inspirasi

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

Penulis:   | 

Masyarakat Jawa memang sejak dulu memiliki tradisi yang luhur tentang budaya dan kesenian. Salah satu contoh warisan budaya nenek moyang Jawa adalah Tembang Macapat.

Tembang Macapat diperkirakan muncul pertama kali pada masa akhir Kerajaan Majapahit dan berkembang di zaman Wali Songo.

Tapi hal itu hanya berlaku di Jawa Tengah, sedangkan sejarah Macapat juga dikenal di tanah Sunda, Bali, dan sebagian Kalimantan.

Macapat yang di dalamnya memiliki nilai-nilai keindahan dan filosofi kehidupan yang tinggi sebenarnya bukan merupakan judul sebuah tembang atau lagu, melainkan salah satu jenis puisi Jawa tradisional.

Namanya pun disebut-sebut merupakan singkatan dari maca papat papat atau membaca empat empat, karena itulah Macapat diartikan juga sebagai jenis tembang yang dilagukan dengan jeda di setiap 4 (empat) suku kata.

Nama-nama tembang Macapat ada 11 dan masing-masing memiliki makna yang menggambarkan proses kehidupan manusia dari lahir sampai mati. Inilah 11 macam tembang Macapat.

Baca juga: Sejarah Sunan Bonang, Dakwah Islam Lewat Sastra dan Gamelan

1. Maskumambang

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Tembang Maskumambang menceritakan tentang tahap paling awal dalam kehidupan manusia. Maskumambang sendiri berasal dari kata mas dan kumambang yang artinya emas terapung.

Maskumambang menjadi lambang seorang anak atau bayi yang masih berada di dalam rahim ibu.

Tembang Maskumambang kebanyakan berisi nasihat atau harapan agar seorang anak berbakti pada orang tua.

2. Mijil

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Tembang Mijil berisi kisah tentang anak yang lahir ke dunia setelah dikandung oleh ibunya. Kata Mijil adalah berasal dari istilah dalam bahasa Jawa yaitu wijil yang berarti lahir atau keluar.

Macapat Mijil banyak dilantunkan untuk memberikan nasihat atau ajaran yang baik pada manusia, khususnya anak-anak, agar kuat menjalani segala takdir kehidupan.

3. Sinom

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Sinom dalam bahasa Jawa berarti daun muda. Ada yang mengartikannya sebagai jamu yang dibuat dari bahan daun yang masih muda.

Di sebagian daerah, sinom adalah daun asam Jawa (Tamarindus indica) yang masih muda.

Sinom juga dimaknai sebagai isih enom atau masih muda. Macapat Sinom melambangkan usia muda yang terasa indah.

Masa muda juga penuh harapan dan cita-cita yang menggebu. Tembang Sinom juga berisi banyak nasihat, persahabatan, dan kehidupan sosial yang penuh keramahan.

4. Kinanthi

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Kinanthi berasal dari kata dasar kanthi yang dalam bahasa Indonesia artinya bimbing atau tuntun, sedangkan Kinanthi artinya dibimbing atau dituntun.

Dalam tembang Kinanthi terkandung makna bahwa manusia menuju dewasa butuh bimbingan atau tuntunan menuju ke jalan yang lurus.

Kinanthi dinyanyikan untuk memberi sebuah nasihat dan cerita yang yang bermuatan kasih sayang.

5. Asmarandana

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Asmarandana adalah berasal dari dua kata, yaitu asmara dan dahana yang berarti api. Jadi, tembang ini berarti seputar api asmara atau cinta romantis antar manusia.

Tembang yang satu ini menceritakan tentang perjalanan manusia yang sedang ada di tahap memadu kasih bersama pasangannya.

Asmarandana pada umumnya menggambarkan tentang perasaan yang bahagia sekaligus gelisah karena cinta.

Baca juga: Bukit Baginde, Batu Granit Raksasa di Belitung Sejak Zaman Purba

6. Gambuh

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Tembang Gambuh adalah lanjutan dari Asmarandana. Setelah merasa api asmara sampai kepada keyakinan cocok atau merasa berjodoh, selanjutnya adalah proses penyatuan kedua pihak.

Gambuh menceritakan tentang seorang yang sudah bertemu dengan pasangan hidup.

Tembang Gambuh dipakai untuk bisa menyampaikan nasihat dan cerita kehidupan setelah menikah, misalnya soal persaudaraan, kebersamaan, dan toleransi.

7. Dhandhanggula

Makna Tembang Macapat, Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Nama tembang Dhandhanggula asalnya dari dhandhang yang artinya mengharap.

Tapi ada juga yang menyebutkan asalnya dari kata gegadhangan yang artinya harapan, angan-angan, atau, cita-cita.

Sementara itu, gula menjelaskan tentang perasaan indah, bahagia, dan manis seperti gula.

Macapat Dhandhanggula punya makna tentang harapan kepada sesuatu indah di dunia.

Dhandanggula umumnya dinyanyikan sebagai pembuka dan menjabarkan beberapa ajaran tentang kebaikan dan ungkapan cinta atau kebahagiaan.

8. Durma

 Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Tembang Durma biasa dipakai untuk menggambarkan tentang sifat-sifat manusia yang penuh amarah, pemberontakan, dan hawa nafsu berperang.

Durma juga menunjukkan sifat manusia yang serakah, sombong, terbawa nafsu, dan semena-mena kepada sesama.

Durma juga dimaknai dengan singkatan munduring tata karma atau mundurnya tata krama. Durma juga berisi banyak nasihat supaya manusia hati-hati ketika meniti kehidupannya.

9. Pangkur

 Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Pangkur diyakini memiliki arti yang sama seperti kata mungkur yang berarti undur diri. Tembang Pangkur menjelaskan tentang manusia lanjut usia yang sudah banyak mengalami penurunan fisik.

Tidak seperti waktu muda, kondisi badan saat lanjut usia sudah lemah dan tidak kuat lagi.

Pangkur banyak dilantunkan orang Jawa untuk pitutur atau nasihat yang cara penyampaiannya dengan lemah lembut.

10. Megatruh

 Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Tembang Megatruh adalah dari megat dan ruh. Megat artinya memisah dan ruh artinya nyawa.

Jadi Megatruh bisa diartikan  sebagai proses pisahnya nyawa dari tubuh manusia. Tembang Megatruh menceritakan tentang manusia yang mengalami proses kematian.

Megatruh juga berisi nasihat supaya setiap orang persiapkan dirinya sebelum mati dan tidak bisa kembali ke dunia.

Megatruh biasa dilantunkan untuk menjelaskan penyesalan, kesedihan, atau suasana duka.

11. Pocung

 Tentang Manusia dari Lahir sampai Mati

(foto: pixabay)

Tembang Macapat terakhir adalah Pocung. Kata pocung dimaknai sebagai manusia yang meninggal dan sudah ada di dalam kubur.

Pocung adalah ibarat tahapan yang terakhir di dalam hidup manusia.

Tembang Pocung umumnya menceritakan tentang hal-hal jenaka, menghibur, tapi tetap berisi nasihat yang bijak menyelaraskan antara kehidupan dunia dan akhirat dan tentunya antara manusia dan Tuhan.

Itulah penjelasan tentang tembang Macapat Jawa lengkap beserta maknanya. Mudah-mudahan memberi wawasan baru yang bermanfaat.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.