inspirasi

Tembang Cublak-cublak Suweng, Lagu Dolanan dengan Makna yang Mendalam

Penulis:   | 

Tembang Cublak-cublak Suweng adalah salah satu lagu dolanan yang terkenal di Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Pada umumnya anak-anak kecil zaman dahulu menjadikannya sebagai lagu pengiring permainan tradisional.

Nadanya cukup sederhana dan mudah diingat. Liriknya pun tidak terlalu panjang. Tapi dibalik kesederhanaannya ternyata ada makna mandalam.

Sunan Giri yang menciptakannya pada tahun 1442 memiliki tujuan mulia yaitu untuk mengajarkan nilai-nilai agama pada masyarakat, khususnya anak-anak.

Baca juga: Kisah Pohon Gharqad, Memiliki Duri Beracun dan Jadi Tempat Bersembunyi Yahudi

Liriknya gampang diingat dan dinyanyikan sambil bermain bersama

Tembang Cublak-cublak Suweng, Lagu Dolanan dengan Makna yang Mendalam

(foto: kompas)

Pada awalnya, Cublak-cublak Suweng berawal dari keresahan Sunan Giri atau Syekh Maulana Ainul Yaqin, untuk menyampaikan nilai agama pada masyarakat dengan cara yang menyenangkan.

Karena itu, diciptakanlah permainan dan lagu tradisional dengan pilihan kata yang unik dan gampang diingat. Lagu ini bisa dinyanyikan sambil bermain dengan peserta yang berjumlah minimal tiga orang.

Pertama-tama, peserta menentukan siapa yang terpilih jadi Pak Empo. Tugas Pak Empo mencari kerikil atau suweng yang disembunyikan oleh peserta lain.

Pemilihannya dilakukan melalui Hom Pim Pah, dan yang kalah segera memposisikan diri jadi Pak Empo. Anak-anak yang bermain mulai menyanyi ketika permainan dimulai.

Cublak-cublak suweng, suwenge ting gelenter. Mambu ketundhung gudel. Pak Empo lera-lere. Sopo ngguyu ndhelikake. Sir sir pong dhele kopong. Sir sir pong dhele kopong. Sir sir pong dhele kopong.”

Sambil lagunya dinyanyikan, anak-anak yang bermain mengedarkan suweng

Tembang Cublak-cublak Suweng, Lagu Dolanan dengan Makna yang Mendalam

(foto: pixabay)

Yang terpilih jadi Pak Empo sudah mengganti posisi tubuhnya menjadi membungkuk ke lantai.

Peserta yang lain meletakkan tangan masing-masing di bagian atas punggungnya Pak Empo, dengan telapak tangannya menghadap atas.

Lagu pun dinyanyikan sambil suweng-nya diputarkan secara bergilir ke masing-masing peserta. Salah satu tangan peserta menggenggamnya, dan Pak Empo coba menebak di tangan mana suweng berada.

Kalau bisa menebak dengan benar, maka peserta yang menggengam suweng tersebut gantian jadi Pak Empo. Setelah itu permainan dimulai lagi dengan aturan yang sama seperti di awal.

Kalau kamu pernah mempraktikkan permainan dan tembang Cublak-cublak Suweng, mungkin permainan ini cukup menghibur di kalangan anak-anak perempuan saat duduk di TK atau SD.

Baca juga: Keris Semar Mesem, Benda Pusaka Jawa Pemikat Hati Lawan Jenis

Setiap baris liriknya bermakna dan patut diresapi oleh orang dewasa

Tembang Cublak-cublak Suweng, Lagu Dolanan dengan Makna yang Mendalam

(foto: anakbawangsolo)

Pada umumnya anak-anak juga tidak akan berpikir terlalu jauh bahwa permainannya sangat bermakna atau bersejarah.

Tapi sebenarnya untuk setiap baris kalimat lagunya memiliki makna yang patut diresapi, bahkan oleh orang dewasa.

Cublak-cublak suweng diartikan sebagai tempat-tempat suweng. Dalam bahasa Jawa, Suweng merupakan perhiasan berharga atau harta yang sejati.

Suwenge ting gelenter berarti suweng-nya berserakan. Bahwa harta yang sejati sebenarnya ada di sekitar kita para manusia.

Mambu ketundhung gudel memiliki makna bahwa banyak yang mengejar harta sejati seperti gudel atau anak kerbau.

Gudel diibaratkan sebagai orang bodoh yang mengejar harta dengan dipenuhi hawa nafsu atau ego demi mendapatkan kesenangan duniawi yang dikira harta sejati.

Bisa memberi hiburan sekaligus inspirasi agar hidup jadi lebih tenang

Tembang Cublak-cublak Suweng, Lagu Dolanan dengan Makna yang Mendalam

(foto: pexels)

Selanjutnya, Pak Empo lera-lere berarti bapak ompong yang sering menengok ke kanan dan ke kiri seperti kebingungan. Meski hartanya berlimpah, namun ternyata itu semua bukan harta yang sejati yang layak didambakan.

Sopo ngguyu ndhelikake berarti siapa yang tertawa, maka menyembunyikan. Secara tersirat, liriknya menjelaskan siapa yang tersenyum dan tenang, dia menemukan harta yang sejati. Sir sir pong dhele kopong berarti dalam hati yang kosong.

Secara keseluruhan, pesan dari tembang Cublak-cublak Suweng adalah bahwa manusia yang ingin menemukan harta yang sejati, maka harus lepas dari ego duniawi, berusaha mengosongkan diri, tenang, tersenyum, dan mengasah hati nuraninya.

Tapi sayang sekali, saat ini sudah sangat jarang anak-anak yang bermain Cublak-cublak Suweng karena lebih memilih permainan yang ada di gawai.

Permainan tradisional dan lagu dolanan ini sebenarnya bisa memberi hiburan sekaligus inspirasi tentang nilai-nilai keagamaan yang menjadikan hidup lebih tenang.