Nyanyian Akar Rumput

-/10 (- Votes)
Cerita
0/10
Pemain
0/10
Akting
0/10
Musik
0/10

Film Nyanyian Akar Rumput merupakan film dokumenter untuk memperingati HAM. Film ini merangkum bagaimana perjuangan sastrawan dan aktivis dalam menyuarakan pendapatnya di zaman pemerintahan Soeharto.

Tak ada kebebbasan, mereka yang berpendapat malah dibungkam oleh pemerintah. Bahkan tak segan-segan untuk dihilangankan begitu saja. Oleh karena itu, untuk memperingati HAM, tahun 2018 dibuatlah sebuah film dokumenter ini.

Diperankan langsung oleh anak dari pejuang HAM yaitu Fajar Merah, film ini menjadi film yang patut mendapatkan penghargaan.

Disutradarai langsung oleh Yuda Kurniawan yang merupakan sosok dibalik film Masih Ada Asa (2015), Jalan Dakwah Pesantren (2016)  dan judul lainnya.

Baca juga: Sinopsis Semesta, Film Dokumenter yang Menyajikan Diversitas Indonesia

Detail

  • Judul: Nyanyian Akar Rumput
  • Judul Lain: –
  • Genre: Dokumeter
  • Negara: Indonesia
  • Sutradara: Yuda Kurniawan
  • Produser: Yuda Kurniawan
  • Penulis Naskah: Yuda Kurniawan
  • Rumah Produksi: Rekam Docs, Super 8MM Studio, Katahati Sound Post Studio
  • Channel TV: –
  • Jadwal Tayang: 16 Januari 2020
Sinopsis Nyanyian Akar Rumput, Cerita Tentang Sastrawan dan Hak Asasinya

(foto: instagram/rekam.docs)

Sinopsis 

Dalam film dokumenter ini, diceritakan kehidupan seseorang bernama Wiji Thukul, ayah dari Fajar Merah. Ia adalah seorang penyair yang juga gemar memberikan pendapat dan pandangannya yang luas dalam bidang HAM.

Kala itu, ia nasib naas menimpanya saat rezim Soeharto ditegakkan pada tahun 1998. Ia dihilangkan pada tahun tersebut.

Waktu pun berjalan sedemikian cepatnya, hingga pada tahun 2010 ia berusaha untuk membentuk sebuah band bernama Merah Bercerita.

Dengan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya, ia ingin sekali menyuarakan kembali sejumlah syair-syair dan puisi ayahnya.

Ia kemudian menjadikan puisi-puisi ayahnya tersebut menjadi lagu, yang penuh dengan alunan nada nan indah. Setelah itu, bersama bandnya, ia pun membuatnya menjadi album.

Ketika Pemilihan Presiden 2014 membuat suatu gejolak dalam masyarakat, Fajar Merah merasakan adanya secercah harapan setelah tragedi 1998 tersebut sudah terlewat enam belas tahun lamanya.

Keluarga Fajar Merah serta merta menaruh harapannya kepada calon Presiden Joko Widodo. Mereka berharap supaya capres tersebut akan mampu memberikan penyelesaian konkret terhadap permasalahan kasus pelanggaran HAM.

Mereka juga berharap agar bisa menemukan kembali Wiji Thukul dan para korban rezim Soeharto.

Baca juga: Sinopsis Akhir Kisah Cinta Si Doel, Tiba Waktunya Bagi Doel untuk Memilih

Pemeran Utama 

  • Fajar Merah sebagai Putra Wiji Thukul

Pemeran Pendukung

  • Fitri Nganthi Wani
  • Siti Dyah Sujirah
  • Gandhi Asta
  • Lintang Bumi
  • Yanuar Arifin

Penghargaan

  • Piala Citra 2018 – Film Dokumenter Panjang Terbaik
  • Piala Maya 2018 – Film Dokumenter Panjang Terpilih

Quotes

  • Saya cuma pingin ngomong sama Pak Presiden itu karena saya yakin mata saya ini masih normal dan Pak Presiden juga punya telinga sama seperti kita semua. Semoga ini disampaikan pada hati beliau. Jadilah presiden sebagaimana mestinya presiden itu, kalau dirasa punya janji ya ditepati

  • Apa gunanya banyak baca buku, kalau mulut kau bungkam melulu

Trailer