inspirasi

Uniknya Fly Geyser, Air Mancur Fenomenal yang Memancar dari Batu Warna-warni

Penulis:   | 

Ada beberapa tempat di dunia yang terlihat unik dan menakjubkan. Misalnya Fly Geyser, sebuah mata air panas yang secara berkala menyembur ke permukaan.

Uniknya, Fly Geyser dari jauh terlihat berwarna warni yang seperti pelangi. Karena tampilannya tampak indah di dalam foto, banyak orang yang kemudian ingin membuktikan sendiri untuk melihat langsung.

Jauh dari lokasi strategis untuk wisata, sebenarnya Fly Geyser berawal dari pekerjaan mengebor sumur untuk mengaliri lahan pertanian.

Baca juga: Kisah kaum Madyan, Umat Nabi Syuaib yang Diazab Karena Berbuat Curang

Berawal dari pengeboran sumber mata air untuk mengaliri lahan pertanian

Uniknya Fly Geyser, Air Mancur Fenomenal yang Memancar dari Batu Warna-warni

(foto: pinterest)

Lokasinya berada di Washoe County, Nevada, Amerika Serikat.  Warna-warni yang terlihat memanjakan mata berasal dari kandungan macam-macam mineral.

Meskipun tidak terbentuk secara alami, tapi Fly Geyser menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. Jika bukan berupa fenomena alam, lalu bagaimana proses terbentuknya?

Pada tahun 1916, pernah dilakukan pencarian mata air melalui pengeboran sumur di kawasan irigasi Black Rock Desert. Proses pengeboran pun dilaksanakan sesuai prosedur agar air bisa keluar.

Begitu selesai, ternyata yang keluar dari sumbernya adalah air panas. Meskipun airnya keluar, tapi tidak bisa dimanfaatkan sesuai rencana awal, yaitu untuk mengairi ladang pertanian. Karena itu, proyek pengeboran sumur dihentikan.

Pernah dijadikan tempat proyek perusahaan yang mencari sumber energi panas bumi

Uniknya Fly Geyser, Air Mancur Fenomenal yang Memancar dari Batu Warna-warni

(foto: boredpanda)

Setelah akhirnya ditinggalkan oleh orang-orang yang mengebor, puluhan tahun berselang sampai 1964, ada suatu perusahaan yang membuat proyek di tempat yang sama.

Perusahaan ingin mencari sumber energi dari panas bumi. Tapi ternyata proyek dari perusahaan tidak bisa dilanjutkan karena suhu panas di titik yang kini menjadi Fly Geyser tidak cukup tinggi untuk energi geotermal yang dibutuhkan.

Karena perusahaan tidak mendapat hasil yang diinginkan, lokasi pengeboran pun segera ditinggalkan. Tapi bagian pancaran airnya tidak ditutup atau disegel.

Selang beberapa tahun setelah ditinggalkan karena pekerjaan yang gagal, ternyata muncul fenomena yang unik. Semburan air panas dengan beberapa kandungan belerang dan besi membentuk warna seperti pelangi.

Baca juga: Nautilus House, Rumah Berbentuk Cangkang Siput Raksasa yang Ramah Lingkungan

Pancaran air dan gundukan berwarna-warni terlihat mencolok dibandingkan daerah sekitarnya

Uniknya Fly Geyser, Air Mancur Fenomenal yang Memancar dari Batu Warna-warni

(foto: curlytales)

Pancaran air yang tidak disegel kemudian bisa bergerak seperti air mancur yang bergerak ke atas 1-2 m. Saat kandungan mineral menempel di gundukan batuan, dari jauh terlihat warna-warni menarik.

Selain dari mineral yang terkandung, warna-warni juga muncul karena ganggang yang tumbuh di atas batu. Makin lama terlihat seperti benda asing mirip bukit yang tampak mencolok dibanding daerah sekitarnya.

Air panas yang menyembur terlihat seperti terbang, sehingga disebut Fly Geyser. Air yang terus memancar kemudian menjadi sebuah kolam mengelilingi lokasi Fly Geyser.

Banyak orang yang menjadi penasaran ingin melihat langsung yang kini menjadi lokasi wisata.

Awalnya merupakan properti milik pribadi, dan baru dibuka untuk umum pada tahun 2018

Uniknya Fly Geyser, Air Mancur Fenomenal yang Memancar dari Batu Warna-warni

(foto: zmescience)

Awalnya tempat ini belum dibuka untuk umum karena merupakan properti pribadi milik Todd Jacksick. Untuk menikmati pemandangannya, para pengunjung dapat melihat dari jarak yang sudah ditentukan.

Dahulu, daerah sekitarnya ditutup dengan pagar besi berduri dan gerbangnya terkunci. Tapi sejak tahun 2018, tempat ini sudah mulai dibuka untuk umum dan jadi salah satu destinasi wisata populer untuk para pecinta alam.

Tapi sebelum mengunjunginya, setiap wisatawan harus memperhatikan kondisi cuaca kota Gerlach dan juga melakukan reservasi terlebih dahulu.