inspirasi

Dipakai Ilmuwan Muslim, Begini Sejarah Kamera Pertama di Dunia

Penulis:   | 

Pada era digital seperti sekarang, foto bukan sesuatu yang asing lagi. Bicara soal aktivitas fotografi, pastinya tidak terlepas dari alat berupa kamera.

Alat untuk mengambil gambar ini  termasuk sebuah penemuan manusia yang dapat mengubah dunia karena berpengaruh pada teknologi alat-alat optik lainnya.

Melalui jepretannya, berbagai momen dapat diabadikan oleh manusia. Teknologinya sekarang juga sudah banyak berkembang di dunia. Menyatu dengan gawai, tentunya jauh lebih praktis dibanding versi awal.

Banyak hal menarik dari sejarah penciptaannya, termasuk istilahnya yang ternyata berasal dari bahasa Arab qamara.

Baca juga: Berusia 1.400 Tahun, Sumur Raumah Peninggalan Utsman bin Affan Masih Berfungsi

Teori tentangnya sudah pernah ditulis pada tahun 400 SM

Dipakai oleh Ilmuwan Muslim, Begini Sejarah Kamera Pertama di Dunia

(foto: wikipedia)

Segala macam alat yang digunakan manusia sehari-hari, pasti memiliki sejarah penemuan yang panjang.

Alat yang sekarang sudah canggih, dahulu pernah ada orang pertama yang menciptakan. Contohnya kamera, yang idenya sudah muncul kira-kira empat abad sebelum memasuki tahun Masehi.

Tercatat dalam naskah kuno dari filsuf China dan juga dalam catatan Aristoteles, teori tentang alat ini sudah pernah tercetuskan tahun 400 SM. Tapi saat itu baru teorinya saja.

Memasuki abad ke-10, pertama kali kamera diciptakan oleh Ibnu Haytham, seorang ilmuwan Muslim asal Iraq.

Eksperimen Ibnu Haytham berhasil menemukan cara kerja kamera obscura

Dipakai oleh Ilmuwan Muslim, Begini Sejarah Kamera Pertama di Dunia

(foto: pixabay)

Ibnu Haytham atau Alhazen tidak mengklaim dirinya sebagai penemu kamera, tapi melalui eksperimennya berhasil ditemukan gagasan kamera pertama atau kamera obscura.

Dengan kamera obscura, cahaya dapat dimanfaatkan untuk proyeksi gambar di permukaan datar. Ibnu Haytham mengembangkannya sekaligus mempelajari cara kerja mata sehingga bisa melihat.

Kamera obscura yang dibuatnya juga disebut kamera lubang jarum. Pada beberapa catatan eksperimennya, Ibnu Haytham menyebutkan ‘al bayt al muthlim’ yang artinya ruang gelap.

Cara kerjanya yang lengkap pernah ditulis dalam sebuah karya fenomenal Ibnu Haytham yaitu Kitab Al Manazir.

Baca juga: Ilha da Queimada Grande, Pulau Ular yang Tidak Boleh Dimasuki Manusia

Ilmuwan Eropa mulai mengenal dan mengembangkannya pada abad ke-16

Dipakai oleh Ilmuwan Muslim, Begini Sejarah Kamera Pertama di Dunia

(foto: pixabay)

Kamera obscura yang sebelumnya telah ditemukan prinsip kerjanya oleh Ibnu Haytham baru dikenal oleh Eropa sekitar lima abad kemudian.

Ilmuwan Italia, Gerolamo Cardano yang terinspirasi pemikiran Ibnu Haytham mengganti lubang bidikan lensa. Pemakaian lensanya pada abad ke-16 juga dilakukan oleh Giovanni Batista della Porta.

Ada lagi catatan yang menyebut bahwa pada abad ke-16 kamera obscura dikenal dan dikembangkan Eropa oleh Joseph Kepler.

Sejak saat itu, alat ini sudah bisa memperbesar ukuran proyeksi gambar sebagaimana prinsip yang dipakai dalam dunia fotografi modern.

Hasil bidikannya berupa foto yang permanen pertama kali diabadikan Joseph Nicephore Niepce pada tahun 1827 di Prancis.

Perkembangannya memang melibatkan sangat banyak tokoh ilmuwan dari berbagai negara di dunia.

Eksperimen kamera obscura oleh Ibnu Haytham dinilai mengubah dunia

Dipakai oleh Ilmuwan Muslim, Begini Sejarah Kamera Pertama di Dunia

(foto: pixabay)

Tidak hanya berhenti di satu eksperimen, dari penemuan kamera obscura juga menginspirasi ilmuwan lain, yakni Ibnu Firnas dari Spanyol untuk menciptakan kacamata.

Meskipun banyak inovasi tentang kamera dikembangkan, tapi kamera obscura yang diciptakan Ibnu Haytham tetap dinilai mengubah dunia.

Salah satu versinya dipakai saat Perang Dunia I sebagai alat untuk mengamati pesawat terbang dan mengukur kinerja tentara.

Kemudian saat Perang Dunia II, kamera obscura pun dipakai sebagai alat pemeriksa ketepatan navigasi di perangkat radio.

Seiring kemajuan peradaban dan kebutuhan manusia, teknologinya terus berkembang. Untuk produksinya secara masal dan bisa digunakan oleh masyarakat berkembang dari Amerika Serikat pada abad ke-20.