inspirasi

Mengalami Koma, Paul Amadeus Dienach Melakukan Perjalanan ke Masa Depan

Penulis:   | 

Pernahkah kamu berkeinginan untuk bisa melihat masa depan? Bagi sebagian orang, mungkin akan terasa menarik jika bisa melakukan perjalanan ke masa depan.

Itulah mengapa tidak sedikit orang yang tertarik dengan ramalan atau bahkan sampai terobsesi dengan mesin waktu.

Meskipun perjalanan ke masa depan terkesan seperti sesuatu yang susah diterima nalar, tapi sejarah telah mencatat bahwa pernah ada yang melakukannya.

Contohnya adalah Paul Amadeus Dienach dari Swiss yang mengalami koma, tapi dalam masa komanya ada sesuatu yang ajaib.

Ia seolah bisa pergi ke masa depan dan mengalami banyak hal menakjubkan.

Baca juga: Labord’s Chameleon, Bunglon Madagaskar dengan Masa Hidup Terpendek

Mulai menuliskan kisahnya setelah terbangun dari koma selama setahun

Mengalami Koma, Paul Amadeus Dienach Melakukan Perjalanan ke Masa Depan

(foto: scientificmystery)

Paul Amadeus Dienach adalah seorang pendidik dari Swiss yang pada tahun 1921 mengalami masalah kesehatan yang parah sampai membuatnya koma.

Masa komanya berlangsung satu tahun di salah satu rumah sakit di Jenewa.

Sepanjang masa koma, ada bagian dirinya yang berjalan ke masa depan. Situasi aneh yang dialaminya dikenal dengan conscious slide.

Konon ia masuk ke tubuh seorang laki-laki yang hidup pada abad ke-39 M.

Kisahnya barangkali tidak mudah untuk dipercaya oleh banyak orang. Tapi saat ia bisa tersadar dari koma, ingatannya masih jelas.

Menyadari bahwa ia sepertinya tidak punya waktu lagi, segala hal yang ia alami sepanjang masa koma ia tuliskan ke dalam catatan harian.

Catatan hariannya di kemudian hari diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Chronicles of the Future.

Tidak langsung menceritakan pengalamannya, karena tidak ingin dianggap gila

Mengalami Koma, Paul Amadeus Dienach Melakukan Perjalanan ke Masa Depan

(foto: toledolibrary)

Dalam catatannya, ia mengaku bahwa jiwanya masuk ke raga seseorang bernama Andrew Northman, laki-laki dari masa depan yang kebetulan hidup pada tahun 3906.

Andrew Northman adalah fisikawan yang mengalami sebuah kecelakaan, tapi masih bisa diselamatkan.

Meski ia sudah menuliskan pengalamannya yang luar biasa, ia tidak langsung menceritakan ke orang lain karena tidak ingin dianggap sebagai orang gila.

Sampai pada saatnya ia pindah ke Yunani karena alasan kesehatan.

Di Yunani ia menjadi pengajar bahasa Jerman dan Perancis di sebuah sekolah. Ia punya seorang murid bernama George Papahatzis.

Sebagai latihan bahasa Jerman, ia meminta muridnya menerjemahkan catatan harian ke bahasa Yunani.

Momen penerjemahan oleh muridnya itulah yang menjadi awal diterbitkannya catatan Chronicles of the Future.

Diceritakan bahwa jutaan manusia mulai membangun koloni di Mars

Mengalami Koma, Paul Amadeus Dienach Melakukan Perjalanan ke Masa Depan

(foto: thetimes)

Perlu waktu lama antara 1926-1940 agar muridnya bisa menyelesaikan penerjemahan.

Karena memang konten dari buku tersebut sangat aneh dan tidak masuk akal. Di sana ia tuliskan tentang beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi dari abad 21-39 Masehi.

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai prediksi tentang situasi masa depan manusia.

Antara tahun 2000-2300, manusia sedang berusaha mengatasi masalah kelebihan penduduk, masalah lingkungan, perekonomian, kekurangan gizi, dan perang.

Umat manusia di dunia berusaha bertahan hidup, sampai tidak punya waktu menemukan ketenangan batin atau aktivitas spiritual.

Karena masalah di bumi, kemudian tahun 2204 sebagian manusia membangun koloni di Mars.

Setelah 20 jutaan penduduk menguasai Mars, terjadilah bencana besar. Sejak saat itu, manusia tidak lagi membangun koloni di Mars.

Bencana besar kembali terjadi di bumi karena perang dunia. Mayoritas peradaban manusia luluh lantak karena perang.

Baca juga: Kapal Jung dari Jawa, Kendaraan Raksasa Simbol Kekuatan Maritim Majapahit

Kehidupan manusia di bumi jadi lebih sederhana dan tidak lagi perlu bekerja aktif

Mengalami Koma, Paul Amadeus Dienach Melakukan Perjalanan ke Masa Depan

(foto: dadubuzz)

Pada tahun 2396, terjadi perubahan drastis di dunia. Para ilmuwan dan aktivis kemanusiaan membentuk The Global Union of Nations or States. Mata uang dunia sudah tak berlaku lagi.

Setiap manusia bisa mendapat kepemilikan sumber daya alam. Kelebihan jumlah penduduk, nutrisi, iklim, ekologi sudah terpecahkan.

Tiba-tiba kehidupan manusia jadi sederhana. Manusia tidak lagi wajib bekerja aktif.

Seribu tahun kemudian pada tahun 3382, ada fenomena luar biasa yang dialami manusia terkait kehidupan spiritual.

Kemampuan manusia meningkat dalam hal kepribadian, kemampuan seni, filsafat, ilmu sains, hal-hal mistis dan lain-lain.

Segala hal di tengah masyarakat adalah gratis, entah itu rumah, pakaian, makanan, kendaraan, dan lain-lain.

Kehidupan manusia sampai abad ke-39 sangat harmonis dan tercukupi kebutuhannya

Mengalami Koma, Paul Amadeus Dienach Melakukan Perjalanan ke Masa Depan

(foto: ancient-origins)

Sampai abad ke-39, manusia sudah tidak memakai standar teknologi dan materi untuk mengukur keberhasilan. Prestasi diukur melalui faktor mental, emosional, dan spiritual.

Manusia di dunia yang jumlahnya tinggal satu milyar hanya perlu bekerja selama dua tahun seumur hidup.

Kehidupan masing-masing orang sangat harmonis dan tercukupi kebutuhannya dengan beragam produk baru.

Walau masyarakat hanya punya sedikit peraturan, tindak kriminal hampir tidak terjadi lagi. Itulah kisah perjalanan Paul Amadeus Dienach ke masa depan.

Entah benar atau tidak, tapi kisahnya menarik untuk menjadi inspirasi cerita-cerita fiksi sains.

Kamu bisa membaca sendiri di buku Chronicles of the Future yang sudah banyak salinannya secara daring. Siapa tahu, perjalanan waktu memang bisa dilakukan di masa depan.