inspirasi

Legenda Roro Jonggrang, Kisah Dibalik Pembangunan Candi Prambanan

Penulis:   | 

Candi Prambanan adalah sebuah kompleks candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Keindahannya menjadi salah satu magnet wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain terkenal dengal keindahannya, ada hal lain yang menarik dari Candi Prambanan, misalnya terkait cerita mitos pasangan yang akan berpisah setelah mengunjungi Candi Prambanan.

Cerita lainnya adalah legenda Roro Jonggrang yang menjadi bagian dari cerita turun temurun, sehingga Candi Prambanan juga disebut Candi Roro Jonggrang.

Baca juga: Terbuat dari Cacing, Omelet Cha Ruoi menjadi Menu Populer Khas Vietnam

Patung Roro Jonggrang di Prambanan memiliki daya tarik besar di mata penduduk

Legenda Roro Jonggrang, Kisah di Balik Pembangunan Candi Prambanan

(foto: factsofindonesia)

Kompleks Candi Prambanan memiliki luas 39,8 hektar. Candi yang diakui oleh UNESCO ini juga menyimpan sejarah panjang.

Relief yang indah pada Candi Prambanan menceritakan beberapa hal seperti; kisah Ramayana, pohon kalpataru, sampai masalah kelestarian lingkungan.

Sebagai candi Hindu, Prambanan dipersembahkan untuk tiga dewa-dewa utama yaitu: Brahma, Wisnu, dan Siwa.

Patung Roro Jonggarang yang juga dikenal sebagai arca Durga Mahisa suramardini terletak pada bilik utara candi induk.

Di zaman dahulu, arca Durga memiliki daya tarik besar di mata penduduk dan menjadi bagian penting kompleks Candi Prambanan.

Bagian pinggul dan dadanya pun terlihat berkilau karena sering disentuh para pengunjung. Di sekitarnya ada banyak sesajian dupa, bunga, beras, bahkan uang.

Roro Jonggrang terkenal dengan kecantikannya dan banyak yang ingin mempersunting

Legenda Roro Jonggrang, Kisah di Balik Pembangunan Candi Prambanan

(foto: indotale)

Roro Jonggrang adalah seorang putri Raja Boko dari istana Boko atau Prambanan yang terkenal karena kecantikan wajahnya.

Banyak yang tertarik padanya dan ingin mempersunting jadi permaisuri.

Salah satu yang ingin mempersuntingnya adalah Bandung Bondowoso dari Pengging. Tapi, Raja Boko tidak merestui, kecuali Bandung Bondowoso mampu mengalahkannya.

Ternyata Raja Boko tewas saat diserang Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang jelas tidak mau menerima orang yang sudah membunuh sang ayah.

Bandung Bondowoso tidak menyerah, tapi Roro Jonggrang menolak halus dengan cara mengajukan syarat yang sangat berat.

Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi dalam waktu satu malam.

Bandung Bondowoso yang memiliki pasukan jin langsung menyanggupi, karena merasa yakin pasukan jinnya bisa membantu.

Baca juga: Jadi Simbol Kesuburan, Beginilah Cerita tentang Dewi Sri dalam Mitologi Jawa

Bandung Bondowoso berusaha membangun seribu candi seperti permintaan Roro Jonggrang

Legenda Roro Jonggrang, Kisah di Balik Pembangunan Candi Prambanan

(foto: mysteryfactsandphenomena)

Suatu malam, Bandung Bondowoso menjalankan misinya sampai menjelang fajar. Roro Jonggrang dan para dayang bekerjasama untuk memukul-mukul penumbuk padi dengan keras.

Ayam pun berkokok karena suasana sudah terasa seperti pagi. Pasukan jin pun cepat-cepat kabur saat jumlahnya 999.

Bandung Bondowoso yang tidak berhasil membuat seribu candi dan juga menyadari bahwa Roro Jonggrang telah mengelabuhinya, jadi naik pitam.

Roro Jonggrong dikutuk jadi batu arca yang mengisi salah satu sudut Candi Prambanan sekaligus menggenapi agar candinya berjumlah 1000.

Candi Prambanan terbengkalai ratusan tahun dan baru diresmikan setelah Indonesia merdeka 

Legenda Roro Jonggrang, Kisah di Balik Pembangunan Candi Prambanan

(foto: borobudurpark)

Bagaimanapun, Roro Jonggrang merupakan kisah legenda dan bagian dari cerita rakyat di Jawa yang dituturkan secara turun temurun.

Keterangan tentang sketsa puing-puing Candi Prambanan terdapat di buku History of Java yang dibuat oleh Sir Stamford Raffles.

Lalu bagaimana sejarah pembangunan Candi Prambanan yang sebenarnya? Menurut catatan yang terdapat pada Prasasti Siwagrha, yang membangun Candi Prambanan pertama kali adalah Rakai Pikatan.

Pembangunan dilakukan pada abad ke-9 bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Prambanan di awal pembangunan juga dikenal dengan nama Siwagrha yang berarti rumah Dewa Siwa.

Tapi, saat Kerajaan Mataram pindah ke wilayah Jawa Timur, Candi Prambanan sempat terbengkalai selama ratusan tahun.

Gempa besar pada abad ke-16 juga sempat meruntuhkan bangunan candi.

Restorasi besar-besaran pernah dilakukan antara tahun 1930-1953, pernah melewati masa Perang Dunia II dan akhirnya diresmikan secara langsung oleh Ir. Soekarno setelah Indonesia merdeka.