inspirasi

Rahasia Kekuatan Pedang Damaskus Hingga Jadi yang Paling Tajam di Dunia

Penulis:   | 

Saat menyebut kata pedang, barangkali sebagian besar kita akan langsung terbayang Samurai atau Katana dari Jepang.

Sepanjang sejarah peradaban manusia memang ada beberapa pedang peninggalan para pejuang di masa lampau. Ketajaman, kekuatan, serta bentuknya pun menjadikan beberapa pedang itu legendaris.

Dalam serial dan film laga juga sering ditampilkan pedang-pedang tajam sebagai senjata perang yang mematikan.

Namun tahukah kamu jika dalam sejarah, pedang Damaskus dikenal memiliki kekuatan dan ketajaman terbaik sejak abad pertengahan.

Baca juga: 10 Universitas Terbaik di Surabaya, Jadi Incaran Calon Mahasiswa

Dipakai oleh Salahuddin Al-Ayyubi di perang Salib

Paling Tajam di Dunia, Inilah Rahasia Kekuatan Pedang Damaskus

(foto: aqsainstitute)

Pedang Damaskus menjadi terkenal ketika terjadi Perang Salib III pada abad pertengahan.

Pasukan Kristen yang berusaha  merebut Jerusalem justru dikejutkan lantaran pedang yang dipakai oleh pemimpin pasukan Muslim saat itu, Salahuddin Al-Ayyubi.

Bahannya ringan dan kuat, tapi sekaligus mudah dibentuk. Tidak hanya pedang, helm dan baju besi (armor) Salahuddin Al-Ayyubi juga dibuat dengan bahan yang sama seperti bahan pembuat pedangnya.

Dibuat dari bahan terbaik di dunia

Paling Tajam di Dunia, Inilah Rahasia Kekuatan Pedang Damaskus

(foto: turkeyfamousfor)

Pedang ini dibuat dari baja wootz yang merupakan bahan logam terbaik di dunia. Wootz tersusun dari percampuran besi dan bahan yang mengandung karbon.

Baja wootz yang dipakai pada zamannya mengandung partikel Carbon Nano Tubes (CNT).

Partikel CNT inilah yang membuat pedang Damaskus menjadi begitu kuat. Bahkan kekuatannya puluhan kali dari pedang baja pada umumnya.

Bahan baja wootz ini dipasok dari India, tapi mengapa pedangnya disebut pedang Damaskus?

Karena mulai dikenal saat perang salib, banyak yang kemudian mulai menyebutnya sebagai pedang Damaskus. Ini berasal dari nama ibu kota Suriah, tempat Salahuddin Al-Ayyubi meninggal dan dimakamkan.

Baca juga: Sejarah Bataviasche Nouvelles, Koran Pertama yang Terbit di Indonesia

Mampu memecah batu dan semakin runcing ke ujung

Paling Tajam di Dunia, Inilah Rahasia Kekuatan Pedang Damaskus

(foto: artfire)

Ketajaman dan kekuatan pedang menjadi faktor yang sangat mendukung dalam perang di masa itu. Bahkan pedang Damaskus juga dapat menaklukkan benda keras seperti batu.

Pedang ini bisa membelah dua benda keras dan juga padat seperti batu. Hebatnya lagi pedang ini tidak berubah jadi tumpul setelah itu.

Kriteria yang sangat diperhitungkan pada sebuah senjata adalah ketajaman dan kekuatannya. Kombinasi ini cukup sulit untuk dicapai.

Sering kali, ketika pembuat pedang meningkatkan ketajaman, maka kekuatannya berkurang.

Jika pembuat pedang meningkatkan kekuatan, maka ketajamannya akan berkurang. Tapi para ilmuwan terdahulu sudah menemukan solusi atas kedua hal ini.

Mereka mampu mengkombinasikan pedang tertajam sekaligus menjadi pedang terkuat sepanjang sejarah manusia, yaitu pedang Damaskus.

Pedang Damaskus yang asli dibentuk dengan pola air mengalir. Pedang tersebut dibentuk melengkung, makin meruncing ke ujung. 

Tidak dapat diduplikasi

Paling Tajam di Dunia, Inilah Rahasia Kekuatan Pedang Damaskus

(foto: pinterest)

Karena kekuatan dan ketajamannya, kemudian para pendekar pedang era modern mencoba menduplikasi pembuatannya. Meskipun hasilnya tidak pernah sama.

Terlepas dari kualitas bahannya, rahasia kekuatannya terletak pada teknik pembuatannya.

Sayangnya, teknik menempa yang otentik bertahap menghilang sejak abad ke-18. Salah satu sebabnya adalah karena pasang surut pasokan baja wootz dari India.

Pedang ini dibuat dengan tekstur yang berbeda dari pedang lain di masanya dan juga kelenturan bahannya luar biasa. Akan tetapi, proses pembuatan pedang ini memang dijaga kerahasiaannya oleh para pandai besi Damaskus.

Setelah perang Salib, bisa dibilang kalau teknik misterius untuk membuat pedang ini punah. Karena itu, pedang Damaskus tidak benar-benar bisa diduplikasi.

Memang di kemudian hari ada beberapa pedang baru yang tampak sangat mirip bahkan sekilas sama seperti pedang Damaskus, tapi tetap tidak dapat mencapai kualitas ketajaman dan kekuatan yang sama.