inspirasi

Mengenal Nicolas Jacques Conte, Sosok Ilmuwan Penemu Pensil Modern

Penulis:   | 

Hampir setiap hari kita tidak lepas dari alat tulis, khususnya pensil. Untuk menggambar, mengarsir atau membuat sketsa pasti akan membutuhkan pensil.

Saat di sekolah kita juga sering membutuhkan pensil saat kegiatan belajar. Tapi apakah pernah kita bertanya-tanya tentang orang yang menciptakan batang pensil pertama di dunia?

Jika menilik sejarahnya, maka kita akan menemukan nama Nicolas Jacques Conte sebagai sosok yang pertama kali membuat pensil grafit dan kemudian mematenkannya.

Sebagai ilmuwan jenius dari Prancis, ia juga menjadi kebanggaan Kaisar Napoleon Bonaparte dan sempat diajak dalam ekspedisi ke Mesir.

Baca juga: Terlihat Indah, Cerita Disney Ternyata Menyimpan Kisah Asli yang Kelam

Daftar isi

Terlahir di keluarga petani yang bertahun-tahun mengurus ladang

Sosok Nicolas Jacques Conte, Ilmuwan yang Menemukan Pensil Pertama di Dunia

(foto: pinterest)

Pada 4 Agustus 1755, Nicolas Jacques Conte terlahir di Saint-Céneri-près-Sées (sekarang Aunou-sur-Orne) di Normandy, Prancis, sebagai salah satu dari enam bersaudara.Ia di kemudian hari menjadi ilmuwan, perwira militer, pelukis, dan penerbang balon udara.

Sebagai anak dari keluarga petani yang telah turun temurun mengurus ladang selama lebih dari dua ratus tahun, ia memiliki kehidupan berbeda.

Salah satu minat awalnya saat masih di Sées adalah pada ilmu aeronautika. Suatu hari ia juga menemukan sistem telegraf untuk komunikasi jarak jauh dalam balon udara.

Sempat jadi pemimpin di sekolah Aerostatic (Montgolfiers), ia mengajar kimia, fisika dan mekanik. Dedikasinya pada ilmu membuat dirinya banyak berkorban.

Bahkan ia harus kehilangan mata kiri dalam ledakan bereksperimen dengan gas dan pernis.

Dikagumi oleh Kaisar Napoleon Bonaparte dan tentara Prancis

Sosok Nicolas Jacques Conte, Ilmuwan yang Menemukan Pensil Pertama di Dunia

(foto: pinterest)

Ekspedisi tentara Prancis ke Mesir ini menorehkan hal berbeda. Saat Napoleon menduduki Mesir dibentuklah sebuah lembaga keilmuan bernama Institut d’Egypte.  Nicolas Jacques Conte juga dianggap berperan dalam hal ini.

Beberapa orang memandangnya sebagai salah satu pemikir terbesar abad ke-18. Kejeniusan mekaniknya sangat berperan penting bagi tentara Prancis saat ekspedisi di Mesir.

Kaisar Napoleon Bonaparte yang melibatkannya dalam sebuah ekspedisi menjulukinya ‘manusia universal dengan cita rasa, pengertian, dan jenius yang mampu menciptakan seni Prancis di tengah Gurun Arab.

Diberi tugas untuk mencari alternatif pasokan grafit Inggris

Sosok Nicolas Jacques Conte, Ilmuwan yang Menemukan Pensil Pertama di Dunia

(foto: wikipedia)

Sebelum zaman Conté, pensil hampir semuanya dibuat dari gumpalan grafit murni, ditambang dari tambang Borrowdale di Inggris dan digergaji menjadi potongan-potongan yang kemudian dibungkus dengan kayu.

Pada 1794, selama masih berlangsung perang Prancis dengan Inggris, ia diberi tugas untuk mencari alternatif pasokan grafit Inggris karena blokade ekonomi.

Berhasil dengan ide mencampur tanah liat dengan grafit, itulah cikal bakal penemuan pensil grafit modern. Metode yang dilakkukannya juga memungkinkan ujung pensil memiliki gradasi kegelapan yang berbeda.

Hanya butuh 8 hari untuk menghasilkan sesuatu yang kemudian dikenal sebagai proses Conte, yaitu sebuah cara untuk membuat timah pensil dari bubuk grafit dan tanah liat yang pada dasarnya masih kita gunakan sampai sekarang.

Baca juga: Kisah Raja Namrud, Mengaku Tuhan & Mati Konyol Karena Nyamuk

Mendirikan pabrik di Prancis untuk memproduksi pensil

 Ilmuwan yang Menemukan Pensil Pertama di Dunia

(foto: theartgearguide)

Ia kemudian mematenkan penemuannya pada tahun 1795 dan bersama dengan saudaranya mendirikan pabrik kecil di Prancis untuk memproduksi pensil.

Setelah kematiannya pada tahun 1805, pekerjaanyan dilanjutkan oleh menantu dan keluarganya yang kemudian memperkenalkan perbaikan teknis dan sederet alat pewarna.

Pada tahun 1804, ia mencapai pada puncak ketenarannya, saat itu juga istrinya meninggal. Setelah itu, kehilangan pasangan membuatnya juga kehilangan daya cipta.

Tahun berikutnya pada tanggal 5 Desember 1805, ia meninggal karena sakit aneurisme pada usia 50 tahun.