mirip wajah sang anak yang telah meninggal.

Sesudah patungnya selesai, dilakukanlah beberapa upacara adat. Salah satu tujuannya adalah memanggil roh anak raja supaya masuk ke dalam patung. Para penasihat menunjukkan patung kepada raja.

Ada keajaiban terjadi sesudah raja menyaksikan patung. Ternyata raja bisa sembuh dan bisa kembali memimpin rakyat setelah lama ditinggal karena sakit.

Sudah tidak banyak dipakai untuk upacara adat, tapi hanya sebagai pertunjukan

Boneka Sakral Warisan Nenek Moyang Samosir

(foto: poskata)

Sebagai salah satu warisan tradisonal Batak, tarian dan bonekanya masih tetap dilestarikan sampai saat ini.

Meskipun sudah cukup jarang tampil di upacara adat tertentu, tapi tariannya masih banyak ditampilkan pada beberapa acara pertunjukan, misalnya festival budaya atau promosi pariwisata di daerah Sumatra Utara.

Pada setiap pertunjukan atau upacara adat, bonekanya biasa dimainkan oleh beberapa orang. Beberapa orang akan memegang tali untuk membuat bonekanya bergerak.

Orang yang berperan dalam pertunjukan juga memakai kostum yang sama dengan boneka yang digerakkan.

Setiap tahun daerah Samosir mengadakan event khusus berupa drama kolosal dengan tokoh patung Sigale-gale.

Pertunjukan-pertunjukan yang dilakukan sampai sekarang memang banyak ditampilkan untuk menarik wisata ke Samosir.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.