Keunikan Zorse, Hewan Persilangan Zebra dan Kuda

Tahukah kamu tentang salah satu hewan unik di dunia bernama zorse? Namanya mungkin asing bagi sebagian orang.

Bahkan fakta keberadaannya juga sering dipertanyakan. Keunikan zorse berasal dari persilangan antara zebra dan kuda (horse).

Zebra dan kuda memang mempunyai ciri-ciri fisik yang mirip. Klasifikasi keduanya juga sama-sama dari family equidae. Meskipun mempunyai karakteristik hampir mirip, faktanya zebra dan kuda jelas berbeda.

Yang mencolok adalah warna atau corak tubuh. Zebra terkenal dengan garis-garis hitam putihnya. Kuda bisa ditunggangi dan dipelihara, sedangkan zebra tidak kuat ditunggangi.

Baca juga: Kisah Perang Uhud, Ada Hikmah di Balik Kekalahan

Zorse banyak ditemukan dan dikembangbiakkan di benua Afrika

(foto: howstuffworks)

Di balik keunikan zorse, apakah mereka adalah binatang yang nyata? Memang benar bahwa zorse bukan hewan fiktif layaknya unicorn. Zorse hanyalah salah satu dari beberapa hewan hibrida yang berhasil diciptakan manusia.

Meskipun hewan hibrida tampak seperti hal yang baru, ternyata hal ini sudah ada setidaknya sejak abad ke-19.

Charles Darwin bahkan menulis tentang zebroid dalam bukunya The Variation Of Animals And Plants Under Domestication (1868).

Kemungkinan zorse dibiakkan oleh penjelajah di Afrika karena zebra secara alami memiliki lebih banyak ketahanan daripada kuda terhadap penyakit yang hanya ditemukan di Afrika.

Sampai sekarang zorse cukup mudah ditemukan di benua Afrika dan sebagian Eropa. Di beberapa negara Afrika, masyarakat mengembangbiakkan zorse untuk kepentingan trekking.

Memiliki pendengaran dan penglihatan yang lebih baik daripada manusia

(foto: themirror)

Di alam liar, baik zebra dan kuda bisa berkeliaran di lingkungan alami mereka dalam kawanan yang dapat berisi 200 individu. Zorse dikondisikan menjadi hewan yang ‘ramah’ dan bisa hidup dengan kuda maupun zebra.

Zorse yang kuat dan berotot menghabiskan sebagian besar hidup mereka untuk merumput. Faktanya mereka dikenal memiliki penglihatan malam yang lebih baik daripada manusia.

Zorse diketahui memiliki jangkauan penglihatan hampir 360 derajat dengan pengecualian titik buta di depan mata.

Telinga zorse yang besar memberikan kemampuan mendengar yang luar biasa. Posisi hidung dan volume lubang hidung mereka menjadikan mereka memiliki indera penciuman yang tajam.

Baca juga: Kisah Komunitas Warga Armenia yang Pernah Mewarnai Sejarah Indonesia

Memiliki gabungan sifat yang unik antara kuda dan zebra

(foto: elitereader)

Untuk mengetahui keunikan zorse, sebaiknya kita juga mengetahui apa artinya hewan hibrida. Hewan hibrida yaitu hewan unik yang dihasilkan dari persilangan dua hewan beda spesies.

Zorse sendiri dihasilkan dari persilangan hewan zebra (Equus quagga) dan kuda (Equus caballus). Namanya ada versi lain yaitu zebroid.

Zorse bisa bertumbuh dalam berbagai bentuk dan ukuran, tapi mereka memiliki bentuk dan warna tubuh induk mereka.

Garis-garis zebra dalam tubuhnya tidak penuh, hitam putihnya menonjol terbatas pada leher, kaki, dan pantat.

Secara fisik, hasil keturunannya memiliki penampilan kuda dengan garis-garis zebra. Jika kuda pada umumnya bisa berinteraksi dengan manusia, maka zorse cenderung lebih angkuh atau sulit dilatih seperti kuda biasa.

Gen dari zebra memiliki kekuatan untuk bertahan dari penyakit yang menyerang kuda. Kekuatan fisik gen kuda juga diturunkan, sehingga zorse menjadi lebih kuat daripada zebra.

Zebra jantan yang disilangkan dengan kuda betina juga punya kelemahan

(foto: thescience)

Kelahiran zorse terjadi setelah periode kehamilan sebelas bulan yang menghasilkan satu keturunan. Meskipun mewarisi sifat dari kedua induk mereka, ada beberapa hal yang berbeda.

Banyak hewan hibrida tidak subur (infertile), dan zorse tidak terkecuali. Infertilitas berasal dari dua induk hewan yang memiliki jumlah kromosom yang berbeda, yang mencegah kromosom mereka berpasangan dengan benar selama fase meiosis.

Bisakah zorse berkembang biak setelah lahir? Karena zorse tidak mewarisi kesuburan, artinya mereka tidak dapat bereproduksi.

Zorse juga rentan terhadap dwarfisme atau kondisi bertubuh pendek, dan umumnya berjalan lebih kecil dari salah satu spesies induknya. Ukuran tingginya berkisar antara 130-162 cm.