inspirasi

Kubilai Khan, Penguasa Kekaisaran Mongolia yang Diusir dari Jawa

Penulis:   | 

Kubilai Khan menjadi pemimpin legendaris di Kekaisaran Mongolia, khususnya sebagai pendiri Dinasti Yuan yang gencar memperluas pengaruh.

Selama berkuasa, Kubilai Khan banyak melakukan ekspansi ke berbagai negara Asia, misalnya Korea, Jepang, dan Vietnam. Pulau Jawa juga menjadi target invasinya saat itu.

Meskipun terkenal dengan kecerdikan dan ambisi besar, ternyata tidak semua misinya berhasil. Saat di Jawa, bahkan ia dan pasukannya berhasil dipukul mundur kembali ke negaranya.

Baca juga: Eco Age Lifestyle, Gaya Hidup Urban yang Ramah Lingkungan

Ia banyak mendukung perdagangan dan ilmu pengetahuan

Kubilai Khan, Penguasa Kekaisaran Mongolia yang Diusir dari Jawa

(foto: wikipedia)

Salah satu prestasi besarnya setelah berdirinya Dinasti Yuan adalah memindahkan ibukota Kekaisaran Mongolia ke Beijing. Ia juga menjadi kaisar Mongol pertama yang dapat memerintah di seluruh China.

Khubilai Khan semakin ambisius memperbesar pengaruhnya. Tujuannya selain memperluas kekuasaan adalah meningkatkan perdagangan dan mendapatkan upeti dari negara-negara yang berhasil ditaklukkan.

Kubilai Khan juga banyak mendukung perdagangan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Di masa pemerintahannya, uang kertas mulai digunakan di seluruh kekaisaran.  Alfabet bahasa Mongol yang baru juga diciptakan.

Di masa kejayaan kekaisaran Mongol, pedagang China bisa bebas pergi untuk berdagang ke Eropa. Sebaliknya, bangsa Eropa yang berminat pada kain sutra juga bebas untuk membeli barang di China dengan tentram.

Banyak melakukan invasi ke bangsa lain, tapi tidak semua berhasil

Kubilai Khan, Penguasa Kekaisaran Mongolia yang Diusir dari Jawa

(foto: atlasobscura)

Terlepas dari kebijakan di dalam kekaisaran Mongolia, invasi ke bangsa lain masih tetap menjadi ambisi terbesar Kubilai Khan.

Dinasti Goryeo Korea sempat diinvasi pasukan Mongol pada tahun 1260, dan akhirnya tunduk pada Dinasti Yuan pada tahun 1273.

Setelah Kubilai Khan menjadikan Goryeo sebagai pangkalan militer, pasukan dari Korea ikut menyokong dalam setiap ekspansi Mongol ke berbagai negara Asia.

Selain Korea, ia juga berusaha menaklukkan Jepang. Menurut sejarawan Columbia University, Morris Rossabi dalam Kubilai Khan: His Life and Times, di satu sisi keputusannya memulai hubungan dengan kekaisaran Jepang adalah untuk mendapatkan reputasi yang baik di mata bangsa China.

Namun sayangnya Jepang menolak tawaran Kubilai Khan. Karena itulah, prajurit bersenjata disiapkan. Meski akhirnya upaya penyerangan ke lautan Jepang gagal karena adanya kecacatan dalam pembuatan desain kapal dan cuaca buruk.

Saat itu seluruh armada Kubilai Khan tenggelam setelah dihantam badai taifun, yang terjadi di Jepang hampir setiap bulan Juli tiap tahun.

 Belum berhasil ketika mulai melancarkan invasi ke Jawa pertama kali

 Penguasa Kekaisaran Mongolia yang Diusir dari Jawa

(foto: greelane)

Setelah dihantam di laut Jepang, Kubilai Khan tidak berhenti. Jawa pun menjadi incaran invasi pasukan Mongol berikutnya.

Tercatat pada tahun 1280, 1281, dan 1286, Kubilai Khan sempat mengirimkan utusannya ke kerajaan Singhasari. Kertanagara menolak tunduk dan justru melukai wajah prajurit utusan kekaisaran Mongol.

Arkeolog George Coedes dalam Asia Tenggara Masa Hindu menyebutkan bahwa Kertanegara merasa dirinya sudah cukup kuat dan dapat bertahan terhadap permintaan Mongol.

Pada Prasasti Camundi 1292 M juga disebutkan bahwa Kertanegara sudah puas dengan kemenangannya di semua tempat dan mampu menjadi payung pelindung seluruh Nusantara.

Merasa tidak terima, tentara Mongol kembali mengirimkan pasukan ke Jawa pada tahun 1293. Mereka sempat mendarat di Tuban dan mendirikan perkemahan di tepian Sungai Brantas.

Awalnya mereka akan menyerang Kertanegara, tapi ternyata Kertanegara sudah terbunuh saat pemberontakan Jayakatwang.

Alhasil pasukan Mongol bertemu Raden Wijaya. Di sinilah pasukan Mongol mulai dipermainkan.

Kepada Kubilai Khan, Raden Wijaya siap tunduk jika pasukan Mongol membantunya melawan Jayakatwang yang membunuh Kertanegara.

Baca juga: Perbedaan Konser, Fan Meeting, Fansign, dan Showcase, Kamu Sudah Tahu?

Pasukan Kubilai Khan dipukul mundur dari Jawa

 Penguasa Kekaisaran Mongolia yang Diusir dari Jawa

(foto: factsanddetails)

Tentara gabungan dari Raden Wijaya dan pasukan Mongol menyerang Jayakatwang. Jayakatwang berhasil dikepung mundur bersama pasukannya. Kaisar dan pasukannya merasa sudah menang.

Raden Wijaya tidak lama kemudian pulang ke Majapahit dengan alasan menyiapkan upeti untuk kaisar. Saat itu ada 200 prajurit Mongol yang mengawalnya.

Yang terjadi selanjutnya tidak pernah disangka-sangka.  Raden Wijaya berbalik menyerang prajurit Mongol yang mengawalnya.

Bahkan tentara Mongol yang berkemah dan berpesta merayakan kemenangan juga diserang tiba-tiba.

Selain soal strategi yang tidak berhasil, iklim Asia Tenggara juga disebut-sebut kurang cocok untuk bangsa Mongol. Misi gagal total, setelah itu pasukan Kubilai Khan mundur dan kembali ke daratan China.

Meski misinya tidak berhasil, pasukan Mongol sempat mengambil lebih dari 100 tawanan, daftar penduduk, peta, dan komoditas berharga.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.