inspirasi

Kisah Nabi Daud, Bisa Melunakkan Besi dan Memiliki Suara yang Merdu

Penulis:   | 

Nabi Daud adalah salah satu dari 25 nabi yang wajib diimani oleh umat Islam. Jika dirunut nasabnya, Nabi Daud termasuk dalam garis keturunan Nabi Ibrahim dan juga merupakan ayah dari Nabi Sulaiman.

Namanya disebut 16 kali di dalam kitab suci Alquran. Banyak keistimewaan yang diberikan Allah kepadanya, antara lain dalam mukjizatnya yang bisa melunakkan besi.

Ia juga terkenal memiliki suara merdu ketika membacakan kitab Zabur.

Baca juga: Mercusuar Anyer, Wisata di Titik Nol Jalan Raya Daendels yang Bersejarah

Pernah menjadi prajurit Raja Thalut dan memenangkan perang melawan Jalut

Kisah Nabi Daud, Bisa Melunakkan Besi dan Memiliki Suara yang Merdu

(foto: instrideonline)

Ada banyak hal menarik dan penuh hikmah ketika membahas kisah Nabi Daud.

Salah satu kisah yang terkenal adalah sebuah peristiwa peperangan antara pasukan Raja Thalut melawan Jalut atau Goliath yang berukuran raksasa.

Nabi Daud saat itu berposisi sebagai prajurit dari Raja Thalut dari Bani Israil. Meskipun jumlah pasukan Jalut lebih besar, tapi ia terkenal cerdik untuk mengatur strategi perang.

Ketika Jalut dan pasukannya menantang untuk duel, pasukan dari Raja Thalut belum berani menghadapi. Ternyata ia adalah satu-satunya yang berani melawan.

Allah memberi pertolongan padanya untuk menghadapi Jalut kemudian meraih kemenangan atas nama pasukan Raja Thalut. Kisah tersebut terdapat di surat Al Baqarah ayat 251.

Mendapat mukjizat bisa melunakkan besi hanya dengan menyentuh dengan tangan

Kisah Nabi Daud, Bisa Melunakkan Besi dan Memiliki Suara yang Merdu

(foto: murals)

Masih terkait dengan kepiawaiannya di medan perang, Nabi Daud juga masih memiliki mukjizat yang lain yaitu melunakkan besi.

Saat tangannya memegang potongan besi, kemudian besi akan menjadi lunak dan bisa diubah menjadi macam-macam peralatan tanpa ditempa proses pembakaran seperti pada umumnya.

Besi yang lunak dapat dijadikan baju besi yang melindungi diri di saat perang. Alquran surat Saba’ ayat 10-11 juga memuat kisah mukjizat Nabi Daud yang dapat melunakkan besi.

“’Dan sesungguhnya Kami telah berikan pada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman) ‘wahai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang kali bersama dengan Daud dan Kami lunakkan besi untuknya. (Yaitu) ciptakanlah baju besi yang besar, ukurlah anyamannya, dan kerjakan amalan saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kau kerjakan’.”

Baca juga: Sejarah Perang Yarmuk, Ketika Bizantium Takluk pada Pasukan Muslim

Memiliki suara merdu yang menenangkan dan menyembuhkan orang sakit

Kisah Nabi Daud, Bisa Melunakkan Besi dan Memiliki Suara yang Merdu

(foto: unitedwithisrael)

Setelah kemenangan, Nabi Daud ditunjuk untuk menjadi raja kemudian Allah mengangkatnya menjadi seorang nabi.

Tidak hanya menjadi raja untuk kaum Bani Israil yang pandai mengatur strategi perang, ia juga diberi beberapa keistimewaan dan ilmu yang luas untuk menjalankan peran kenabian.

Keistimewaannya terlihat dalam salah satu mukjizatnya yaitu memiliki suara merdu. Ketika beliau melantunkan bacaan kitab Zabur, orang yang sakit pun akan sembuh.

Lantunan ayat-ayat kitab Zabur dengan suara merdunya bahkan menjadikan hembusan angin lebih tenang dan aliran sungai berhenti sejenak.

Allah pun menundukkan burung dan pegunungan untuk bertasbih bersama dengan Nabi Daud. Keajaiban seperti itu adalah sebuah mukjizat yang hanya diberikan oleh Allah untuk Nabi Daud saja.

Banyak umat Islam, Yahudi, dan Nasrani yang berziarah ke makamnya di Yerusalem

Kisah Nabi Daud, Bisa Melunakkan Besi dan Memiliki Suara yang Merdu

(foto: seetheholyland)

Keteladanannya tidak hanya ditunjukkan di medan perang saja, tapi juga sebagai seorang ayah. Beliau sempat mengajak Sulaiman, putranya sebelum menjadi nabi untuk membangun sebuah tempat suci.

Tempat suci yang pembangunannya diselesaikan pada masa Nabi Sulaiman disebut dengan Baitul Maqdis yang pernah menjadi kiblat umat Islam. Baitul Maqdis kini dikenal dengan Masjidil Aqsha.

Nabi Daud memimpin kaum Bani Israil dalam waktu kurang lebih 40 tahun lamanya sampai wafat di usia ke-100 tahun.

Makamnya berada di wilayah Bukit Zion, Yerusalem dan sering didatangi umat Islam, Yahudi, dan Nasrani dari seluruh dunia yang ingin berziarah.