inspirasi

4 Fakta tentang Anubis, Sang Dewa Kematian dari Mesir Kuno

Penulis:   | 

Jika berbicara tentang sejarah Mesir kuno, sepertinya kebanyakan orang sudah tidak asing dengan nama raja Firaun yang dikenal melampaui batas. Tapi apakah kamu pernah mendengar tentang Anubis?

Mungkin kamu sudah pernah menyaksikan patung manusia dengan kepala anjing yang muncul di film-film atau video yang mengisahkan sejarah Mesir kuno. Seperti itulah bentuk Anubis.

Perannya sebagai Dewa Kematian membuat banyak manusia zaman dulu di Mesir kuno merasa takut bila harus menghadapinya.

Berdasarkan kepercayaan Mesir kuno, ia adalah sosok dewa yang menjadi lambang kematian. Itulah mengapa, banyak bentuk peti mumi juga dibuat mirip Anubis.

Baca juga: Asal-usul Kota Makassar, Dari Cahaya Putih yang Muncul di Pantai

1. Sosoknya cukup familiar dalam dunia seni di Mesir

4 Fakta tentang Anubis, Sang Dewa Kematian dari Mesir Kuno

(foto: wikipedia)

Anubis bukan manusia ataupun hewan, melainkan salah satu sosok dewa yang diyakini oleh masyarakat Mesir kuno.

Sejak dulu ia cukup banyak dimunculkan pada seni rupa dan patung Mesir kuno.

Beberapa golongan keturunan Yunani-Mesir juga mengenalnya. Seiring perkembangan sejarah Mesir, hampir selalu didapati hasil karya seniman yang menampilkan dewa Anubis.

Bukan hanya di Mesir, Seni yang terkait Anubis pun bisa ditemukan di banyak museum di dunia.

Contohnya adalah di Amerika, tepatnya Metropolitan Museum of Art New York yang memperlihatkan patung dewa berkepala anjing berambut panjang dan juga di British Museum London yang menampilkan patung perunggu dengan gelang kaki dan lengan.

2. Sebagai dewa kematian dan memiliki peran untuk ‘menimbang hati’

4 Fakta tentang Anubis, Sang Dewa Kematian dari Mesir Kuno

(foto: michi)

Keberadaannya memainkan banyak peran sekaligus dalam cerita mitologi di Mesir Kuno. Sifatnya antara baik dan jahat sekaligus.

Mayoritas perannya terkait dengan ajal atau peristiwa kematian. Salah satu di antara banyak perannya yang sering disebut-sebut adalah untuk ‘menimbang hati’.

Orang-orang Mesir kuno memiliki kepercayaan bahwa ia menuntun banyak jiwa yang telah mati untuk menuju ke alam baka.

Tapi, saat sudah sampai di suatu tempat semacam bangsal kematian, deretan jiwa yang dibawanya akan ditimbang terlebih dahulu.

Ada juga yang menyebut bahwa yang ditimbang adalah hatinya. Jika hatinya termasuk ringan, maka segera diantar menuju ke alam baka.

Untuk yang hatinya termasuk berat saat ditimbang, maka akan segera ditelan jiwanya oleh Ammut yang merupakan iblis wanita.

Terkait perannya sebagai dewa kematian, ia juga sosok dewa yang digambarkan paling awal pada dinding makam dan juga dipanggil namanya untuk menjadi perlindungan ke orang-orang yang sudah mati.

Baca juga: Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

3. Pada zaman modern masih digambarkan sebagai sosok yang jahat

4 Fakta tentang Anubis, Sang Dewa Kematian dari Mesir Kuno

(foto: historicaleve)

Seperti apa kira-kira sosoknya digambarkan pada era modern? Ternyata ia lebih cenderung mirip iblis dalam pandangan masyarakat.

Walau pada mulanya ia adalah sosok dewa bijaksana dalam keyakinan Mesir kuno tentang kehidupan setelah mati.

Sosok patung dewa Anubis masih sering dipamerkan di beberapa museum di Mesir.

Pada zaman modern pun, patung-patungnya sering digambarkan sebagai salah satu sosok kuat sekaligus menakutkan.

Bukan ciri fisiknya yang mengerikan, tapi karakternya pun lekat dengan kekejaman.

Meskipun dikenal dalam mitologi Mesir kuno sebagai sosok dewa kematian, tapi ternyata pada mitologi klasik, sifatnya punya reputasi yang baik untuk membentuk moral.

4. Berwujud seperti binatang yang menjaga bangunan makam Tutankhamun

Sang Dewa Kematian dari Mesir Kuno

(foto: pinterest)

Saat proses penemuan yang terkenal di makam Tutankhamun, kuil Anubis pun ditemukan. Lokasinya adalah di sela-sela benda kuburan.

Patungnya yang dilukiskan berbentuk hewan unik melekat di atap kuil.

Kuil Anubis sendiri adalah suatu objek yang dianggap luar biasa di kompleks makam Tutankhamun.

Patungnya dibuat dari bahan kayu dan mendeskripsikan sosok Dewa Kematian berbentuk serigala yang tingginya 3 kaki.

Posisi patungnya terlihat jongkok di sebelah pintu gerbang. Hal tersebut dihubungkan dengan perannya dalam kisah mitologi di Mesir kuno, yakni untuk bisa menjaga arwah orang yang mati dan sudah ada di alam lain setelah dunia.

Selain terkait dengan orang yang sudah mati, perannya juga terkait dengan hukuman ke manusia di dunia yang telah melanggar di makam  yang dianggap suci.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.