inspirasi

Kisah Nabi Sami’un, Peristiwa Penting sebelum Turun Surat Alqadr

Penulis:   | 

Pernahkah kamu mendengar kisah Nabi Sami’un? Memang namanya tidak termasuk dalam 25 nabi, tapi kisahnya juga menyimpan banyak hikmah dan menorehkan sejarah.

Sosoknya menginspirasi cerita Samson yang bertubuh kuat, bisa membuat bangunan roboh, bahkan melunakkan besi.

Dalam Islam, nama lengkapnya adalah Sami’un Ghozi AS yang diberi amanah untuk menyeru pada umat yang gila harta dan menyembah berhala.

Pada kitab Qashashul Anbiya atau Kisah Para Nabi, ia pernah menebus kesalahan kemudian dengan cara beribadah 1000 bulan seperti disebutkan dalam surat Al Qadr.

Baca juga: Kisah Nabi Uzair, Dibangkitkan Setelah Tertidur 100 Tahun

Diutus untuk bani Israil dan kisah hidupnya tertulis dalam beberapa literatur 

Kisah Nabi Sami'un, Peristiwa Penting sebelum Turun Surat Alqadr

(foto: pixabay)

Memang Nabi Sami’un tidak disebutkan namanya dalam kitab Alquran. Tapi perjalanannya sebagai seorang nabi Bani Israil dikisahkan turun-temurun di jazirah Arab.

Ia merupakan salah satu di antara banyak nabi yang diutus untuk Bani Israi. Namanya pun sudah sangat melegenda, bahkan sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai nabi.

Kisah hidupnya juga diriwayatkan di beberapa literatur seperti kitab Tarikh karya Ibnu Khaldun, Muqasyafatul Qulub karya Imam al Ghazali, dan Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir

Salah satu yang dikenang dari hidupnya adalah kekuatan yang besar. Kekuatannya adalah mukjizat dari Allah yang tidak dimiliki oleh manusia lain.

Memiliki kekuatan yang besar dan sering dianggap berbahaya oleh kaumnya

Kisah Nabi Sami'un, Peristiwa Penting sebelum Turun Surat Alqadr

(foto: pinterest)

Kaum Bani Israil di mana Nabi Sami’un menyampaikan risalah dakwah terkenal sebagai pemahat, pematung,
dan ahli dalam membangun bangunan yang tinggi dan pilar-pilar besar.

Sayangnya mereka sangat gila harta, menjadikan berhala sesembahan, dan memandang Nabi Sami’un berbahaya. Keberadaannya disebut sangat mengancam terjadinya peperangan di tengah masyarakat.

Ia memang terkenal perkasa dengan senjata yang tajam berbahan tulang dagu unta. Tidak ada yang mengalahkannya, kecuali ada serangan pada bagian dirinya yang lemah.

Kelemahannya terletak di rambutnya yang panjang. Jika rambutnya terikat di ibu jari kaki atau tangannya, tubuhnya jadi lemas.

Baca juga: Kisah Nabi Syamu’il, Memberi Teladan dalam Memilih Pemimpin

Istrinya sendiri ternyata punya niat tidak baik karena tergiur oleh harta

Kisah Nabi Sami'un, Peristiwa Penting sebelum Turun Surat Alqadr

(foto: pinterest)

Perselisihan dengan kaumnya sulit dihentikan. Pada suatu ketika Raja Bani Israil membuat sebuah sayembara untuk melawan dan bahkan menghabisinya.

Ada imbalan berupa hadiah besar yang dijanjikan untuk siapa saja yang mampu melawannya.

Karena tergiur oleh imbalan berupa harta, ternyata istrinya sendiri ikut sayembara secara sembunyi-sembunyi. Dengan bermodal rayuan sedemikian rupa, ditemukanlah kelemahan Nabi Sami’un.

“Kalau memang kau mau melihatku dalam keadaan tidak berdaya, maka ikat aku dengan potongan rambutku.” katanya kepada sang istri. Entah bagaimana, istrinya sudah tersesat dan melancarkan niat yang tidak baik.

Setelah kelemahannya diketahui, akhirnya ia bisa dilemahkan. Padahal semestinya tetap menjadi rahasia. Saat tertidur, tiba-tiba rambutnya yang panjang diikat pada ibu jari.

Berusaha untuk menebus kesalahannya dengan beribadah selama 1000 bulan

Kisah Nabi Sami'un, Peristiwa Penting sebelum Turun Surat Alqadr

(foto: hidayatullah)

Satu kali percobaan tidak ada hasil, kemudian esoknya diulang lagi. Beberapa waktu kemudian, ia benar-benar hilang kekuatannya.

Mengetahui hal tersebut, Raja Bani Israil segera datang ke rumahnya, menyergap, dan mencoba menyiksanya di kerajaan.

Masih dalam ikatan, ia pun disiksa secara sangat brutal. Saat mengalami kondisi demikian, ia panjatkan doa agar kerajaan seisinya dibuat hancur lebur.

Doanya terkabulkan, sehingga bangunan kerajaan hancur. Bangunan serta raja yang kafir ikut terkena imbasnya. Bahkan istri dan umatnya pun menjadi korban.

Tinggal dirinya yang tersisa. Ia bersumpah kepada Allah untuk dapat menebus sikapnya yang salah dan melampaui batas dengan cara berjihad dan beribadah selama 1000 bulan.

Kisah tersebut di kemudian hari menjadi asal usul salah satu ayat dalam Alquran yaitu surat Al Qadr ayat 3.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.