inspirasi

Mengenal Timur Lenk, Pemimpin Berkaki Pincang Pendiri Dinasti Timurid

Penulis:   | 

Timur Lenk atau yang juga dikenal dengan Tamerlane adalah penguasa keturunan Turki-Mongol yang selama masa hidupnya telah banyak menaklukan berbagai wilayah.

Berbeda dengan arti namanya yang berarti Timur si Pincang, pengaruh dan kepemimpinannya cukup kuat dan jauh pergerakannya.

Namun demikian, kisah pendiri Kekaisaran Timurid di Persia dan Asia Tengah ini tak lepas dari kontroversi.

Selama memerintah, ia menaruh perhatian pada perkembangan di dunia Islam. Rakyat Timurid hidup dengan aman dan sejahtera.

Para ulama, ilmuwan, seniman, serta pedagang memperoleh perlindungan. Aktivitas ilmiah dan ekonomi pun pesat perkembangannya.

Tapi di setiap ekspedisinya banyak terjadi pembantaian.dan perusakan. Ia juga dikenal dengan kekejamannya saat menaklukkan Rusia dan India hingga ke Laut Mediterania.

Baca juga: Ludwig van Beethoven, Maestro Musik Dunia yang Berkarya dalam Kondisi Tuli

Mendapat julukan Lenk karena kondisi kakinya yang pincang

Mengenal Timur Lenk, Pemimpin Berkaki Pincang yang Tangguh Mendirikan Dinasti Timurid

(foto: pinterest)

Lahir 9 April 1336 di daerah Transoxiana dekat Kesh (sekarang Shahrisabz, Uzbekistan). Ia adalah anggota dari Barlas, yakni suku Mongol yang sudah mengalami semacam turkifikasi di banyak aspek.

Saat masih kecil, Timur Lenk beserta kelompoknya menyerbu musafir dan mengincar barang-barang yang dibawa oleh mereka, khususnya ternak domba dan kuda.

Tahun 1363, ia mendapat penyerangaan saat akan mencuri domba. Ada anak panah yang mengenai kaki dan tangan kanannya. Hal ini menyebabkannya kehilangan kedua jari.

Menurut sejarawan, luka yang dideritanya kemudian menjadikannya pincang. Karena hal ini, orang-orang Eropa menjulukinya Lame atau Lenk yang berarti pincang.

Memiliki pasukan yang terdiri dari beragam etnis

Mengenal Timur Lenk, Pemimpin Berkaki Pincang yang Tangguh Mendirikan Dinasti Timurid

(foto: pinterest)

Sekitar tahun 1360-an, ia mendapatkan posisi sebagai komandan militer dan pasukannya kebanyakan adalah anggota dari etnis di Turki.

Pernah terlibat di dalam penyerangan di daerah Transoxiana, kemudian ia menjadi seorang Amir Transoxiana.

Pasukan yang ada di barisannya datang dari beragam etnis dan begitu kuat hingga ditakuti bangsa Afrika hingga Eropa.

Punya ambisi memperluas kekuasaan

Mengenal Timur Lenk, Pemimpin Berkaki Pincang yang Tangguh Mendirikan Dinasti Timurid

(foto: brewminate)

Selama kepemimpinan yang dipegangnya itulah Dinasti Timurid memperluas daerah kekuasaan dengan sejumlah ekspedisi militer.

Meskipun ia berkuasa dalam tradisi Mongol, tapi ia tidak mendapat gelar Khan ataupun penguasa Mongol. Itu karena ia bukan merupakan keturunan langsung dari Gengis Khan.

Timur juga tidak bergelar Kalifah karena bukan termasuk kelompok Quraysh, yakni suku asal Nabi Muhammad.

Setelah menikahi Saray Mulk, ia masih bisa memakai gelar Amir yang artinya Jenderal dan juga Guregen yang artinya menantu kerajaan.

Baca juga: Bukan dengan Manusia, Ini 8 Pernikahan Aneh yang Pernah Terjadi di Dunia

Dinasti Timurid semakin kokoh dengan ilmu pengetahuan dan seni

Pemimpin Berkaki Pincang yang Tangguh Mendirikan Dinasti Timurid

(foto: pinterest)

Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lenk pada umumnya memang mengadopsi peradaban Mongolia dan Turki. Tapi, dalam perkembangannya, peradaban di era Dinasti Timurid banyak menyerap ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur Persia.

Seolah mencerminkan pemimpinnya yang menaruh minat pada seni, Dinasti Timurid melahirkan penyair besar Nur Ud-Din Jami. Dikenal berjiwa seni, karya-karyanya juga fenomenal. Aspek kultural di zaman Dinasti Timurid juga menjadikannya semakin kokoh.

Setelah Dinasti Timurid semakin kokoh, Timur Lenk terus berambisi memperluas kekuasaannya yang pernah dikuasai oleh nenek moyangnya, Genghis Khan.

Sepanjang 35 tahun setelahnya, ia mengembangkan kekuasaan melalui ekspedisi untuk memerangi daerah lain. Ia tidak sekadar membangun kekuasaan dan mengalahkan musuh.

Meninggal sebelum mencapai perbatasan China

Pemimpin Berkaki Pincang yang Tangguh Mendirikan Dinasti Timurid

(foto: theeconomist)

Saat Dinasti Timurid akan menginvasi Dinasti Ming di China, bulan Desember 1404, ia jatuh sakit akibat tidak kuat musim dingin ketika berada di Syr Daria.

Ia pun eninggal dalam usia 68 tahun di Farab sebelum mencapai perbatasan China. Jenazahnya dibaringkan ke dalam peti dan dibawa ke makam di daerah Samarkand.

Meski daerah kekuasaan dibagi ke anak cucu, tapi kekuasaannya tak bertahan lama karena tidak adanya struktur pemerintahan yang dibangun di daerah yang berhasil ditaklukkannya.