Moguicheng, Kota Iblis Penuh Misteri yang Jadi Wisata Anti Mainstream

Penulis:  resti  |  7 bulan lalu

China merupakan negara yang populasi penduduknya paling banyak di seluruh dunia. Meski banyak penduduknya, ternyata masih ada sebuah wilayah yang tak berpenghuni. Alhasil, tempat yang tanpa penduduk dianggap sebagai kota iblis.

Sebuah kota iblis yang terkenal adalah Moguicheng atau biasa dikenal dengan Demon City.

Konon setiap ada orang yang datang, Moguicheng menyambut dengan suara yang tidak ada di tempat lain. Beberapa pelancong menyebutnya tangisan monster atau serigala.

Di balik misteri yang menyelimuti, ada beberapa fakta tentang kondisi alamnya yang sudah terbentuk jutaan tahun.

Baca juga: Yusman Roy, Pelaku Sholat dengan Bahasa Indonesia yang Hebohkan Publik

Batu pilar istana yang tidak bertuan memberi kesan menyeramkan

Terletak di bagian pinggiran Xinjiang, Moguicheng sudah sejak lama disebut kota iblis. Berdirinya batu-batu pilar istana tidak bertuan memberikan kesan yang menyeramkan pada kota ini.

Istana kuno yang ada di Moguicheng terdiri atas bermacam-macam ukuran dan bentuk. Beberapa bangunan berdiri dengan sendirinya menjadi gundukan melalui bantuan angin.

Kondisi iklim kering dan angin yang kencang menyebabkan terbentuknya gundukan batu serupa kastil berpilar tinggi di padang pasir.

Setiap orang yang mengunjunginya akan merasa terasing, juga terkejut dan sekaligus penasaran dengan suara-suara asing yang terdengar.

Terdengar suara misterius saat melewati bangunan istana kuno

Selain misterius karena pemandangannya, Kota Moguicheng juga menyimpan fenomena suara-suara asing. Saat orang berjalan di sekitar istana batu di siang hari ketika angin sepoi-sepoi, maka akan terdengar suara lonceng berdenting atau gitar yang dipetik.

Akan berbeda ketika sedang ada badai. Debu-debu yang beterbangan membuat langit sangat gelap.

Beberapa suara aneh akan segera terdengar, mulai dari tangisan bayi, raungan harimau, manusia yang merintih seperti sekarat, atau binatang yang disembelih.

Semua suara bercampur jadi satu dengan teriakan kemarahan yang terdengar jauh, entah di mana sumbernya.

Baca juga: Mengenal Caviar, Makanan dari Telur Ikan yang Harganya Semahal Berlian

Awalnya bukan kota iblis, tapi danau air tawar yang jadi habitat makhluk purba

Moguicheng di zaman dahulu disebut Wuerhe yang berarti ‘tempat memasang jebakan’. Diberi nama seperti itu karena bangsa Mongol dulu biasa datang dengan jebakan untuk berburu.

Cekungan Wuerhe membentang sejauh 20 km dari timur ke barat, dan 10 km dari utara ke selatan. Cekungan ini juga dikenal sebagai zamrud karena warna-warni bunga, pepohonan hijau, dan pemandangan indah.

Semua cerita seram sebenarnya merupakan mitos dan rahasia yang belum terpecahkan secara ilmiah. Beredar kabar bahwa orang-orang yang bermaksud meneliti daerah ini lebih mendalam, maka akan sakit lalu meninggal dengan cepat.

Yang diketahui hanya fakta bahwa Moguicheng sudah berumur 100 juta tahun. Awalnya bukan kota iblis, melainkan sebuah danau air tawar yang memiliki tumbuhan lebat dan hewan purba, seperti Wuerhe Stegosaurus, Plesiosaurus, Dinosaurus dan Junggar Pterosaurus.

Di kemudian hari, rumput pun tak ada. Hanya ada tanah dan pasir di sekitarnya.

Menjadi tempat wisata anti mainstream bagi orang yang bernyali

Di balik semua cerita menyeramkannya, Moguicheng menjadi tempat wisata anti mainstream buat orang-orang yang memang bernyali besar.

Di dalam wilayah kota Moguicheng yang merupakan gurun, terdapat batu-batu berwarna biru, merah, orange, dan putih.

Daya tarik utama kawasan Moguicheng tidak terletak pada keindahan alamnya, melainkan tentang menguak suasananya.

Suasana gelap dengan pasir dan batuan yang tampak beterbangan memberi sensasi khusus. Apalagi bayangan aneh dari gundukan istana. Teror dan ketakutan dirasakan sepanjang perjalanan di dalamnya.

Para pelancong yang menantang adrenalin dengan cara tak biasa, justru akan mendapat kesenangan tersendiri dengan berwisata di Moguicheng.  Bagaimana menurut kamu? Apakah penasaran ingin melihatnya langsung suatu hari nanti?