inspirasi

Mirip Monyet, Anggrek ‘Dracula Simia’ Jadi Incaran Banyak Orang

Penulis:   | 

Anggrek termasuk bunga yang cukup banyak peminatnya. Bukan karena keindahannya tapi juga keunikan bentuk, warna dan aromanya.

Ada lebih dari 25.000 spesies bunga anggrek di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia memiliki 4000-an jenis anggrek yang tumbuh menyebar di seluruh nusantara.

Beberapa anggrek langka yang bukan asli Indonesia juga ditanam dengan penangkaran khusus seperti habitat aslinya.

Salah satunya adalah anggrek monyet (Dracula Simia) yang habitat aslinya di hutan dan pegunungan Ekuador, wilayah Amerika Selatan.

Tumbuhan ini unik karena saat bunganya mekar memang terlihat seperti monyet dan aromanya seperti buah jeruk.

Baca juga: Meski Bentuknya Aneh, Kpinga Jadi Senjata Perang Paling Mematikan di Afrika

Anggrek Dracula Simia ‘bertaring’ dan punya kemiripan dengan wajah monyet

Mirip Monyet, Anggrek 'Dracula simia' Jadi Incaran Banyak Orang

(foto: mymodernmet)

Nama Dracula Simia atau monkey orchid diberikan oleh ahli botani Luer pada tahun 1978. Penampakan corak bunganya di saat sudah mekar benar-benar menyerupai wajah monyet yang menyeringai.

Tapi, uniknya anggrek ini diberi nama Latin Dracula Simia. Seperti yang kamu tahu, Dracula adalah makhluk bertaring yang dikenal suka menghisap darah.

Anggrek ini mempunyai 2 bagian menjuntai ke bawah. Juntaian kelopaknya mirip taring seperti yang dideskripsikan Bram Stoker dengan sosok Drakula dalam novel horornya.

Tidak hanya itu, Simia yang artinya monyet,  menunjukkan bahwa bunga anggrek yang satu ini memiliki visual yang sama dengan monyet.

Sempat diragukan apakah benar bisa tumbuh di Indonesia

Mirip Monyet, Anggrek 'Dracula simia' Jadi Incaran Banyak Orang

(foto: pinterest)

Pada umumnya. anggrek hanya dibedakan menurut warnanya; putih, lavender, merah, kuning, dan oranye. Tapi anggrek monyet lain daripada yang lain.

Jika diamati bentuknya, memang sangat mencolok di antara tanaman anggrek lain. Saat di-posting di media sosial dan jadi viral, banyak yang kemudian mengira kalau foto bunga anggrek monyet adalah hoax atau hasil aplikasi edit foto.

Awalnya sempat diragukan apakah benar ia bisa tumbuh di Indonesia yang beriklim tropis. Sampai pada saatnya ada kolektor tanaman di Jakarta yang memiliki dan menjual benihnya. Setelah itu anggrek monyet mulai banyak jadi incaran masyarakat. 

Baca juga: Dulunya Bukan Alat Makan, Inilah Sejarah Sendok yang Jarang Orang Tahu

Butuh perawatan khusus agar bisa tumbuh dengan baik

Mirip Monyet, Anggrek 'Dracula simia' Jadi Incaran Banyak Orang

(foto: steemit)

Memang spesies anggrek Dracula Simia termasik langka karena hanya bisa tumbuh di dataran tinggi pegunungan tertentu di Ekuador, Kolombia, dan Peru.

Setelah berhasil dirawat oleh kolektor tanaman di Indonesia, anggrek ini dengan cepat jadi favorit banyak orang. Benihnya kini bisa dibeli secara online dengan harga terjangkau.

Tapi kalau misal kamu berminat dan ingin menanam di rumah, memang butuh perawatan khusus agar bisa tumbuh dengan baik.

Menanam anggrek ini di iklim tropis memang menjadi sebuah tantangan tersendiri. Tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan.

Ada tantangan tersendiri saat menanamnya di daerah tropis

 Jadi Incaran Banyak Orang

(foot: smallgarden-ideas)

Anggrek ini bukan tanaman musiman dan bisa tumbuh setiap waktu di habitat aslinya. Tapi tidak perlu jauh jauh ke hutan Ekuador hanya untuk melihatnya.

Dengan membeli benihnya, kamu bisa menanam sendiri di pekarangan rumah yang terjaga suhunya.

Kalau kamu ingin mencoba, letakkan tanaman di lokasi yang teduh hampir sepanjang sore hari. Petik bunga yang mulai kering untuk mendorong bunga baru yang segar.

Perawatannya sebenarnya tidak rumit. Jaga tanah tetap lembab setiap saat. Pemberian 5 sampai 10 cm lapisan mulsa akan membantu mencegah penguapan. Ini sangat penting diperhatikan di daerah yang cenderung panas.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.