inspirasi

Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

Penulis:   | 

Nabi Harun adalah seorang utusan Allah yang wajib diimani umat Islam. Di dalam daftar 25 nabi, namanya berurutan dengan Nabi Musa.

Mungkin belum semua tahu bahwa Nabi Harun diutus menjadi seorang nabi bersama dengan Nabi Musa yang merupakan saudaranya.

Karena memang keduanya diutus untuk kaum yang sama, kisahnya juga memiliki semangat juang yang  sama seperti Nabi Musa.

Mereka berdua sama-sama  diutus untuk membebaskan Bani Israil dan menghadapi Firaun di Mesir.

Baca juga: Kisah Nabi Syuaib, Diutus untuk Penduduk Madyan yang Curang

Sebelumnya, Nabi Musa berdoa agar Allah memberinya bantuan dalam urusan dakwah

Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

(foto: madeblog)

Nabi Harun lebih dulu lahir daripada Nabi Musa, jadi terhindar dari kekejaman Firaun yang ingin membunuh semua anak laki-laki pada masanya.

Saat Nabi Musa diutus menjadi nabi, Allah SWT perintahkan ke Nabi Musa pergi untuk bertemu Firaun kemudian menyampaikan risalah.

Nabi Musa menyanggupi. Tapi, sebelumnya Nabi Musa sempat berdoa agar Allah memberinya bantuan dimudahkan urusannya seperti dimuat di Alquran surat Thaha.

Karena permohonan Nabi Musa, maka Allah SWT mengangkat Nabi Harun menjadi nabi yang mendampingi dakwah Nabi Musa.

Terkenal dengan sikap santun dan fasih berbicara, Nabi Harun diangkat menjadi nabi  

Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

(foto: pinterest)

Kisah nya yang membersamai dakwah membuat Nabi Musa tidak terlalu terbebani dalam dakwah. Nabi Musa sebenarnya memilihnya bukan tanpa alasan khusus, bukan juga karena kekerabatan semata.

Sosoknya terkenal dengan kefasihannya dalam bicara. Nabi Musa mengakui kelebihan yang ada pada diri saudaranya.

Di sisi lain Nabi Musa khawatir bahwa kaumnya akan mendustakan karena kurang begitu fasih dalam menyampaikan.

Memang Nabi Harun cara bicaranya tenang, santun, dan jelas sehingga mudah untuk dipahami. Banyak orang yang senang ketika berbicara dengannya.

Bukan gaya bicaranya saja yang fasih, tapi ia pun punya pendirian yang kuat dan juga tegas. Kelebihannya itulah yang menjadikannya layak menjadi seorang juru bicara bagi Nabi Musa.

Bersama dengan Nabi Musa menemui Firaun dan tempat di mana kaumnya berada

Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

(foto: nuonline)

Pada waktu yang sudah direncanakan, ia bersama dengan Nabi Musa berangkat menuju Firaun dan kaumnya berada.

Tapi karena memang tabiat Firaun yang dikenal kejam, Nabi Musa dan Nabi Harun sempatkan berdoa pada Allah SWT agar diberi perlindungan.

Dalam Surat Thaha ayat berikutnya, keduanya diperintah langsung oleh Allah agar tidak khawatir karena Allah maha mendengar dan melihat.

Keduanya pun datang kepada Firaun dan mengatakan bahwa mereka utusan Allah dan orang yang berpaling akan disiksa.

Baca juga: Kisah Nabi Musa, Melawan Raja Firaun dan Membelah Lautan

Mengambil alih untuk memimpin umat karena Nabi Musa sedang pergi 40 hari 

Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

(foto: myedisi)

Salah satu bagian penting kisahnya adalah saat Nabi Musa mendapat wahyu Kitab Taurat. Nabi Musa selama 40 hari harus berdiam diri di Bukit Thursina.

Karena itulah selama kepergian Nabi Musa, maka amanah kepemimpinan diwakilkan pada Nabi Harun.

Ia pun memimpin dan mengawasi umat. Ternyata momen kepergian sementara Nabi Musa yang menerima wahyu justru sempat dimanfaatkan oleh sosok bernama Samiri.

Samiri pun mencoba membujuk umat agar menyembah berhala kembali seperti sebelumnya. Menyaksikan kaumnya kembali menyembah berhala, maka Nabi Harun mengingatkan.

Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu, dan sesungguhnya Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku.” (QS Thaha: 90).

Tapi upayanya tidak dipedulikan kaumnya yang tetap menyembah berhala.

Sempat mendapat teguran dari Nabi Musa karena umatnya kembali menyembah berhala

Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

(foto: muslimahdaily)

Ketika Nabi Musa kembali setelah menerima Kitab Taurat, kaumnya kembali sesat dan menyembah berhala. Nabi Harun mendapat teguran karena keadaan itu.

Nabi Harun pun menceritakan yang sebenarnya terjadi bahwa kesesatan kaumnya adalah karena Samiri. Mendengar pengakuan Nabi Harun, maka Nabi Musa pergi menemui Samiri dan meminta penjelasan.

Berhala-berhala pun dihanyutkan ke laut. Nabi Harun dan Nabi Musa kembali melanjutkan dakwah setelah mengusir Samiri.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.