inspirasi

Mengenal Ilmu Grafologi, Membaca Kepribadian Lewat Tulisan Tangan

Penulis:   | 

Pernahkah kamu bertemu orang yang bisa membaca kepribadian lewat tulisan tangan atau tanda tangan? Bukan hanya untuk mengetahui kepribadian, bahkan juga menebak masa lalu sekaligus masa depan.

Hal ini dikaitkan dengan ilmu grafologi. Sudah sejak dulu manusia mengenalnya dan mempraktikkan untuk berbagai keperluan.

Bukan hanya untuk melihat hal yang umum seperti masa lalu dan masa depan, grafologi ternyata juga diterapkan untuk hal spesifik.

Contoh penerapannya adalah hal-hal seperti rekrutmen karyawan, deteksi penipuan, kecocokan hubungan asmara, dan lain-lain. Memang tidak semua orang mempercayainya, tapi grafologi ternyata masih cukup menarik ditelusuri.

Baca juga: Rahasia Kekuatan Pedang Damaskus Hingga Jadi yang Paling Tajam di Dunia

Dipakai untuk menganalisis karakter seseorang berdasarkan tulisan tangan

Mengenal Ilmu Grafologi, Membaca Kepribadian Lewat Tulisan Tangan

(foto: thesummitexpress)

Definisi ilmu grafologi secara formal adalah studi tentang tulisan tangan sebagai alat untuk menganalisis karakter. Secara ringkas, grafologi juga disebut analisis tulisan tangan.

Istilah grafologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu grapho atau graphein yang berarti menulis dan logos yang artinya studi atau ilmu. Ilmu grafologi dalam pengertian ini bukanlah cabang linguistik.

Dalam linguistik, seperti dikutip dari University of Toronto Kanada, grafologi kadang-kadang dianggap sebagai sinonim grafemik, yaitu studi ilmiah tentang cara bahasa lisan ditranskripsikan.

Menurut Eugene F. McKenna, dalam buku Business Psychology and Organisational Behaviour (2001), Grafologi adalah salah satu pendekatan psikologis, yang dipelajari dengan baik, dan diterapkan dengan baik untuk mempelajari kepribadian.

Di Amerika Serikat, grafologi sempat digolongkan ke dalam ilmu gaib

Mengenal Ilmu Grafologi, Membaca Kepribadian Lewat Tulisan Tangan

(foto: history)

Di Amerika Serikat, tidak sedikit yang masih mengkategorikan sebagai pseudosains yaitu praktik yang dianggap ilmiah padahal tidak.

Pada tahun 1980, perpustakaan-perpustakaan di Amerika mengubah klasifikasi untuk buku-buku grafologi dari bagian ilmu gaib menjadi bagian psikologi.

Bagaimanapun, analisis tulisan tangan masih ditujukan untuk mengkaji dan mengevaluasi kepribadian atau karakter di berbagai tempat.

Penggunaannya sebanding dengan model penilaian seperti 16 kepribadian MBTI (Myers-Brigg Type Indicator) yang banyak digunakan dalam bisnis, atau disetarakan dengan model tes psikologi lainnya.

Ahli grafologi amatir sering menggunakan keahlian mereka untuk menarik perhatian orang lain yang awam sepenuhnya tentang bidang ini.

Tujuannya adalah agar orang lain tertarik karena sudah diramal tentang kondisi saat ini dan potensi masa depan.

Bukan berupa tes psikologi yang terbukti ilmiah, hal seperti ini justru lebih dekat dengan ‘cocoklogi’ seperti halnya zodiak.

Baca juga: Mengenal Kelomang, Kepiting Unik yang Hobi Pindah Rumah

Para ilmuwan dan psikolog tidak langsung percaya begitu saja dengan analisis tulisan tangan

\Membaca Kepribadian Lewat Tulisan Tangan

(foto: bmj)

Tidak sepenuhnya salah jika ada anggapan jika tulisan tangan dapat memberikan wawasan ke dalam keadaan pikiran seseorang, misalnya orang yang tulisannya penuh penekanan berarti dia orang yang tegas. Bisa jadi hal ini dipengaruhi sugesti dalam dirinya.

Jika tulisannya miring ke kiri berarti dia fokus kepada masa lalu, sedangkan jika miring ke kanan berarti fokus kepada masa depan.

Begitu juga dengan ukuran besar kecilnya huruf yang dituliskan yang konon juga memberi arti berbeda-beda.

Hanya saja, hal ini membuat banyak ilmuwan dan psikolog skeptis atau tidak langsung percaya begitu saja, karena hanya dengan melihat tulisan tangan belum tentu bisa menebak kecocokan seseorang dengan orang lain, seperti apa karakternya, pola kerjanya, apa dia bahagia, dan seterusnya.

Ada penelitian bahwa grafologi tidak sepenuhnya valid untuk melihat kemampuan orang

\Membaca Kepribadian Lewat Tulisan Tangan

(foto: pinimg)

Benar atau tidaknya ilmu grafologi, hal ini juga dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya kemampuan persuasi seseorang yang mengaku bisa membaca tulisan tangan.

Di banyak negara, penggunaannya sudah dianggap serius bertahun-tahun oleh banyak psikolog, dan yang paling penting adalah oleh perusahaan dan lembaga pemerintahan.

Sebuah laporan yang diterbitkan British Psychological Society, Graphology in Personnel Assessment (1993), membuat kesimpulan bahwa grafologi bukan cara yang terbaik untuk menilai karakter atau kemampuan seseorang.

Tidak ada bukti yang ilmiah untuk mendukung klaim para ahli grafologi. Tidak ada hubungannya juga antara apa yang diprediksi oleh tes grafologi dan kinerja selanjutnya di tempat kerja.

Ini adalah pandangan yang didukung oleh bukti penelitian sejak tahun 1977.

Setelah mengetahui penjelasan di atas, apakah kamu mempercayai ilmu grafologi?

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.