inspirasi

Sejarah Harem, Tempat Tinggal Selir Sultan Turki di Masa Lalu

Penulis:   | 

Apa yang muncul di benakmu saat mendengar kata harem? Istilah ini tidak lepas dari riwayat sejarah kesultanan Turki di masa lalu.

Memang ada beberapa fakta tentang sejarah harem. Yang banyak dilihat di media mungkin saja bukan penggambaran lengkap sebenarnya.

Sejarah harem di Turki identik dengan para wanita yang konon selir dari penguasa di kesultanan.

Konsep harem di lingkungan istana sebenarnya bukan hanya di Turki, tapi juga di negara-negara lain seperti India, China, dan bahkan Indonesia.

Pada mulanya keberadaan harem adalah untuk mempraktikkan ajaran agama, tapi pada abad ke-19 sempat ada perubahan pemahaman.

Harem dipandang hanya menjadi wanita simpanan yang menghibur sultan.

Baca juga: Keunikan Zorse, Hewan Persilangan Zebra dan Kuda

Daftar isi

Harem berwujud ruangan khusus untuk para wanita Timur Tengah zaman dulu

Sejarah Harem, Tempat Tinggal Selir Sultan Turki di Masa Lalu

(foto: medium)

Harem sudah menjadi bagian dari sejarah Turki ratusan tahun. Menurut Henk Boom dalam buku The Great Turk, harem menjadi bagian dari budaya di era Ottoman, khususnya pemerintahan Sultan Sulaiman.

Harem sendiri merupakan rumah atau ruang khusus untuk wanita di Timur Tengah yang memang mengenal prinsip pemisahan sesuai gender.

Di negara-negara Timur Tengah yang memeluk agama Islam, masyarakatnya bukan hanya dipisahkan sesuai jenis kelamin, tapi juga ada aturan berpakaian.

Wanita diwajibkan untuk menutup tubuhnya saat keluar dari rumahnya atau sedang pergi ke tempat umum yang memungkinkan bertemu kaum pria.

Aturan semacam itu bisa membuat wanita pada zamannya sangat terbatas ruang geraknya. Karena itu, harem dibuat untuk menaungi kehidupan para wanita agar bisa lebih leluasa.

Pria yang bukan mahram-nya tidak diizinkan masuk karena wanita di dalam harem tidak memakai hijab.

Ternyata sejarah harem dipahami berbeda di negara-negara barat

Sejarah Harem, Tempat Tinggal Selir Sultan Turki di Masa Lalu

(foto: pinterest)

Sebagaimana institusi yang mendidik karakter, harem awalnya adalah sebuah tempat untuk latihan wanita sesuai kemampuannya.

Tujuan utamanya adalah untuk melatihnya tampil di masyarakat nantinya sebagai seorang istri di istana.

Beberapa wanita memang jadi pasangan sultan, sedangkan beberapa lainnya dipasangkan dengan laki-laki lain yang juga terdidik dan dibesarkan dengan struktur sejajar dengan harem, kemudian dilatih menjadi birokrat istana.

Terlepas dari fungsi harem sebenarnya, dalam pemahaman bangsa barat, harem banyak dibumbui dengan imajinasi ‘liar’ bahwa wanita di dalam harem tidak lain adalah menghibur dan menemani sultan.

Sejarawan bernama Colin Imber dalam buku The Ottoman Empire menyebutkan bahwa sultan memiliki selir dianggap tradisi lumrah untuk kalangan penguasa Ottoman.

Aturan di istana saat itu mengizinkan pria untuk mendapat keturunan dari para budak wanita, termasuk yang tinggal di harem.

Baca juga: 5 Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark, Gak Pake Ribet

Bukan hanya di Turki, tapi harem juga dikenal di beberapa negara Asia

Tempat Tinggal Selir Sultan Turki di Masa Lalu

(foto: pinterest)

Nama harem sendiri berasal dari Bahasa Arab, yaitu ‘haram’ yang artinya terlarang. Istilah tersebut dapat menjelaskan konsep lingkungan untuk wanita dalam sebuah rumah tangga yang poligami.

Harem juga dibangun untuk tempat tinggalnya ibu penguasa atau istri sultan atau valide sultan. Ada juga saudara wanita, anak-anak, dan juga selir.

Di India dan Asia selatan umumnya, tempat seperti harem disebut dengan zenana. Tidak hanya di Turki, harem juga menjadi budaya di kerajaan-kerajaan Asia lainnya.

Di Tiongkok masa lalu juga ada ruangan seperti harem yang hanya boleh dimasuki oleh kasim atau pelayan istana. Bagaimana dengan di Indonesia?

Di kerajaan-kerajaan Jawa juga ada ruangan khusus yang disebut keputren yang hanya boleh dimasuki oleh wanita.

Beberapa wanita yang terdidik dari harem ternyata memiliki pengaruh besar

Tempat Tinggal Selir Sultan Turki di Masa Lalu

(foto: pinterest)

Sepanjang sejarah, beberapa wanita dari harem kesultanan Ottoman yang berhasil mendapat peran di dunia politik yang jabatannya sangat diperhitungkan dalam kekaisaran.

Mereka adalah kalangan ibu, istri, dan kerabat Sultan yang pendapatnya didengar untuk menentukan kebijakan. Karena hal itulah, ada kabar beredar bahwa pemerintahan Ottoman sebenarnya lebih banyak digerakkan dari harem.

Salah satu contoh yang baik adalah Roxelana atau Hurrem Sultan. Ia merupakan istri Sultan Sulaiman Agung. Sampai sekarang, ia dianggap menjadi wanita yang paling kuat di sepanjang sejarah Turki Ottoman.

Karena sejarah harem cenderung tertutup, jadi tidak banyak sumber yang meyakinkan sebagai informasi menyangkut kehidupan nyata di dalam ruangannya.

Sebagian besar kisahnya yang dapat didengar masyarakat sejauh ini banyak dibumbui imajinasi cerita fiktif.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.