Gundala
Pertama kali dirilis ke layar lebar pada tahun 1981 dengan judul Gundala Putra Petir, kini Joko Anwar kembali menyuguhinya dalam kemasan baru. Sutradara kondang tersebut memperbarui film superhero lawas tersebut dengan judul Gundala.
Film Gundala adalah film bergenre crime, drama, dan action berdurasi 123 menit. Sebenarnya, Gundala sendiri merupakan karakter komik buatan komikus legendaris Harya Suraminata.
Sang sutradara, Joko Anwar, ternyata bertindak juga sebagai penulis naskah. Dengan menggandeng sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Abimana Aryasatya, Ario Bayu, Tara Basro, dan Bront Palarae, Gundala menjadi film Indonesia paling ditunggu tahun ini.
Abimana sendiri terkenal lewat perannya di film Serigala Terakhir (2009), Catatan (Harian) si Boy (2011), Republik Twitter (2012), 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), Edensor (2013), Negeri Van Oranje (2015), Warkop DKI Reborn (2016), dan lain-lain.
Tara Basro pernah bermain di A Copy of My Mind (2015), 3 Srikandi (2016), Ini Kisah Tiga Dara (2016), dan masih banyak lagi.
Baca juga: Sinopsis Jabariya Jodi, Tradisi Culik Pengantin yang Mengundang Tawa
Detail
- Judul: Gundala
- Judul Lain: –
- Genre: Superhero
- Negara: Indonesia
- Sutradara: Joko Anwar
- Produser: Bismarka Kurniawan, Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo
- Penulis Naskah: Joko Anwar
- Rumah Produksi: Screenplay Films, Bumilangit Studios, Legacy Picture, Ideosource Entertainment
- Channel TV: –
- Jadwal Tayang: 29 Agustus 2019
SinopsisÂ
Diceritakan bahwa Sancaka (Abimana Aryasatya) hidup seorang diri tanpa siapapun yang menemaninya. Sejak kecil, ia sudah ditinggalkan ayah dan ibunya sehingga ia terpaksa hidup di jalanan.
Lama hidup terlantar seperti itu, membuat Sancaka mau tak mau semakin mampu menghadapi kerasnya kehidupan. Berbagai permasalahan datang dan ia harus menyelesaikannya seorang diri.
Suatu hari tetangganya, Wulan (Tara Basro) harus melawan preman yang mengganggu. Sancaka berniat membantu malah dilempar oleh preman dari atap suatu pabrik. Alhasil Sancaka jatuh ke tanah dan tersambar petir.
Bukannya meninggal, Sancaka justru memiliki kekuatan super sehingga bisa membantu Wulan melawan preman-preman tersebut. Tak berhenti disitu, Sancaka kembali menolong banyak orang hingga ia menemukan lawan yang setara yaitu Pengkor.
Baca juga: Sinopsis BrideZilla, Obsesi Berlebihan Menjadi Wedding of The Year
Pemeran UtamaÂ
- Abimana Aryasatya sebagai Sancaka / Gundala
Pria yang memiliki kekuatan super setelah tersambar petir - Bront Palarae sebagai Pengkor
Pria pemilik rumah yatim piatu yang ternyata agen mata-mata. - Tara Basro sebagai Sedhah Esti Wulan
Tetangga Sancaka yang dimusuhi oleh para preman.
Pemeran Pendukung
- Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka Kecil
- Lukman Sardi sebagai Ridwan Bahri, Anggota Legislatif
- Ario Bayu sebagai Ghani Zulham / Ghazul. Rekan Pengkor
- Pritt Timothy sebagai Agung
Teman Sancaka yang bekerja sebagai penjaga keamanan - Bima Sena sebagai Teddy, Adik Wulan
- Rio Dewanto sebagai Sangaji, Ayah Sancaka
- Marissa Anita sebagai Ibu Sancaka
- Faris Fadjar sebagai Awang
Anak jalanan yang menyelamatkan dan mengajari Sancaka bela diri - Donny Alamsyah sebagai Fadli Aziz
- Dea Panendra sebagai Bonit, Mempelai Fadli Aziz
- Tanta Ginting sebagai Ito Marbun
- Kiki Narendra sebagai Nemo
- Ramadhan Al Rasyid sebagai Gunadi
- Arswendi Bening Swara sebagai Ferry Dani
- Aqi Singgih sebagai Ganda Hamdan
- Zidni Hakim sebagai Dirga Utama
- Putri Ayudya sebagai Indira Rahayu
- Cecep Arif Rahman sebagai Swara Batin (Penari)
- Hannah Al Rasyid sebagai Cantika (Dokter Bedah)
- Asmara Abigail sebagai Desti Nikita (Mahasiswi)
- Andrew Sulaiman sebagai Jack Mandagi (Chef)
- Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar (Pandai Besi)
- Kelly Tandiono sebagai Mutiara Jenar (Model)
- Rendra Bagus Pamungkas sebagai Adi Sulaiman (Pemain Biola)
- Ari Tulang sebagai Kamal Atmaja (Hipnoterapis)
- Aming Sugandhi sebagai Sam Buadi (Pemahat)
- Cornelio Sunny sebagai Kanigara (Pelukis)
- Pevita Pearce sebagai Sri Asih
- Sudjiwo Tedjo sebagai Ki Wilawuk
- Abirama Putra sebagai Sadha
- Makayla Rose sebagai Sasha
- Dimas Danang sebagai Hasbi (asisten Ridwan Bahri)
- Willem Bevers sebagai Prakoso
- Eduwart Manalu sebagai Agus
- Della Dartyan sebagai Nila Umaya (istri Agus)
- Indra Brasco sebagai Rudi Santosa
- Paul Agusta sebagai Politikus
- Alim Sudio
- Ical Tanjung
- Maera Panigoro
- Natalius Chendana sebagai Lelaki Kaya
- Djenar Maesa Ayu sebagai Perempuan Kaya
- Wina Marrino sebagai Istri Ridwan Bahri
- Kevin Ardilova sebagai Anak Ridwan Bahri
- Dewi Pakis sebagai Ibu Pedagang Beras
- Maria Oentoe sebagai Istri Pemilik Toko Elektronik
- Nazyra C. Noer sebagai Ibu Hamil
- Khiva Iskak sebagai Laki-laki Nerdy
- Zack Lee sebagai Arjuna
OST (Original Soundtrack)
- Growing Up – Kotak
- Sancaka – Ray Aliputera
- Holy Road – Dani Irjayana, Napan Riefianto feat Napan Riefianto
- Gundala – Diki Satya
- Patriot Zaman – Compadres
- Gundala – GNTZ, Mario Zwinkle, Gheza
- Hail Gundala –Â Glosalia
Penghargaan
- Piala Maya 2019 – Tata Suara Terpilih – Khikmawan Santosa, Mohamad Ikhsan, dan Anhar Moha
- Piala Maya 2019 – Aktor Utama Cilik/Remaja Terpilih – Muzakki Ramdhan
- Festival Film Indonesia 2019 – Penata Efek Visual Terbaik – Abby Eldipie
- Festival Film Indonesia 2019 – Pengarah Sinematografi Terbaik – Ical Tanjung
- Festival Film Indonesia 2019 – Penata Suara Terbaik – Khikmawan Santosa, Anhar Moha
Nominasi
- Piala Maya 2019 – Desain Poster Terpilih – Caravan Studio
- Piala Maya 2019 – Tata Efek Khusus Terpilih – Abby Eldipie
- Piala Maya 2019 – Tata Artistik Terpilih – Wencislaus de Rozari
- Piala Maya 2019 – Tata Kostum Terpilih – Isabelle Patrice
- Piala Maya 2019 – Tata Musik Terpilih – Aghi Narottama, Bemby Gusti, dan Tony Merle
- Piala Maya 2019 – Tata Kamera Terpilih – Ical Tanjung
- Piala Maya 2019 – Penampilan Singkat Nan Berkesan (Piala Arifin C. Noer) – Pevita Pearce
- Piala Maya 2019 – Aktor Utama Pria Terpilih – Abimana Aryasatya
- Festival Film Indonesia 2019 – Penata Busana Terbaik – Isabelle Patrice
- Festival Film Indonesia 2019 – Penata Rias Terbaik – Darwyn Tse
- Festival Film Indonesia 2019 – Pengarah Artistik Terbaik – Wencislaus de Rozari
- Festival Film Indonesia 2019 – Penata Musik Terbaik – Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle
- Festival Film Indonesia 2019 – Skenario Adaptasi Terbaik – Joko Anwar
- Festival Film Indonesia 2019 – Pemeran Utama Pria Terbaik – Abimana Aryasatya
Quotes
Karena kalau kita diam saja melihat ketidakadilan di hadapan kita, itu tandanya kita bukan manusia lagi
Apa yang berbahaya adalah simbol harapan. Harapan bagi rakyat adalah candu dan candu itu berbahaya
Jangan ditanya kenapa dia masak, nanti dia malu
ila
24 Mei 2023 at 11:20
Film joko anwar gak pernah mengecewakan