inspirasi

Sejarah Sandal Jepit, Dipakai Bangsa Mesir Kuno Sejak Ribuan Tahun

Penulis:   | 

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan sandal jepit.

Alas kaki yang satu ini cukup praktis untuk dipakai agar kaki terlindung dari kotoran di jalan, kerikil tajam, aspal panas, atau segala sesuatu yang tidak nyaman jika mengenai kaki.

Modelnya pun cukup beragam, sehingga orang yang memakai pun lebih banyak pilihan. Sandal jepit zaman sekarang bahannya kebanyakan dari karet dan berwarna-warni.

Siapa sangka, ternyata ribuan tahun lalu, masyarakat di zaman kuno juga sudah memakai sandal, tapi bentuknya tidak seperti sekarang. Daripada penasaran, yuk cari tahu tentang sejarah sandal jepit berikut ini.

Baca juga: Pepaya California, Buah Asli Indonesia yang Punya Banyak Keunggulan

Awalnya dibuat dari serat papyrus yang tumbuh di lembah sungai Nil

Sejarah Sandal Jepit, Sudah Dipakai Bangsa Mesir kuno sejak ribuan Tahun lalu

(foto: treshabarger)

Sejarah sandal jepit sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu pada era peradaban Mesir kuno. Sejauh ini, sandal jepit paling tua di dunia terbuat dari bahan serat tanaman papyrus.

Tanaman papyrus dahulu banyak ditemukan di lembah sungai Nil. Meskipun sejarahnya dimulai di Mesir kuno, tapi kata sandal sendiri berasal dari bahasa Yunani sandalion yang kemudian disesuaikan menjadi sandal.

Sandal jepit dikenal masyarakat sebagai alas yang melindungi telapak kaki dengan memakai tali pengikat melewati bagian punggung kaki. Saat ini, koleksi sandal jepit kuno masih dipamerkan di British Museum di London.

Selain di Mesir, sandal jepit juga makin dikenal luas mulai dari India, Persia, china, jepang, amerika, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Dahulu hanya dipakai bangsawan dan sejarahnya tercatat dalam aksara hieroglif

Sejarah Sandal Jepit, Dipakai Bangsa Mesir Kuno Sejak Ribuan Tahun

(foto: metmuseum)

Para pakar arkeologi telah membuat identifikasi tentang salah satu catatan tertua dengan aksara hieroglif dari Mesir. Catatan yang ditemukan menunjukkan kisah tentang pembuat sandal kerajaan.

Beberapa gambar yang terdapat di makam bangsa Mesir kuno menjelaskan bahwa seorang Raja Menes pada tahun 3100 SM pasti selalu mengajak pembuat sandal saat pergi ke manapun.

Saat itu, sandal hanya dipakai oleh para bangsawan. Selain berbahan serat tanaman papyrus, sandal saat itu pada umumnya dibuat dari kulit kambing dan kayu.

Dari Mesir, sandal dengan pola dasar juga semakin dikenal orang India karena aktivitas perdagangan lintas negara melalui Jalur Sutra.

Baca juga: Mengenal Istilah Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop Serta Perbedaannya

Sandal tradisional masing-masing negara di dunia memiliki ciri khas sendiri

Sejarah Sandal Jepit, Dipakai Bangsa Mesir Kuno Sejak Ribuan Tahun

(foto: livejapan)

Sejak tahun 3000 SM, wilayah Chappal, India mulai populer sebagai sentra pembuat sandal tradisional yang dikenal dengan chappli. Sandal chappli dibuat dari bahan kulit lembu atau kambing.

Tidak hanya di India, bangsa Yunani kuno juga mulai memakai sandal yang tingginya beberapa cm dan alasnya tidak keras. Pada awalnya yang memakai sandal seperti itu hanyalah aktor teater dan wanita penghibur.

Bahannya kulit dan diberi warna kuning atau hijau. Sementara itu para pembesar bangsa Romawi dan para gladiator yang bertarung mulai sering memakai sandalium berbahan kulit dengan hiasan batu mulia.

Lain lagi dengan di Jepang dan Spanyol yang membuat sandal ringan dengan anyaman jerami. Sebelum memasuki era modern, setiap negara di dunia memiliki sandal tradisionalnya masing-masing.

Setelah usai Perang Dunia II, Amerika memproduksi sandal flip-flop warna warni

Sejarah Sandal Jepit, Dipakai Bangsa Mesir Kuno Sejak Ribuan Tahun

(foto: shutterstock)

Sandal jepit berbagai model yang kita kenal sekarang lebih populer setelah dikembangkan Amerika Serikat sesudah berakhirnya Perang Dunia II sampai 1960-an.

Sejarah sandal jepit modern buatan Amerika terinspirasi zori atau sandal Jepang yang sebelumnya dibawa oleh para tentara dari ke Amerika.

Orang-orang di Amerika mendesain sandal jepit dengan pola dan warna baru yang didominasi warna cerah. Hal itu juga menjadi simbol perayaan kemenangan pascaperang.

Bentuk sandalnya juga lebih nyaman dan mudah dipakai. Bahkan pada tahun 1960-an, sandal jepit buatan Amerika atau flip-flop menjadi bagian gaya hidup di pantai California.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.