inspirasi

Unik dan Langka, Youtan Puluo Disebut Sebagai Bunga Pembawa Keberuntungan

Penulis:   | 

Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang bunga youtan poluo? Bunga ini  berukuran kecil dan termasuk langka, bahkan hampir punah.

Bukan hanya namanya yang mungkin jarang terdengar, tapi juga tidak mudah untuk ditemukan di sekitar.

Tumbuhnya bisa di sembarang tempat dan tidak terprediksi waktunya. Bentuknya seperti jamur berwarna putih dan ukurannya hanya 1-2 mm saja.

Bunga youtan poluo juga disebut udumbara atau udonge kalau di beberapa negara Asia. Konon, bunga ini dijuluki sebagai bunga dari surga dan membawa keberuntungan.

Baca juga: Penuh Teka Teki, Manuskrip Voynich Kuno Mulai Terungkap oleh Teknologi

Meskipun bisa tumbuh di sembarang tempat, tapi tidak mudah dilihat karena sangat kecil

Unik dan Langka, Youtan Puluo Disebut sebagai Bunga Pembawa Keberuntungan

(foto: tipsmake)

Tidak seperti bunga kebanyakan, seperti mawar atau melati yang keindahannya bisa disaksikan langsung, bunga youtan poluo cenderung kurang menarik karena terlalu kecil.

Butuh alat khusus berupa kaca pembesar untuk melihat bentuknya dengan lebih jelas. Meskipun dijuluki bunga dari surga, tapi youtan poluo tumbuh di seluruh dunia.

Belum ada satu negara pun yang mengklaim sebagai daerah asalnya. Tempat tumbuhnya bisa di mana saja, mulai dari tanah, batang kayu, tembok, kaca, tumbuhan lain, dan masih banyak lagi.

Meski bentuknya sulit dilihat langsung, tapi aromanya bisa dengan mudah terhirup.

Sering dianggap parasit untuk tumbuhan lain, tapi bunga youtan poluo juga terkait dengan mitos keberuntungan.

Orang yang menemukan bunga ini dianggap akan mendapat keberuntungan 

Unik dan Langka, Youtan Puluo Disebut sebagai Bunga Pembawa Keberuntungan

(foto: cityflowers)

Bunga ini pernah ditemukan pertama kali tahun 2007 oleh seorang petani lokal dari Provinsi Liaoning, China.

Saat itu, petani China menemukan lebih dari 30 bunga youtan poluo di kebun, tepatnya di pipa-pipa logam.

Selain di kebun, bunga ini juga pernah ditemukan pada tahun 2010 di bawah mesin cuci seorang biarawati China yang rumahnya di lereng Gunung Lushan.

Sempat dikira sebagai sekumpulan serangga kecil, tapi ternyata bisa mekar di pagi hari dan aromanya memenuhi ruangan.

Selain di China, ada lagi penemuan bunga youtan poluo yang lebih fenomenal, yakni pada tahun 1997 di Chonggye-sa Temple Seoul, Korea Selatan.

Yang menjadikannya terkenal adalah karena tumbuh di patung Buddha pada bagian dahi.

Karena tumbuh di bagian wajah patung suci, maka banyak orang yang menganggap bunga ini istimewa, yakni memberi keberuntungan bagi penemunya.

Baca juga: Mengenal Ikan Torani, Hewan Laut Berbentuk Unik dan Bisa Terbang

Sudah tumbuh di dunia 3000 tahun lalu, sebelum kelahiran Buddha Gautama 

Unik dan Langka, Youtan Puluo Disebut sebagai Bunga Pembawa Keberuntungan

(foto: projectnoah)

Berita tumbuhnya bunga youtan poluo di dahi patung Buddha kemudian menyebar di dunia. Tercatat pada tahun 1997 adalah 3.024 tahun sejak agama Buddha muncul.

Berdasarkan kitab-kitab kuno, bunga ini memang sudah ada di dunia sebelum lahirnya Buddha Gautama.

Bahkan ada yang menyebut bahwa bunga youtan poluo istimewa karena hanya tumbuh 3000 tahun sekali.
Tentu saja klaim tersebut tidak masuk akal dari segi rentang waktunya.

Ternyata beberapa tahun setelah penemuan di sebuah patung Buddha, ditemukan pula di beberapa tempat lain.

Pernah ditemukan di Bali dan disimpan seperti jimat berharga oleh penemunya 

Unik dan Langka, Youtan Puluo Disebut sebagai Bunga Pembawa Keberuntungan

(foto: pinterest)

Bukan hanya di negara Asia seperti China dan Korea, tapi bunga ini pernah tumbuh di daerah Jimbaran, Bali pada tahun 2016.

Orang yang menemukannya, yaitu Kadek Suardana percaya pada mitos yang pernah didengarnya.

Setelah mendapati bunga ini di ranting pohon jeruk dan gagang pintu rumahnya, disimpanlah bunga berukuran kecil sampai bertahun-tahun seperti jimat yang berharga.

Kadek Suardana mengakui adanya keberuntungan yang benar-benar terwujud dalam hidupnya. Perekonomian keluarganya semakin baik.

Sayang sekali, bunga ini tidak bisa diperbanyak. Belum ada hasil penelitian yang menunjukkan cara menanamnya agar bisa ditanam dan dimiliki oleh semua orang.