lifestyle

Apa Body Shaming, Ini Ciri, Dampak Buruk, & Cara Mengatasi

Penulis:   | 

Mengenal Body Shaming – Semua manusia di bumi ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dalam soal fisik maupun non fisik.

Namun, yang paling terlihat jelas adalah kelebihan dan kekurangan fisik seperti gemuk, kurus, hidung mancung, hidung pesek, badan pendek, badan tinggi, dan lain sebagainya.

Tidak ada masalah jika seseorang memiliki kelebihan dalam urusan fisik. Akan tetapi, jika mengenai kekurangan, maka sering kali terjadi body shaming.

Istilah body shaming mungkin kerap terdengar di dalam dunia nyata maupun media sosial. Lantas apa sih body shaming?

Baca juga: 12 Model Rambut Pendek Wanita, Bisa Menutupi Wajah Tembem

Apa itu body shaming?

Ciri-Ciri Body Shaming, Dampak Buruk serta Cara Mengatasinya

(foto: istockphoto)

Body shaming merupakan sebuah tindakan mencela fisik seseorang yang tengah memiliki kekurangan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Umumnya, body shaming dilontarkan untuk menghina kekurangan fisik seseorang tanpa memedulikan bagaimana perasaannya.

Tindakan ini kerap dilakukan oleh seseorang yang menganggap dirinya paling sempurna dan tidak memiliki kekurangan fisik sedikit pun, padahal semua manusia di dunia memiliki kelebihan dan kekurangan, tanpa terkecuali.

Mereka tidak tahu bahwa tindakan ini bisa membuat perasaan seseorang terluka.

Tidak hanya itu saja, seseorang yang mendapatkan perlakuan ini juga akan merasa stres, bahkan yang lebih parah lagi bisa membuat mereka mengalami sakit mental.

Tidak menutup kemungkinan, jika penyakit mental tersebut tidak segera dihilangkan, maka bisa terjadi hal yang lebih buruk lagi yakni bunuh diri.

Ciri-ciri perilaku body shaming

Ciri-Ciri Body Shaming, Dampak Buruk serta Cara Mengatasinya

(foto: adobe.stock)

Seseorang yang gemar sekali melakukan tindakan mencela, terkadang mereka tidak sadar bahwa tindakan mereka masuk ke dalam kategori body shaming.

Mereka berpikir bahwa ucapan tersebut hanya iseng dan main-main saja, padahal menyakitkan orang lain.

Tidak hanya itu, seorang pelaku body shaming kerap mengolok-olok bentuk fisik orang lain disertai dengan gelak tawa yang mereka pikir itu hanya sebuah lelucon untuk mencairkan suasana.

Mereka tidak tahu bahwa candaan tersebut merupakan sebuah tindakan yang menyakitkan.

Tidak sedikit juga pelaku membiarkan orang lain mengomentari fisik seseorang di depannya. Walaupun tidak turut mengucapkan satu kata pun, tapi itu juga termasuk ke dalam kategori body shaming.

Dampak body shaming

Dampak

(foto: istock.photo)

Mungkin kamu termasuk seseorang yang pernah melakukan body shaming terhadap orang lain, khususnya orang terdekat tanpa kamu sadari.

Untuk itu cobalah berhenti melakukannya. Sebab, tindakan ini dapat berdampak buruk bagi seseorang yang mendapat perlakuan tersebut.

1. Turunnya rasa percaya diri

Dampak pertama yang akan berpengaruh pada korban adalah turunnya rasa percaya diri.

Rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam kehidupan seseorang, sebab sesuatu yang dilakukan tidak akan berjalan lancar jika tidak dilakukan dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Saat seseorang memiliki kekurangan pada fisiknya, ia akan kehilangan kepercayaan diri, serta takut dipandang sebelah mata oleh orang lain.

Apalagi jika mendapat perlakukan body shaming dari orang lain maupun orang terdekat, rasa percaya diri tersebut akan semakin menurun.

Jika terus dibiarkan, korban yang kehilangan rasa percaya dirinya akan selalu menyalahkan bentuk fisiknya sendiri, bahkan menyalahkan takdir yang diberikan oleh sang pencipta.

Oleh sebab itu, sebagai orang terdekat, hendaknya kita selalu meningkatkan rasa percaya diri orang yang kita cinta dan berhenti melakukan tindakan ini.

2. Menyebabkan depresi

Selain bisa menyebabkan turunnya rasa percaya diri, body shaming atau komentar buruk terhadap penampilan fisik juga bisa menyebabkan depresi.

Bagaimana tidak, setelah bersusah payah merawat diri dan menutupi kekurangan fisik, tapi masih mendapatkan komentar buruk, tentu akan mengakibatkan rasa malu hingga depresi.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang mengalami depresi akan melakukan hal berbahaya demi menutupi rasa malunya.

3. Makan lebih banyak

Mendapatkan komentar buruk terhadap fisik secara terus menerus bisa membuat pikiran menjadi semakin stres.

Akibatnya, timbul nafsu makan secara berlebihan dan selalu ingin makan saat pikiran sedang kalut.

Hal ini menyebabkan naiknya berat badan, dan lebih parahnya lagi bisa menyebabkan obesitas.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa seseorang yang sedang mengalami stres akibat masalah menumpuk, dapat memicu obesitas karena mereka berpikir hanya makanan yang bisa mengerti perasaannya.

4. Fobia sosial

Fobia sosial merupakan istilah lain dari kecemasan sosial yang dirasakan oleh seseorang setelah mendapatkan komentar buruk dari orang lain secara berlebihan, terutama komentar buruk pada fisik.

Hal ini menyebabkan si korban akan mengisolasi diri dan tidak mau bertemu dengan orang lain.

Ia akan menghindar dari interaksi sosial dan lebih memilih untuk berdiam diri di dalam rumah. Sebab, mereka takut mendapatkan perlakuan body shaming jika bertemu dengan orang lain.

5. Merasa kesepian

Saat seseorang menerima perlakuan body shaming, ia akan merasa bahwa tidak ada satu orang pun, bahkan dirinya sendiri yang mau mendukungnya.

Hal ini menyebabkan rasa kesepian yang muncul dalam diri karena merasa bahwa ia tidak pantas bersama siapa pun karena kekurangan fisiknya.

6. Menyakiti diri sendiri

Dampak paling buruk ketika seseorang mendapatkan perlakukan body shaming adalah menyakiti diri sendiri, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Rasa depresi, fobia sosial, kesepian, serta menurunnya rasa percaya diri dapat mengakibatkan korban nekat melakukan hal berbahaya yang dapat menyakiti diri sendiri.

Bahkan, tindakan lebih parah ialah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup alias bunuh diri.

Hal ini dikarenakan, rasa malu yang terus menerus menghantui pikiran mereka akibat fisik yang tidak sempurna. Sehingga, bunuh diri dianggap solusi tepat untuk lari dari rasa malu tersebut.

Dari beberapa dampak buruk di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa body shaming merupakan perilaku buruk yang bisa menyebabkan hidup orang lain menderita.

Tidak hanya itu, tindakan tersebut bisa saja membuat orang lain nekat mengakhiri hidup secara sia-sia.

Baca juga: Mengenal Sugar Glider, Fakta Unik dan Cara Merawat

Cara mengatasi  

Cara mengatasi  

(foto: istockphoto)

Namun, jika kamu termasuk korban, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan agar terhindar dari dampak buruk di atas.

1. Mengalihkan topik pembicaraan

Ketika kamu sedang asyik bercengkerama bersama teman mengenai suatu hal, namun tiba-tiba temanmu mengarah pada ucapan yang justru lebih mengomentari fisikmu, maka hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengganti topik pembicaraan.

Alihkan konsentrasi temanmu pada satu topik yang sedang hangat, misalkan seputar gosip artis, tren fesyen yang sedang hits, atau topik lainnya sehingga temanmu lupa tentang ucapan body shaming sebelumnya.

2. Menjadi diri sendiri

Mengatasi body shaming selanjutnya adalah selalu menjadi diri sendiri. Misalnya, temanmu mengomentari badanmu yang gemuk, sebaiknya dengarkan saja.

Akan tetapi, jangan berusaha untuk mengubah penampilanmu dengan cara menyiksa dirimu sendiri. Ada baiknya jika kamu lebih mencintai tubuhmu dan tidak perlu mengikuti perkataan orang lain.

3. Selalu yakin bahwa tidak ada manusia yang sempurna

Ketika orang mengomentari bentuk fisikmu, selalu tanamkan dalam hati dan pikiranmu bahwa ia juga memiliki kekurangan, sebab tidak ada manusia yang sempurna, sekalipun orang tersebut terlihat memiliki rupa cantik dan fisik hampir sempurna.

Selain itu, kamu harus bisa menonjolkan kelebihanmu kepada orang lain agar mereka tidak melakukan body shaming lagi terhadapmu.

Demikianlah pembahasan tentang body shaming, mulai dari ciri-ciri, dampak buruk hingga cara untuk mengatasinya.

Jika kamu termasuk pelaku tindakan mencela ini, maka stop mulai sekarang. Namun, jika kamu termasuk korban, tetap semangat dan selalu cintai dirimu sendiri.

Cara menghindarkan diri agar tidak menjadi pelaku body shaming

anak kecil

(foto: pixabay/mintchipdesigns)

Body shaming bisa dialami oleh siapa saja. Begitu juga sebaliknya, siapa pun juga tanpa sadar bisa menjadi pelaku body shaming yang merugikan orang lain.

Untuk itu, kamu perlu berhati-hati agar tidak sampai melakukan perbuatan semacam itu. Berikut cara yang bisa kamu lakukan.

1. Tidak sembarangan memberi julukan ke orang lain

Hal ini mungkin kamu lakukan tanpa sadar. Memberi julukan ke orang lain juga bisa termasuk dalam body shaming, jika julukan itu berkaitan dengan kondisi fisik.

Bahkan walau seseorang itu adalah teman dekatmu, tetap saja jangan memberinya julukan yang buruk.

Alih-alih memberi julukan, panggil dia dengan namanya. Sebab, memberi julukan yang tidak disukai oleh orang yang bersangkutan bisa menyebabkan rasa sakit hati.

2. Saling menghargai

Kita tidak tahu apa saja yang telah dilalui oleh seseorang selam hidupnya, entah itu kesulitan dan hal-hal sedih lainnya.

Begitu juga dengan alasan mengapa orang terebut memiliki fisik yang dianggap tidak ideal. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menghargai orang lain.

Bisa jadi, orang yang kamu body shaming-i ternyata memiliki alasan menyakitkan mengapa bisa memiliki fisik semacam itu.

Untuk itu, jadilah manusia beradab dengan menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain.

3. Fokus melakukan hal positif

Alih-alih fokus pada kekurangan yang dimiliki orang lain, sebaiknya fokuslah pada hal-hal positif.

Terlalu memikirkan kekurangan orang lain tidak akan membuatmu lebih baik. Pahamilah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Oleh sebab itu, sibukkanlah dirimu dengan melakukan hal yang positif dan lupakan kekurangan orang lain, dalam hal ini kekurangan fisik.

Kamu juga harus ingat bahwa tidak ada keuntungan khusus yang akan kamu dapatkan dengan melakukan body shaming ke orang lain.

Jadi, bukankah lebih baik menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain daripada jadi orang yang menyebalkan?

4. Berpikir sebelum berucap

Cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan introspeksi diri. Coba pikirkan sekali lagi, apakah selama ini kamu adalah tipe orang yang terlalu blak-blakan saat berbicara kepada orang lain?

Bersifat jujur dan apa adanya memang bisa menjadi kelebihan namun ingatlah bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Jika kamu terlalu blak-blakan dalam mengutarakan pendapat bisa jadi ada orang yang tersinggung dengan pendapatmu, terutama jika tanpa sadar itu mengarah pada body shaming.

Untuk itu mulai sekarang, sebelum melontarkan kata-kata, saringlah terlebih dahulu, pikirkan lagi apakah hal itu akan menyakiti perasaan orang lain.

Cara ini memang membutuhkan waktu, namun teruslah berjuang.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.